Sebelas

754 90 8
                                    

"What the fuck!" Seru Ava saat Michael memutuskan sambungan panggilan.

"Ava? Are you okay?"

Suara dari luar kamar mengagetkan Ava. Ava langsung berlari menuju pintu karena takut Ibunya---Elisa membuka pintu sendiri.

"Coming!" Teriaknya.

Ava membuka kenop pintu dan hanya menunjukkan setengah badannya dari balik pintu.

"Yes, Mom. I'm okay." Jawab Ava menyeringai.

"Oh," Elisa menaikkan kedua alisnya, "Kalau begitu jaga bahasanya, dong."

"Yes Mom, pasti. Maaf."

"And it's already night, Ava," Ucap Elisa sambil berjalan kembali ke kamarnya, "Haven't you done your homework yet?"

"Sudah, Mom."

"Good."

Lalu Ava menutup kembali kamarnya. Sejak Ava mencari tahu tentang Alien dan UFO, dia tidak mau ada yang tahu tentang itu. Sekalipun orang tuanya. Dia takut dimarahi dan dikatai 'aneh'. Apapun yang ada dikamarnya, dia yang urus.

Ava duduk di depan meja belajarnya lagi. Dia menyambar ponselnya dan dengan api yang berkobar di dadanya, Ava mengirim pesan.

Ava: Sopan sekali. Jangan menghubungiku lagi.

10 menit.

Michael: Ava, maaf. Aku tidak bermaksud untuk memutuskan panggilan tadi

Read.

Michael: Ava, kau tidak tahu bagaimana kondisinya..

Read.

Laptopnya berdering, tanda ada panggilan dari Skype. Dengan enggan Ava mengangkatnya.

"Apa lagi?"

"Ava, dengarkan aku dulu."

"Jangan seenaknya, dong. Kau harus belajar sopan santun."

"Ya, tadi ada temanku yang tiba-tiba datang. Maaf aku refleks mematikan panggilannya."

"Ya, ya, ya. Aku malas berbelit-belit. Termaafkan."

"Bagus kalau begitu. Terimakasih."

"No need to thank me."

"Jangan ketus, dong!"

"Jadi harus bagaimana?"

"Ya, pokoknya berbaik hatilah. Karena waktu luangku akan semakin sulit."

"Memangnya kenapa akan semakin sulit?"

Sialan. Michael tidak tahu harus jawab apa. Jawab kalau dia sedang menulis album baru dan mempersiapkan tour? Tidak mungkin.

"Michael?" Sekali lagi Ava bertanya.

"Emm ... Aku ..."

"Apa kau sedang mempersiapkan ujian?"

"Ya! Aku sedang mempersiapkan ujian. Sangat menyebalkan."

"Semangat kalau begitu."

Mata Michael sudah hampir pindah ke bagian tenggorokan.

"Apa? Sekali lagi? Aku kurang mendengarmu."

Don't Stop [Michael Clifford]Where stories live. Discover now