Limabelas

687 89 16
                                    

@Michael5SOS follows @dunivingerava

Drrtt Drrtt

Drrtt Drrtt

Drrtt Drrtt

"Ava, ponselmu bergetar terus!" Sarah berbisik pada Ava yang sedang fokus dengan soal-soal Geografi di depannya.

Ava menoleh, "Oh, maaf." Katanya lalu mengambil ponsel di bawah meja.

"OH MY FETUS DRESS!"

"Ssstt, ada apa, sih? Kerjakan tugasnya, Ava." Kata Pak Bani di depan kelas.

"Oh sorry, tadi ada telepon, boleh saya keluar sebentar, Pak?" Tanya Ava dengan cengiran dan aksen kaku Indonesianya.

Pak Bani menjawab dengan anggukan. Lalu Ava menarik lengan Sarah yang sedang asyik mencoret-coret halaman belakang buku tulisnya, "Come on!"

Ava mengunci kamar ganti perempuan lalu menarik nafasnya, "Oh my god, Sarah! This is so crazy!"

Sarah yang tidak tahu apa-apa hanya menautkan kedua alisnya dan malah berbalik untuk bercermin.

"Sarah, I'm serious. My notification is flooding by an interactions and follows and retweets and favou---"

"Ava, Indonesia please." Kata Sarah menolehkan kepalanya ke belakang, lalu kembali bercermin.

"Oke. Kau tahu 5 Seconds of Summer?"

"Iya lah!"

"Kau tahu Michael Clifford?"

"Iya, aku tahu."

"Nah," Ava menarik nafas lalu menghembuskannya, "He follows me on twitter."

"APA?! SERIUSAN?!" Sarah buru-buru menghampiri Ava dan merebut ponsel dari tangannya.

"Kau harus tahu, Sarah. Cowok yang suka nge-Kik aku itu, Michael. Clifford."

"KAU GILA YA, AVA?! KENAPA BISA? WAH AKU YAKIN PASTI DIA MENYUKAIMU!"

"STOP SARAH! DON'T MAKE ME HIGH IN HOPE!"

Dua cewek fangirling dalam ruang ganti hampir kehabisan oksigen dan akhirnya keluar dengan perasaan yang membumbung tinggi diantara keduanya. Sarah berjanji untuk menutup mulut soal ini.

"Ava, tidak mau tahu, aku juga harus difollowback!" Seru Sarah saat berjalan cepat menjauhi ruang ganti.

***

Ava: Michael, thanks for the follow!

Michael: Tidak masalah, sebetulnya aku ingin melakukan itu sejak satu bulan yang lalu, tapi aku takut kau seorang hater hahahaha

Ava: Aku bukan hater, aku satu dari fans kalian!

Michael: Aku juga, salah satu dari fansmu :)

Oh Ava sudah berubah jadi Hell Boy. Wajahnya memerah!

Ava: Hahahaha konyol. Hm, apa yang lagi dilakukan Luke, Calum dan Ashton?

Michael: Kenapa tidak bertanya tentangku? :(

Ava: Okedeh, apa yang lagi kalian lakukan?

Michael: Luke lagi makan, Calum lagi menonton Game of Thrones, Ashton lagi menggambar, dan aku ... lagi nontonin kegiatan mereka hahahaha

5 menit.

Michael: Ayolah! Kau membalas lama lagi :(

30 menit.

Ava: Maaf, tadi ada test sejarah dadakan :(

Michael: Oh, bagaimana? Sulit apa tidak?

Ava: Sedikit sulit :( Dan hey, dua minggu lagi aku akan libur satu minggu penuh!

Michael: APA ITU BERARTI KAU AKAN KE SAN DIEGO?!

Ava: Tidak tahu :(

Michael: Aku mengantuk, sampai bertemu nanti malam di Skype beautiful ;)

***

"Ava? Buka pintunya, sweetheart."

Suara ketukan pintu beberapa kali terdengar tetapi Ava tidak menghiraukannya karena dia tahu itu Elisa--Ibunya.

"Ava, ayolah, buka pintunya. Mom mau bicara ..."

5 menit dan Elisa masih mengetuk pintu. Dengan enggan Ava akhirnya turun dari atas ranjangnya dan melangkah untuk membukakan pintu.

Ava membuka pintu dan hanya mengangkat alis kanannya sebagai isyarat 'ada apa?'

Elisa berdiri dan tersenyum sambil membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk-pauknya di tangan kanan.

"Kau belum makan, sayang," Katanya lembut, "Mom masuk, ya?"

Ava berpikir sejenak lalu mengangguk, membuka pintu lebih lebar setelah itu meninggalkannya lebih dulu.

"Kamar ini terasa begitu asing dengan Mom," Ucap Elisa sambil melihat-lihat sekitar lalu menyimpan piring di atas laci sebelah ranjang.

Ava hanya mendengus mendengar kata-kata itu, mulai lagi?

"Ava," Elisa duduk di depan Ava yang sedang bersila di atas ranjang, "Maafkan Mom, ya?"

Ava hanya diam dan menatapi bed cover-nya.

"Mom salah, membentakmu, menyakitimu, membuatmu mengurung diri seperti ini, membuatmu merasa kacau, aneh, dan ..." Suara Elisa mulai bergetar, "Maafkan Mom, sayang."

Ava dengan cepat menarik Elisa ke dalam pelukan, "Ssshh, Mom. Maafkan aku juga karena sudah tidak terbuka ..."

"Mom sayang sekali dengan Ava." Elisa menarik diri dan tersenyum sambil membelai rambut anaknya.

"Me too, Mom." Balas Ava tersenyum.

'Don't stop, doing what you're doing....'

Nada dering Skype menginterupsi momen Ibu dan anak. Ava melirik ponselnya dan mulai panik. Sementara Elisa melempar pandangannya pada ponsel.

Elisa menaikkan alis kirinya dan kembali menoleh pada Ava, "Michael?" []

---------------------------------------------------------

Tolong kasih saran dong, tau makin sini makin geje tapi plis dong tetep vomments :(

soalnya udah mau tamat nih sekitar 6 chapter lagi (yaelah masih lama)

komen kritik dan saran!

oke cus gow thanks for reading! Love

Don't Stop [Michael Clifford]Where stories live. Discover now