08. PACARNYA BOO

156K 13.9K 1.7K
                                    

HAPPY READING!

Hara menghentak-hentakkan kakinya saat panggilannya tidak diangkat oleh Boo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hara menghentak-hentakkan kakinya saat panggilannya tidak diangkat oleh Boo. Gadis itu menatap jengkel pada Odi yang duduk di kursi depan kelas, karena jam istirahat tinggal lima menit lagi.

"Percuma lo telepon. Al lagi sama Saffiyah," ucap Odi sambil memainkan ponselnya, menggulir beranda instagram.

"Makan bakso mereka," lanjut Odi.

Hara yang mendengar itu semakin kesal. Gadis itu mencari kontak nama Arsen di ponselnya. Begitu menemukannya, Hara langsung menempelkan di daun telinga setelah menekan tombol panggilan.

"Halo, Om Arsen," seru Hara begitu panggilan terhubung.

"Halo, Hara, ada apa?"

"Om, Al nggak masuk sekolah. Dia bolos sama pacarnya," kata Hara menggebu-gebu, dadanya naik turun karena menahan emosi.

"Bolos?" Hara mengangguk meski Arsen tidak melihatnya. "Siapa pacarnya?" tanya Arsen di sebrang sana.

"Dari yang Hara tahu, namanya Saffiyah, Om."

"Anak itu, berani sekali bolos sekolah!" terdengar nada geram dari Arsen.

Ketika percakapan Hara dan Arsen di telepon sudah selesai. Kini Odi berdiri di samping Hara sambil bersedekap dada.

"Tukang ngadu lu, ya?" ucap Odi. Dari pertama melihat gadis itu Odi sudah tidak suka melihatnya. Karena Hara selalu saja mencari perhatian Boo.

Hara merotasikan kedua bola matanya, ikut menghadap Odi sempuran sambil menyilangkan tangannya di bawah dada.

"Kenapa kalau gue tukang ngadu?" tanya Hara dengan nada bangga.

"Nggak bisa lihat Al bahagia? Dia udah punya pacar loh," peringat Odi.

"Terus kalau dia punya pacar kenapa?" tanya Hara menaikkan dagunya somobong. "Masih pacar kan? Bisa di tikung!" sambungnya.

Odi menghela napas kasar. "GILA LU, HURU HARA!" teriak Odi tepat di depan wajah Hara membuat gadis itu memejamkan matanya. Merasakan percikan air air kecil yang mengenai wajahnya.

Hara cepat-cepat membuka kedua matanya. "ODI, AIR LUDAH LU NAMPLOK!" Hara terpekik kencang. Memukul dada Odi, namun tidak terjangkau oleh tangannya karena Odi sudah lebih dulu masuk ke dalam kelas.

Hara dengan gesit mengejar saat melihat Odi yang ingin menutup pintu kelas. Belum sempat Hara masuk ke dalam kelas, pintu sudah tertutup rapat dan terpaksa wajah cantik Hara menghentam daun pintu terlebih dahulu.

Terdengar gelak tawa seisi kelas yang berada di dalamnya dan suara Odi yang paling mendominasi.

"ODI ANAK SETAN!"

"HURU HARA ANAK JIN!"

***

Hari itu Boo memutuskan untuk tidak masuk sekolah dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama Saffiyah hingga matahari kembali ke persembunyiannya. Tidak ada rasa penyesalan karena tidak masuk sekolah yang ada justru rasa ketenangan dan rasa senang saat bisa melihat gadis yang menjalin hubungan dengannya tertawa bahagia.

PACARNYA BOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang