Duapuluh tiga

703 87 13
                                    

Ava's POV

Kriing kriiing

Bel akhirnya bunyi juga.

"Oke, kumpulkan kertas LJK dan soal di depan." Ibu pengawas berkata dengan tangan yang dilipat di dada.

Ini hari terakhir Ulangan Tengah Semester dan satu minggu lagi libur ujian sekolah kelas 12. Semua murid heboh dengan teriakan kemenangan atas selesainya urusan dengan lembaran kertas soal.

Aku keluar kelas bersama Sarah yang tak henti-hentinya berterimakasih karena difollowback Michael.

"Iya, Sarah. Sama-sama ... lagian kalau kau tidak bilang sama Michael, nanti bagaimana cara aku menolak Andre?"

Sarah cekikikan, "Iya benar juga. Nanti kau malah mati kutu.

Dad sudah ada di depan gerbang dan aku segera menghampirinya.

"Halo Dad."

"Ava, Dad tidak bisa mengantarmu pulang, nih." Dad tiba-tiba bilang seperti itu sambil memainkan ponselnya.

Aku menautkan kedua alisku bingung, "Kenapa? Dad kan sudah ke sini."

"Barusan klien menelepon Dad untuk melakukan pertemuan setengah jam lagi. Kalau Dad mengantarmu nanti pasti akan telat." Jelasnya tanpa melepas pandang dari ponsel.

"Oh, oke kalau begitu."

"Naik taksi saja, ya?" Dad menaruh ponselnya di bawah tape mobil.

"Iya, Dad. Tidak apa," Kataku tersenyum dan mulai membuka kenop pintu mobil.

"Maaf ya sayang, hati-hati. Mom akan khawatir kalau kau pulang telat!" Katanya saat aku sudah keluar lewat jendela yang dibuka.

Aku mengacungkan kedua jempolku dan Dad pergi dengan mata birunya yang berkedip padaku.

Aku memberhentikan taksi dan masuk ke dalamnya.

Tidak biasanya Dad ada pertemuan mendadak ... biasanya dia selalu memiliki jadwal, tidak mendadak seperti ini. Wow, bukannya aku tidak mau naik taksi, hanya saja berpikir seperti itu.

Aku mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan Kik pada cowok gulali.

Ava: Berita baik bung, ulangan tengah semester sudah berhasil dilewati!

Michael: Oh, gadis pintar!

Ava: Tentu saja. Tidak seperti kau :p

***

Michael's POV

Hari terkahir ulangan tengah semester untuk Ava. Aku ikut senang untuknya. Rasanya ingin sekali aku mengajaknya jalan-jalan dalam rangka merayakan beresnya UTS. Aku ingin bertemu langsung dengannya, aku ingin meliburkan otaknya dan menjadi idiot untuk sementara waktu bersamaku.

Tapi, mau bagaimana lagi? Terlalu jauh. Aku sedang mengerjakan album bersama ke-3 teman terdekat idiotku, dan itu tidak bisa ditinggalkan lama-lama.

Aku jadi berpikir perkataanku pada cowok yang menembak Ava minggu kemarin ...

"Menjauhlah ... dari ... Ava ... aku ... adalah ... pacarnya."

Pacarnya?

Tentu aku bukan. Aku hanya temannya.

Oke, menyerah. Aku menyukai Ava. Dan aku berpikir ... kapan itu akan nyata. Kapan aku akan menjadi pacar darinya. 'Pacar Ava Dunivinger'.

Aku selalu menimbang-nimbang. Aku sudah terlanjur memiliki perasaan padanya. Tapi jarak antara kita? Dia bahkan bukan di Australia, bagaimana cara aku bertemu dengannya? Itu jelas akan sulit dan jarang sekali.

Tapi ... hanya sebatas suka. Aku tidak tahu apa dia juga menyukaiku atau sekedar menggemariku sebagai 5 Seconds of Summer. Lagian, dia sangat bersemangat ketika menitipkan salam pada Luke, bisa jadi dia suka pada Luke, bukan padaku.

Pikiran itu menghancurkan benteng pertahanan batinku.

Getaran ponsel menghantamku kembali pada daratan bumi. Oh, Ava. Aku lupa membalas kik darinyaaaa!!

Ava: Michael? Kau sudah tidur yaa??

Michael: Belum :p

Ava: Kau tidak membalas pesanku tadi ... aku meganggumu ya?

Michael: Setiap hari kau megangguku Avalien

Ava: Oh ... yasudah maaf ...

Michael: Don't stop Ava!!! Kau ingat?

Ava: ???

Michael: Ya ampun aku bercanda! Jangan jadi galau begitu ... kalaupun iya kau meganggu, jangan pernah berhenti. Karena aku suka diganggu olehmu!

Ava: Tetap saja aku meganggu

Michael: Iya, tapi aku bisa mati kalau tidak diganggu kau

Ava: Tidak percaya.

Michael: Yaaa suuudaaah deeeh ya

Read.

Michael: Rasanya ingin sekali bertemu denganmu, jadi aku bisa balik meganggumu tanpa ampun! :p

Ava: Coba saja nanti kalau bisa, aku akan meganggumu duluan hahahahahaha

Michael: Sudah jam 2 malam, aku tidur dulu yaaa

Ava: Iya, jangan lupa gosok gigi. Untung kau sedang tidak menstruasi, jadi aku tidak menyuruhmu ganti pembalut.

Michael: Ya ya ya terserah Avalien saja ... good afternoon my moonlight <3

****
Ava's POV

Aku bingung. Sebenarnya statusku dengan Michael itu apa sih? Kenapa dia suka sekali pakai emot '<3'? Padahalkan aku bukan pacarnya. Yah walaupun ... tidak. Tidak boleh berharap. Nanti sakit hati.

H-4 sebelum libur satu minggu penuh datang. Aku sangat tidak sabar! Ya, setidaknya aku mempunyai waktu istirahat dan tidak bangun pagi-pagi nanti.

Aku sambungkan ponselku dengan radio tape dan memainkan Let's Kill Tonight dari Panic! At The Disco.

Tok tok tok

"Ava? Buka pintunya sebentar."

Aku mendengar suara Mom dan aku kecilkan volume radio tape.

Aku membuka kenop pintu, "Ya, Mom?"

Mom terlihat sangat gembira dengan amplop cokelat yang dia pegang.

Mom menarik lenganku memasuki kamar dan duduk di atas ranjangku.

"Ini, baca." Kata Mom menyeringai dan menaruh amplop cokelat di atas pahaku.

Aku kebingungan, lalu membuka amplop cokelat itu.

"Oh Mom ... no." []

__________________________________________

LATE NIGHT LAGI NIH YEE UPDATENYA

UTS = Ulangan Tidak Serius

eh serius ketakutan besok uts matematika :(

Vote + Komentar yaa!!

Thanks for reading! Goodnightttt

Don't Stop [Michael Clifford]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang