"Ckk! Apa, sih yang mereka bicarakan itu?"
Akhirnya pembicaraan mereka selesai. Mobil tadi mulai melaju dan menjauh. Sedangkan pemilik payung hitam tadi memasuki rumahnya.
Payung yang dipegangnya tersingkap dan menunjukkan pemiliknya.
"Lee Youngwoo!? Jadi, benar itu Youngwoo."
Yeri yang masih di mobil yang ia kendarai terus menatap rumah yang barusan di masuki Youngwoo. Senyum mulai menaik dari salah satu sudut bibirnya. "Lee Youngwoo, ternyata kau sekarang pindah ke sini, ya? Ternyata kau itu masih belum pandai bersembunyi." Kedua sudut bibir Yeri menaik. "Heh," dengus Yeri. "Apa kau juga menyembunyikannya disini?"
@@@
Air turun menghujam membasahi jalan. Suaranya turut beradu dengan gemuruh angin yang sesekali berhembus.
Di suasana dingin seperti ini, kebanyakan orang lebih memilih untuk membungkus tubuhnya dengan kain hangat. Namun, perempuan satu ini berada di tengah guyuran air bersama payung hitam membentengi hujan di atas kepalanya.
Yeri, yang baru menemukan alamat baru Youngwoo rela turun dari mobilnya hanya untuk mengintai rumah yang ditempati Youngwoo itu. Selembar kain bermotif kotak-kotak digunakannya untuk menutupi rambutnya, serta masker hitam juga menutupi mukannya. Tapi, baju yang ia kenakan tidak bisa ditutupinya karena tidak ada lagi pakaian di mobilnya.
Dari balik pagar pintu masuk. Kang Yeri menatap kediaman Youngwoo dan kembali menarik kurva senyum. "Youngwoo ... Percuma saja kau sembunyi."
"Eonni, apa yang kau lakukan disini?" tanya seorang gadis kecil menggunakan sepatu bot berwarna merah muda yang mendadak ada di samping Yeri. Rambutnya terkepang membagi dua. Serta menggunakan jas hujan yang senada dengan bot-nya itu. "Eonni sedang menguntit seseorang, ya? Ibuku bilang tidak boleh menguntit seperti itu. Nanti bisa ditangkap sama Pak Polisi."
Heh! Anak ****, beraninya dia mengatakan bahwa aku ini penguntit. " Yeri memalingkan tubuhnya menuju anak di sampingnya. "Aniya!" bantah Yeri.
"Kalau bukan sedang menguntit, apa yang eonni lakukan disini?"
"Aku sedang mengunjungi temanku."
"Kenapa eonni tidak masuk ke dalam? Apa eonni bertengkar dengannya?"
Yeri menarik oksigen di sekitarnya dalam-dalam. Ckk, sialan. Anak siapa, sih yang menggangguku ini?
"Lalu kenapa eonni disini? Eonni sedang menguntit, ya? Atau eonni sedang ingin mencuri, ya?"
"DIAM! Anak ***! Itu bukan urusanmu, aku mau melakukan apa itu terserahku. Jadi jangan terus bertanya padaku! PERGI SANA!"
Anak ini membatu. Tak lama wajahnya berubah. Bibirnya turun melayu dan mata terisi genangan air. "HWAA~" Tangisannya pecah dan ikut beradu dengan suara derasnya hujan. "Aku, kan cuma bertanya. HWAA~ Kenapa eonni marah padaku seperti itu? HWAA~"
"Heh!" dengus Yeri. "Malah menangis. Dasar cengeng."
Bukannya menenangkan anak yang menangis itu Yeri malahan menyuruhnya segera pergi karena mengganggunya sedari tadi. "Pergi sana! Cari ibumu!"
"HWAA~ Eonni jahat. Nanti akan kulaporkan ke Pak Polisi. Eonni pasti akan ditangkap." Anak ini berpaling dan berlari menembus tirai air secepat yang ia bisa untuk melaporkan Yeri. "HWAA~ PAK POLISI! ADA EONNI JAHAT DISINI ..."
"Memangnya anak seperti dirinya bisa melaporkanku, ya?" Yeri kembali meremehkan, "Heh! Ada-ada saja."
Pintu rumah Youngwoo tiba-tiba terbuka dan membanting kuat. Lalu, seseorang yang sedang terburu-buru keluar dari dalamnya.
BINABASA MO ANG
Part Time Cafe'
FanfictionDaripada penasaran, ayo langsung baca .... Sebagai seorang yang menyukai Negeri Ginseng, Karina pastinya juga ingin merasakan menapaki tempat tersebut. Beruntung bagi Karina, dirinya berhasil mengunjungi South Korea. Namun, kejadian selanjutnya...
PART XIX
Magsimula sa umpisa
