21. PACARNYA BOO

130K 12.2K 777
                                    

HAPPY READING :)

..

Saffiyah duduk di halte menunggu taksi yang ia pesan melalui aplikasi di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saffiyah duduk di halte menunggu taksi yang ia pesan melalui aplikasi di ponselnya. Sore ini ia ingin melihat Boo untuk latihan basket, karena senin esok sekolahnya sudah tanding dengan sekolah lain yang akan datang ke sekolahnya.

Mata Saffiyah terus menatap ke kiri dan ke kanan untuk melihat taksi. Namun, saat matanya menatap ke deretan toko di sebrang jalan. Saffiyah melihat seorang pria tengah memegang dadanya, raut wajahnya seperti menahan kesakitan. Hal itu membuat Saffiyah lekas berlari setelah menyebrang jalan dengan hati-hati.

"Om kenapa?" tanya Saffiyah. Kedua tangannya membantu menarik pergelangan tangan pria itu agar tidak tumbang.

"Jantung saya sakit," lirih pria itu.

"Mau saya bawa ke rumah sakit, Om?" tanya Saffiyah, ia menuntun pria itu untuk duduk di depan minimarket. Namun, belum sempat Saffiyah berhasil menuntun pria itu. Saffiyah sudah dibuat terkejut dengan pria itu yang jatuh lunglai di lantai.

"Om, sebentar ya, saya cari taksi buat ke rumah sakit." Saffiyah panik. Ia lekas berdiri setelah mendudukkan pria itu.

Tepat saat Saffiyah berdiri di pinggir jalan, ia menemukan taksinya yang ia pesan tadi berhenti di depannya.

"Mbak Saffiyah, ya?" tanya sang supir.

"Iya, Pak. Saya minta tolong bantu saya bawa Om itu ke rumah sakit. Penyakit jantungnya kambuh."

Cepat-cepat sang supir turun dan berlari mengikuti Saffiyah. Sang supir membantu memapah pria itu untuk membawa ke taksi dan Saffiyah ikut naik. Ia harus memastikan dulu jika pria ini selamat. Kalau tidak Saffiyah akan merasa bersalah.

***

Saffiyah duduk tidak tenang di depan ruang tunggu UGD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saffiyah duduk tidak tenang di depan ruang tunggu UGD. Matanya sesekali melirik pada pintu berharap dokter akan keluar dan memberitahunya tentang pria tua yang Saffiyah bawa. Saffiyah ingin menghubungi keluarga dari pria itu tapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Melihat dari penampilan pria itu yang memakai jas licin, Saffiyah yakin jika orang yang ia tolong adalah orang kaya.

PACARNYA BOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang