PART XVII

116 34 0
                                    

    Karina melirik lama oversized shirt violet itu lagi. Matanya bahkan tak sekalipun mau berkedip. Beli atau tidak, ya?Jangan! Jangan ! Karina kau masih punya banyak yang seperti itu ...  Akhirnya mata Karina terkedip. Namun, belum juga bisa berpaling. Tapi, kan. That is violet purple ....

    "Anda tidak mau?"

    "Hmm." Karina kembali membawa berkelana pikirannya.

    "Baiklah kalau begitu, sepertinya saya salah. Bagaimana kalau saya ambilkan saja blouse yang Anda minta tadi." Chin Hwa pergi untuk mengambil bluose ruffle yang ditanyakan Karina tadi.

    Namun. "Jeogiyo!" panggil Karina, membuat Chin Hwa menginjak rem dan terhenti, lalu berpaling menatap Karina.

    "Ye? Ada apa?"

    Karina menyunggingkan senyum lebar. "Oversized shirt itu berapa harganya, ya? Hehe ..."

    "Ahh ... Ternyata Anda ingin membelinya, ya?"

    "Ne."

    "Sebentar, ya. saya akan memeriksa labelnya dulu." Chin Hwa melangkahkan kakinya mendekati pakaian yang dimaksud Karina untuk memeriksa label yang terpasang di bagian leher pakaian itu.

    Sedangkan Karina terdiam di tempatnya. "Tunggu sebentar, apa kira-kira uang yang kubawa cukup, ya?" Karina meraih tas yang mengantung di sampingnya. "Eh? Tasnya, kok nggak ada?"

    "Harga oversized shirt ini 36─" ungkap Chin Hwa.

    "Ani!"

    "Kenapa?"

    "Bukan, bukan. Maksudku bukan seperti itu. Tapi ...."

    "Iya, kenapa?"

     "Itu ... Jeosonghamnida." Karina meminta maaf begitu saja, membuat Chin Hwa bingung dengan maksud Karina.

    "Kenapa Anda meminta maaf?"

    "Jeosonghaeyo," ulang Karina. "Sepertinya aku tidak jadi membelinya." Rasa malu melekat pada Karina, membuatnya membawa langkah dengan cepat menuju pintu keluar. Bahkan telinganya ikut memerah. "Astaga, kenapa harus hilang begini, sih?"

    Kini malahan cemas yang menyelimuti. Karina takut akan nasibnya nanti. Di tas yang ia bawa itu setengah dari hadiah uang yang ia dapatkan. Setengahnya lagi ia tinggalkan di hotel.

    "Eh? Baiklah ... Tapi, apa blouse ruffle tadi juga tidak jadi?"

    Karina terhenti, lalu kembali meminta maaf. "Jeosonghaeyo, i- itu aku juga tidak jadi membelinya."

    "Waeyo?"

    Tak sempat Chin Hwa bertanya lebih lanjut tentang hal lainnya. Karina sudah menghilang dari butik itu.

@@@

    "HAHAHA!" Tawa Youngjae memecah bisingnya deras hujan. "Jadi, perempuan aneh, kau baru sadar setelah ingin membeli pakaian itu. HAHAHA."

    Cerita dari Karina membangkitkan semangat Youngjae. Bukan semangat akan hal lain. Namun, semangatnya untuk kembali meledek Karina.

    "Kalau aku itu, sih. Pastinya malu banget, hahaha."

    "Ishh! Youngjae-ya, berhenti tertawa," tegur Bu Kim.

    Berbeda halnya dengan Youngjae. Bu Kim malahan semakin khawatir dengan Karina setelah mendengar ceritanya. Apalagi setelah ia memberitahu bahwa ia tinggal di hotel.

Part Time Cafe'Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt