30. Nama debay

Mulai dari awal
                                    

" Nah, setuju..."

" Jangan ah, belakangan ini banyak polisi yang menyamar jadi pelanggan club' malam. Trus nanti mereka bakalan tiba-tiba menelepon polisi yang lain untuk mengepung." Tolak Revion.

" Idih, Lo kira gue takut? Takutlah bangsat." Balas Galang.

" Udah, mending nanti malam Lo semua diam di rumah aja. Soalnya banyak genderuwo keliaran." Nasehat Anton.

" Bacot Lo." Sembur Gio.

" Wuidih, wuidih.... Doain gue." Ujar Delon tiba-tiba membuat mereka terheran-heran.

Delon segera berdiri ketika seorang gadis yakni adek kelas muncul dari lorong koridor. Ia yang sedang asik bersenandung kecil sedikit terkejut ketika Delon berjalan di sampingnya. Sontak hal itu mendapat teriakan atau sorakan heboh teman-temannya.

Delon menghentikan langkah gadis tersebut dengan menyentak tangannya kuat.
" Jadi budak gue. Ini perintah."

Gadis tersebut mengerjap menggemaskan berkali-kali.
" Kalo aku nolak?"

" Lo bakal gue bunuh." Jawab Delon.

Gadis bernama Amelia atau kerap dipanggil Lia itu sedikit terkejut.
" Tapi nanti Abang aku marah kalo aku ketahuan diperbudak."

Delon memutar bola matanya kesal.
" Kalo Lo nolak, Abang Lo juga bakalan gue bunuh."

Lantas Lia semakin kaget, ia mengangguk berkali-kali tanpa berpikir panjang. Lia itu adalah gadis polos berkelebihan atau dongo. Bahkan seantero sekolah mengenal ia dan banyak yang membully atau memanfaatkan kebaikan gadis itu. Dan hal itu juga yang membuat Delon merasa tertarik untuk memperbudaknya.

" Oke, sekarang Lo beliin gue minum. Pake duit Lo." Perintah Delon lagi.

" Aku gak ada uang, udah habis di pake joselyn. Dia bilang dia lupa bawa duit." Balas Lia cemberut.

" Gue gak peduli, mau Lo ngutang ke kantin kek, apa kek."

" Kalo aku ngutang ke kantin, kamu yang bayar?"

" Ogah lah bangsat. Enak aja."

" Trus gimana?"

" Gue gak tau dan gak mau tau. Intinya Lo harus beliin gimanapun caranya."

Lia terlihat berpikir sejenak kemudian mengangguk lesu.
" Oke, aku minjam duit teman aku dulu."

" Terserah, cepetan sana."

Lia segera permisi lalu pergi dari sana, sungguh sangat bodoh.

Delon kembali ke tempat teman-temannya dengan raut tertawa melihat gadis tadi.

" Delon, jangan gitu bangsat. Niat awal gue pengen lindungi tuh cewek. Lah Lo malah ikutan memperbudak dia." Ujar Galang.

" Ck, seru tau. Bodohnya alami banget." Balas Delon santai.

" Gue punya Adek cewek, jadi gue bisa ngebayangin gimana kalo Adek gue di posisi tuh cewek. Makanya gue berinisiatif buat lindungi dia." Kata Galang lagi.

" Elah, santai aja bangsat. Gue gak bakalan kelewat batas kok." Delon mengedipkan sebelah matanya.

Franklin menepuk bahu Delon kuat.
" Hati-hati Lo bangsat. Nafsu Lo paling tinggi diantara kita semua, jangan sampe Lo ngelakuin yang enggak-enggak sama dia. Nanti nyesel kayak Gio."

" Santai elah, gue udah perhatiin tuh cewek belakangan ini. Dan dia memang benar-benar dongo banget."

Percakapan mereka terhenti sebab Lia telah kembali lagi dengan membawa botol air minum.
" Ini.."

" Kenapa botol minum bangke? Gue maunya air minum dari kantin." Tolak Delon ketika Lia menyodorkan botol minum tersebut.

" Tadi aku pinjam uang teman tapi gak ada yang mau ngasih. Jadi aku liat kalo botol minum aku masih ada sisa, jadi aku kasih buat kamu aja." Simpel, cara simpel bagi Lia.

" Kurang ajar Lo ya ngasih gue sisa minuman Lo." Delon berdiri tapi ditahan oleh yang lain.

" Santai bangsat, jangan kasar Lo." Galang menahan tangan Delon kemudian beralih menatap Lia.
" Beliin lagi gih, nih uangnya." Ujar Galang seraya mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah.

Setelah mengucapkan makasih, Lia kembali pergi menuju kantin untuk membeli Aqua botol.

" Seru juga tuh cewek ya!" Anton menatap kepergian gadis barusan.

" Nah, makanya gue bilang. Gak nyangka masih ada cewek sebodoh dia."

Tak lama, Lia kembali datang tapi kini membawa Aqua botol di tangannya. Ia menyerahkan ke Delon lalu menggigit bibir bawahnya gelisah sambil menatap Galang.

" Itu kak,..... Kembalian uang kak Galang di ambil sama joselyn...." Ujar Lia gugup.

Galang berdecak lalu melempar senyum manis.
" Gak apa-apa kok, mungkin si joselyn gak di kasih duit sama abangnya."

Gio menatap tajam ke arah Galang, ia tersinggung mendengar kalimat barusan.

Lia berpamitan dari sana walau sempat di tahan Delon tapi akhirnya bebas sebab Galang menghalangi Delon untuk menghentikannya.

⚔️⚔️⚔️



Aduhhh, kemarin gak bisa up. Author lagi sibuk....

Mau lanjut lagi? Spam aja yok.

Eh, wtb. Kalo ada yang vote jangan setengah-setengah ya, kayak contohnya cuman part dua baru yang lainnya nggak. Jangan tanggung atuh.

Gionatan ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang