♛Part 6 KV - Tombak Maut♛

63 27 102
                                    

"Berhenti engh, Sayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Berhenti engh, Sayang. Geli banget ah." Baru saja pintu utama terbuka, mataku diperlihatkan dua manusia yang sedang bercumbu mesra tanpa adanya status hubungan. Dunia itu sangatlah jahat kawan, dia bisa saja membunuhmu tanpa harus menyentuh nadimu. Oleh karena itu, jikalau dirimu berpikir untuk mengakhiri hidup. Ingatlah orang yang selalu menyayangimu setulus hati, walaupun dia telah meninggal dunia.

"Ralvi, kamu sudah pulang rupanya. Masuk ke kamar kamu. Jangan ganggu, Papah." Ya Tuhan, rumah yang selalu aku anggap sebagai surga dunia. Mengapa kini berubah menjadi neraka dengan kobaran api menyala sekaligus dosa.

"Ralvi! Papah bilang masuk sekarang! Tidak di luar, di rumah. Kamu suka bikin Papah emosi!"

"Udah, Sayang marahnya. Mungkin dia mau ikut bermain sama kita. Sini, sama Tante," sahutnya mengedipkan mata gatalnya layaknya ulat bulu pembawa hama.

Dia mengira dengan bersikap menggoda membuahkan harsat bersamanya ada. Tidak semudah itu Ferguso, derajat wanita seharusnya dijunjung tinggi tidak menjual diri demi kepentingan uang semata. Sekurang-kurangnya keperluan hidupmu, jangan pernah melakukan tindakan di mana membawa malapetaka dan bencana kepada segerombolan orang yang tidak berdosa.

"Pah, coba liat foto almarhumah Mamah di dinding sana." Dia pun meliriknya cuma sekejap saja, lantas apakah pasangan yang sudah bersama sang pencipta rasa cinta itu hilang selamanya? Ya, cinta abadi mitos belaka, tidaklah nyata.

"Mamah senyum kan, Pah. Tapi, di alam sana Mamah bisa aja kesiksa karena kelakuan Papah! Jadi, Ralvi memohon sebesar-besarnya. Hentikan sikap bajingan itu!"

Plak! Tamparan sekeras apapun aku dapatkan, baik dari orang tersayang. Tersenyum manis jalan terbaik melawannya dan menyembuhkan perihnya luka batin di jiwa. Siapapun yang mendapatkan perlakuan ini, pasti akan menjadi berandalan dan pembuat onar sekaligus memalukan martabat keluarga. Tetapi, aku tidak mau melakukan itu. Sebab kejahatan bukan dibalas keburukan, melainkan pembuktikan bahwa dirimu jauh lebih baik daripada dia yang rendahan.

Aku memegang pipi sebelah kanan sembari memandang wanita itu. "Izinkan saya mengantar Tante pulang ke rumah. Karena ini rumah bukan hotel dan tidak ada jasa layanan pemuas nafsu."

"Ralvi, lancang kamu!"

Raga sudah memberontak meminta tempat beristirahat. Aku pun bergegas pergi ke kamar mengambil kunci motor seraya memakai jaket levis berwarna hitam. Wanita yang sedari tadi berpikir itu pun mendekat ke arahku, matanya berkaca-kaca meminta maaf atas kesalahannya. Seandainya, seseorang yang memiliki harta berlebih mau berbagi tanpa mengharap imbalan. Maka tidak ada yang namanya wanita malam, pengangguran dan mati kelaparan.

"Jangan ikuti perintah anak saya. Kamu tetap di sini menemani saya. Ini perintah!"

"Maaf, saya tidak bisa," jawabnya membuat si empu melayangkan tangannya.

Kebelet Viral [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now