Sepuluh

776 93 11
                                    

Ava membuka kunci kamarnya yang ditempeli tulisan,

"DO NOT ENTER
KNOCK BEFORE, PLEASE!
  -AVA"

Lalu Ava menutupnya kembali tanpa dikunci. Setelah melemparkan tas selendangnya di atas meja belajar, dia menyambungkan ponselnya dengan radio tape.

"Born into Nixon I was raised in hell,
A welfare child,
Where the teamsters dwelled."

21st Century Breakdown dari Green Day menjadi daftar putar pertamanya sore ini.

"Michael ..." Gumamnya sambil melepas kancing seragam.

Oh, dia pasti sedang tidur. Sekarang jam 4 sore di sana. Pikirnya.

Ava menimbang-nimbang, di mana dia akan mengunduh aplikasi Skype untuk nanti malam. Apakah di laptop? Atau di ponselnya?

Karena ponselnya sedang tersambung dengan radio tape, dia membuka laptop.

***

Michael yang paling pertama bangun pagi ini di antara Luke, Calum dan Ashton.

Dia bangun dengan semangat. Ini baru jam 8 pagi, tetapi tetap saja dia harus mengirim pesan pada Ava sebelum melakukan Skype.

Dia menyambar ponsel di bawah bantalnya.

Michael: Hey Ava

Ava: Oh hey, kau sudah bangun?

Michael: Ya, baru saja.

Ava: Itu bagus

Michael: Jadi, satu jam lagi?

Ava: Skype?

Michael: Ya

Ava: Tentu

Nah, begini dong. Aku suka kalau kau membalas cepat.

Michael: Kenapa tidak sekarang saja?

Ava: Aku masih mengerjakan PR

Michael: Oh baiklah

30 menit.

Michael: Hey

5 menit.

Michael: Jadi apa tidak, nih?

10 menit.

Ava: Selesai. Oke, aku sedang membuka laptop sekarang

Michael: Bagus

Michael menunggu Ava online di Skype selama 10 menit.

Setelah online, Michael mengirim pesan lewat Skype terlebih dahulu.

Michael: Sekarang?

Ava: Kau yang menelepon.

Michael: Kenapa harus aku?

Ava: Ya pokoknya kau saja.

Akhirnya Michael menyerah dan menekan pilihan video call.

2 kali nada dering dan Ava terlihat di layar.

Ava mengucir rambutnya asal, mata biru lautnya ... bibirnya ... Oh Michael mulai tak sadarkan diri dan tersedot ke dalam pesona Ava.

"Hello?"

Suara Ava membombardir kegiatan mengagumi-wajah-Ava-Dunivinger.

"Oh dammit her voice is beautiful." Gumam Michael sangat pelan.

"What?"

"Oh tidak. Bukan apa-apa."

"Oh, mohon untuk tidak bergumam karena aku tidak bisa mendengarmu."

"Oh ya, maaf."

"Maaf, apa ini benar Michael?"

"Iya, ini aku."

"Mana wajahmu? Turn your camera on!"

Oke, jadi Michael tidak menyalakan kameranya. Dia masih tidak yakin untuk menunjukkan dirinya pada Ava. Jadi hanya Ava lah yang menunjukkan diri di sini.

"Bukankah aku sudah bilang kalau kameraku error?"

"Kau tahu, aku sekarang tidak yakin kau seorang manusia."

"Hey! Aku seorang manusia."

"Kau tahu, aku ingin melihat wajahmu."

"Ya ampun! Aku tahu, Ava. Demi Tuhan, Ava. Aku tahu!"

"Lalu kenapa lagi? Kau masih bisa menggunakan laptopmu, kan?"

Oh, wajahnya ketika kesal sangat ... menggemaskan. Itulah apa yang dipikirkan Michael.

"Aku tidak bisa, Ava. Apa bagusnya melihat wajahku?"

"Karena aku sekarang sedang bicara denganmu!"

"Aku benar-benar bingung, Ava. Tapi sungguh, aku tidak bisa dan tidak mengerti apa yang salah dengan kameraku."

"Kalau begitu numpang saja di ponsel temanmu."

"Ya, aku akan melakukannya. Tetapi kita bicara saja di sini dulu."

"Oh ya, aku akan menunjukkan diriku lagi kalau kau melakukan hal yang sama kalau begitu."

"Apa? Ava! Jangan!"

Terlambat, Ava sudah mematikan kameranya.

"Itu kesepakatannya."

Tiba-tiba suara gerakan tubuh menyentak Michael, dia membalikkan tubuhnya untuk melihat Calum teman sekamarnya.

Calum menggeliat dan mulai menggosok-gosok matanya.

Oh gawat. []

-------------------------------------------------------

Fast update kan? Yeeee.

Komentar, Vote yaa pleaseee.

btw, kalau ada yang mau temenan boleeeh banget ya!! kalo mau chat yang kirim message aja!

twitter: nedelonge

instagram&line: xnedelongex

fan acc instagram: banditofthebands

I followback!

thnks fr rdng! Love.

Don't Stop [Michael Clifford]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang