Duapuluh tujuh

874 91 23
                                    

! A very long chapter ! DEDICATED TO ALL OF YOU WHO ALWAYS GIVE ME A VOMMENTS <3

Michael's POV

Kylie Griffifths--penata busana 5 Seconds of Summer telah memberikan sentuhan tangannya pada aku, Luke, Calum dan Ashton.

Karena kami akan menghadiri acara yang sangat formal, Kylie memakaikan kami jas hitam. Tidak terlalu formal karena kami masih memakai kaus dan skinny jeans.

Aku tersenyum saat kami berempat sampai di depan gedung perusahaan baru itu. Banyak sekali mobil mewah terparkir. Wow, kurasa ini benar-benar perusahaan yang sangat besar. Biar nanti kutanya Ava perusahaan apa ini.

Kami tiba di pintu utama dan di sana sudah ada 2 orang laki-laki dan perempuan dengan papan dada di tangannya.

"5 Seconds of Summer?" Tanya si wanita penjaga bertanya pada kami.

Kami semua tersenyum dan mengangguk. Lalu si wanita penjaga menyeringai lebar dan merentangkan tangannya ke dalam gedung, "Silahkan masuk, anda semua sudah ditunggu oleh Ms. Dunivinger."

Wanita itu membungkuk dan kami masuk ke dalam. Di dalam sudah ramai. Jas hitam, pantofel hitam, kemeja putih dengan dasi hitam--ada di mana-mana. Oh jelas saja, mereka pasti para pengusaha besar. Mereka sedang berbincang satu sama lain, mereka juga membawa keluarganya--kurasa.

Kami masuk dan bingung mau kemana, aku tidak tahu Ava ada di mana. Di sini terlalu ramai dengan lagu klasik sebagai pengiring.

"Hey, Mike. Kau tahu dimana Ava?" Tanya Luke padaku.

"Aduh, aku merasa seperti mahluk termuda dan terakhir di antara para bapak-bapak dan ibu-ibu di sini." Calum berkomentar.

Aku mengedarkan pandanganku, mencari Ava.

Dan di sana. Dia tersenyum memperlihatkan gigi-gigi putihnya--dia sedang berbincang dengan seorang pria yang kutebak teman dari Ayahnya.

Jantungku berdebar cepat.

Dia memakai gaun hitam untuk bagian badan dan warna biru yang membungkus dari mulai pinggul sampai menyentuh lantai. Tubuhnya terlihat ramping dan dia mengurai rambut cokelat panjang indahnya yang bergelombang menjuntai sampai punggung. Kulitnya putih bersih dan mulus. Aku suka caranya bermake-up. Tidak menor, eyeliner--dan sedikit lipstick pink di bibirnya. Mata biru lautnya memancar jelas di sana.

She looks so perfect standing there.

Ava melirik ke arah kami dengan pandangan kilat lalu dia menoleh lagi. Dia tersenyum pada kami dan melambaikan tangannya menyapa, "Hey!"

Aku melihat dia sedikit berbincang dengan pria tadi--seperti berpamitan untuk mendatangi kami. Lalu dia berjalan dengan anggun ke arah kami masih dengan senyumannya.

Aku tidak tahu apa aku bisa berbicara di depannya. Kurasa kalau iya aku bisa, suaraku akan terbata-bata. Dia sangat sempurna. Aku mencintainya.

"Hey!" Ava menyapa kami.

"Wow ... kau terlihat--wow." Calum berkomentar.

"Ava, kau terlihat seperti bintang hollywood! Oh aku berencana untuk memasang postermu di tembok kamarku!" Seru Ashton dan Ava hanya terkekeh mendengarnya.

"Ava ... kau sangat luar biasa!" Dan sekarang suara Luke yang berkomentar.

Aku tidak bisa berhenti tersenyum dan memandanginya. Dia sempurna, bukan hanya luar biasa.

"Aw terimakasih, kalian juga terlihat luar biasa! Kuyakin kalau aku tidak bisa menahan--aku akan berteriak fangirling mengelilingi kalian." Katanya lagi tersipu malu karena pipinya yang memerah.

Don't Stop [Michael Clifford]Where stories live. Discover now