Sembilan

821 98 25
                                    

I dedicated this song to you, the one who never sees the truth. Eh salah.

I dedicated this chapter to @Anyaafxx!

---------------------------------------------------------
"NO! Please guys!" Teriak Michael dan berjuang untuk merebut kembali ponselnya di tangan Calum sementara dirinya ditahan oleh Luke dan Ashton.

"Oh shit! Diam saja! Heu, sudah kayak sapi mau diqurbanin saja!" Seru Luke sambil memegangi kedua tangan Michael dari belakang.

Sementara Ashton yang menahan Michael dari depan seperti body guard mereka, "Hah, ketahuan kau sekarang!"

Calum hanya cemberut dan menautkan kedua alisnya, "Apa-apaan ini?"

Michael berhenti meronta, dia terpaku menanti jawaban.

Luke melepas pegangannya lalu berlari ke samping Calum untuk melihat apa yang dilihatnya. Dan diapun ikut cemberut.

Ashton yang penasaranpun melepas lengannya dari bahu Michael dan menghampiri Luke dan Calum, juga segera bergabung menjadi trio cemberut.

Michael mematung, apa? Apa yang mereka lihat? Apa itu Ava? Apa mereka pikir Ava jelek atau sebagainya?

Luke dan Ashton menggelengkan kepala.

Calum menghela nafas keras lalu menyerahkan kembali ponsel Michael, "Nih, kau sangat payah. Kukira dari seorang cewek."

Michael dengan bingung mengambil ponselnya.

"Nikmati diskon Imlek anda sekarang juga! Buku-buku panduan memasak? Seks? Atau mengalami gangguan ereksi? Spesial diskon untuk buku panduan seks bagi yang memiliki ukuran lebih besar! Diskon mulai dari 35%-75%! Gong Xi Fa Cai!"

"Ew, menjijikkan," Kata Calum dengan nada geli, "Apa kau memesannya?"

Michael mengangkat kepalanya dan melihat ketiga temannya yang sedang menggelengkan kepalanya bergidik ngeri. Dia menyeringai, bahagia karena mereka belum menemukan Ava.

"Ya. Untuk yang spesial diskon!" Seru Michael.

"Kau parah, Mikey. Sangat parah." Ucap Luke.

Ashton tertawa, "Menggelikan hiiii."

"Ya, terimakasih kalian semua. Aku jatuh cinta pada miliku yang lebih besar!" Michael berbangga diri.

"Begini saja, bagaimana kalau kita main ping pong dan yang kalah akan mempraktekan buku panduan 'kebesaran penis' itu?" Luke menyilangkan kedua lengannya di depan dada dan tersenyum penuh kemenangan.

Oh, mentang-mentang dia yang sering mengalahkan kita.

"No.." Calum bergumam.

"Yes. Hell yes!" Seru Ashton dan tertawa. Mengetahui bahwa nyali Calum sudah ciut duluan.

"Oke," Jawab Michael tersenyum.

***

Entahlah, tapi perasaan Michael bercampur aduk. Dia merasa senang karena itu bukan Kik dari Ava jadi Cal, Ash dan Luke tidak tahu kalau dia sedang chat dengan gadis asing. Tapi hatinya juga mencelos bersamaan dengan perasaan itu. Kenyataan bahwa Ava tidak mengiriminya pesan lagi. Atau mungkin tidak akan pernah, lagi.

Don't Stop [Michael Clifford]Where stories live. Discover now