1. Calon debay.

435K 41K 6.5K
                                    

" satu tahun lagi dia tertawa menggerakkan tangan mungilnya seraya memanggil ku Daddy." 
- Gionatan -

                           ⚔️⚔️⚔️

Lelaki jangkung itu memarkirkan motornya di garasi. Ia mencabut kunci lalu memasukkan ke dalam kantong seraya memasuki rumah istananya. Angin malam berhembus di sertai gemuruh dari sangkakala.

Pintu tiba-tiba saja terbuka di saat ia belum menyentuh gagang pintu. menampakkan seorang gadis, ah ralat, wanita yang menatap Gio ketakutan. Baju tidur warna biru motif Doraemon menambah kelucuannya, wajahnya ketakutan di sertai mata berkaca-kaca.

Mata Gio yang semula biasa saja kini berubah dingin. Melalui tatapannya yang menyuruh Rai menyingkir saja sudah membuat wanita itu menurut.

Gio melangkahkan kaki masuk kedalam rumah, membiarkan istri kecilnya berdiri di ambang pintu tanpa berniat mengajak masuk.

" Mau makan kfc..." Rengekan manja tersebut menghentikan langkah Gio saat berjalan 3 langkah.

Rai mendekat dan dengan berani menyentuh lengan berotot suaminya. Walau kejadian 5 jam yang lalu masih terekam di otaknya, dia masih berani.

" Mau keluar, makan kfc." Ujar Rai sekali lagi.

" Trus?" Gio membalikkan badan dan menatap Rai sinis.

Wanita tersebut menggigit bibir bawah dan mengedarkan pandangan agar tidak bertemu pandang dengan sang suami.

" Temani." Cicit Rai.

" Ogah." Balas Gio menyentak tangan Rai kasar.

" Apa salahnya sih menemani istri yang lagi ngidam!" Suara bariton berat itu membuat pasutri itu menoleh ke arah anak tangga.

Tuan besar Angkasa, Aryo Angkasa. sedang berdiri tegap di ujung tangga memperhatikan anak dan menantu.

" Daddy aja yang temenin." Sarkas Gio.

" Dia istri kamu dan permintaannya kemauan calon anak kamu juga." Balas Aryo masih bersedekap.

" Temenin dia. Ini perintah." Ujar Aryo tegas.

Gio mengetatkan rahang seraya mengepal tangannya.
" Ini udah malam dad, udah jam satu." Balas Gio berusaha mengontrol emosi. Keputusan seorang tuan Angkasa memang tidak bisa di ganggu gugat.

" Justru karna ini udah malam makanya kamu temenin. Kalo udah siang bisa di temenin pembantu atau sopir." Kata Aryo membuat mata Gio menggelap.

Ia berbalik lalu menatap Rai yang mulai dari tadi hanya diam menyaksikan perdebatan.

" Lo mau makan kfc? Noh, di dapur banyak ayam goreng, burger, saos, nasi."

" Tapi mau makan di luar.."

" Bawa keluar ke pinggir jalan trus Lo makan di sana."

" Gio." Sentak Aryo.

Lelaki muda itu menarik nafas memburu dan hampir saja ia ingin kembali mencekik leher istrinya itu atau membunuh janin tersebut, belum lahir saja sudah membuat Gio emosi.

" Temani dia.." perintah Aryo lalu Terdengar suara langkah kaki yang menjauh pertanda Aryo sudah pergi.

" Pake jaket Lo." Suara Gio meninggi menyuruh Rai.

" PAKE JAKET LO." kali ini Gio membentak saat Rai menggeleng.

Suara isakan tangis memenuhi ruangan luas itu. Rai menangis, tapi ia berjalan pelan ke arah Gio lalu memeluknya atau menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Gio. Entah kenapa ia berani melakukan ini, seperti ada sebuah magnet yang membuatnya nyaman berada di dekat Gio, mungkin itu adalah bawaan dari sang debay di perutnya.

Gionatan ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang