Duapuluh

715 94 23
                                    

I dedicated this to @97skid !! <3

_______________________________________

Michael's POV

Aku bangun dengan semangat pagi ini, seperti biasanya, setiap jam 9 pagi dan Ava bertemu lewat Skype.

Setelah aku mengobrol satu jam dengan Ava, aku langsung pergi ke studio lagi.

Ponselku bergetar dan itu membuatku semakin bersemangat.

Ava: Hey! Semangat untuk rekamannya rambut gulali!

Michael: Iya, makasih sekali ya Avalien ;;)

Ava: Ya terserah kau saja deh :p

Michael: Mau belajar lagi atau sudah cukup?

Ava: Sepertinya sudah cukup, otakku sudah kenyang.

Michael: Oke deh kalau begitu, semangat untuk ulangan tengah semeseter Avalien!!

Ava: Kau terlalu banyak mengatakan itu, Mike! :(

Michael: Salah? :(

Ava: Tidak, hanya saja jadi kelihatan kayak pom-pom boy :(

Michael: Oh tidak apa-apa ... aku rela :(

Ava: Sampaikan salamku pada Calum, Ashton dan Lukeee <3<3

Michael: Oh yeah tentu, tapi tidak dengan Luke.

Ava: Kenapa?

Michael: Nanti dia jadi keGR-an.

Ava: Aku kan penggemarnya jugaaa :(

Michael: Pokoknya tidak dengan Luke, dia terlalu berbahaya.

Ava: Kenapa? Cemburu yaaaa

Michael: Sudah malam Avalieeen, segera tidur sebelum jam 11 malam! Cepat tidur, my moonlight!

Ava: Mengalihkan pembicaraan huuu

Michael: Cepat tidur kalau tidak mau kesiangan

Ava: Iya, iya. Aku tidur sekarang, sampaikan salamku pada Luke juga yaa, selamat malam, uh, siang!

Michael: Iya, mimpikan aku yaaa. Tidak akan. Iyaa selamat malam Avalien :)

Kau tak tahu seberapa berpengaruhnya Ava padaku, dia membuatku sedikit pintar dengan pengetahuannya. Dia dengan sulapnya bisa membuat hari-hariku lebih ... menyenangkan?

"Hey Calum, Ashton kalian dapat salam dari Ava!" Kataku berteriak dari kursi tengah Van.

"Aku tidak dapat?" Kata Luke di sampingku.

"Tidak." Jawabku datar.

"Bilang pada Ava kita ingin bertemu!" Teriak Calum.

"Ya, katakan aku titip salam pada teman-temannya!" Ashton melempar botol kosong pada kepalaku.

"Oke," Balasku.

Luke menautkan kedua alisnya, "Kau yakin Ava tidak titip salam padaku?"

"Ya." Jawabku cepat. Enak saja kau ingin dapat salam dari Ava. Bisa bahaya.

"Yasudah kalau gitu aku yang titip salam saja!" Seru Luke dengan menaik-turunkan kedua alisnya.

"Hm." Balasku malas. Lalu aku memakai earphoneku dan tenggelam dalam album 21st Century Breakdown dari Green Day.

**
Ava's POV

"Ava, ada yang kirim bunga untukmu." Sarah menyodorkan satu tangkai mawar merah padaku.

Aku yang sedang sibuk mengerjakan fisika, berhenti dan menaikkan alis kiriku, "Dari siapa?"

"Tidak tahu, katanya kalau mau tahu, ke lapangan basket saja nanti istirahat makan siang." Jawab Sarah dengan mengedikkan bahunya.

Aku mengangguk, "Oke."

Orang-orang ribut sekali pada istirahat makan siang. Aku dan Sarah berjalan menuju kantin tetapi dua orang cowok menghalangi jalanku.

"Ava, ayo ikut kami dulu!" Kata cowok yang berpapan nama Farid.

"Kemana?" Tanyaku.

"Ayo ikuuut ada yang mau ketemu denganmu!" Dan cowok berpapan nama Dany mendorong pelan pundakku.

"Sarah!" Kataku meminta bantuan dan Sarah mengikuti di belakang.

Setelah akhirnya aku dituntun sampai ke lapangan dan dipandangi oleh setiap jalan yang kulewati, aku kaget menemukan Andre sedang berdiri di tengah lapang.

Mau apa dia?

Oh well, Andre itu--dia sangat terkenal di sekolah, di Bandung juga. Yah sebutannya anak hits Bandung. Dia suka sekali mengajakku pulang bersamanya sejak kelas 10 semester 2.

"Samperin dia ke tengah lapang," Kata Farid padaku.

Aku melirik Sarah yang sedang menggigit jari, dia melihatku lalu mengangguk ragu.

Aku berjalan perlahan ke tengah lapangan, menghampiri Andre yang tersenyum padaku.

Aku berhenti tak jauh darinya, "Apa apa, Andre?"

Aku risih dengan keadaan seperti ini, banyak sekali siswa menontoni aku dan Andre di tengah lapang. Dari lantai 2--dan lantai 1. Aku merasa seperti begal yang akan dibakar hidup-hidup dan ditontoni.

Apa dia akan melakukan itu padaku? Tapikan aku bukan seorang begal.

"Andre? What's happening?" Tanyaku lagi dengan mengangkat kedua bahu dan menautkan kedua alisku.

Andre tersenyum padaku yang langsung berpengaruh pada penonton cewek kategori adik kelas di lantai 2.

"Aw!! Ganteng banget gila!"

"Ka Andree aduh aku tak tahan..."

"Andre katakan padaku apa yang sedang terjadi? Apa aku seorang begal yang akan dibakar hidup-hidup?"

Andre mendekat padaku, "Iya, kau sudah membegal hatiku. Tapi aku tak akan membakarmu hidup-hidup."

Dan suara gaduh berinti 'Ouuh' terjadi.

"Apa maksudmu?"

Andre tersenyum lagi lalu mengeluarkan seikat mawar merah putih kayak bendera Indonesia dari balik punggungnya.

Lalu yang mengejutkanku, dia berlutut di hadapanku sementara orang-orang mengabadikan ini dengan memfoto kami. Aduh bikin malu saja!

TIDAK, TIDAK, TIDAK.

Andre mengangkat bunganya, dia menempelkan jari telunjuk kirinya dan seketika suasana gaduh menjadi hening.

"AVA, WOULD YOU BE MY GIRLFRIEND?"

OH SIALAN.

Aku melirik Sarah dan dia sedang melipat jari jempol dan kelingkingnya, membentuk angka 3 tetapi di kebawahkan ... tanda .... huruf M.

M?! M-MICHAEL?! []

_______________________________________

Oh GILA DITEMBAK KAYA GITU MASIH MUSIM????? MAKLUM LAH BULE :")

Vote dan Komentar ayeee!!!

Thanks for reading! Love

Goodniightttt

Don't Stop [Michael Clifford]Where stories live. Discover now