PART XIII

141 37 0
                                    

    "Joonwoo, sedang apa kau masih disini?" Segera Jinwoo menghampiri Joonwoo setelah mendengar teriakan perempuan tadi. "Cepat masuk mobil," suruh Jinwoo. "Kalau tidak, kau akan dapat masalah."

    "Baiklah," turut Joonwoo lalu membuka payungnya, kemudian menarik lengan Youngwoo untuk ikut bersamanya. "Youngwoo hyung, kau juga ikut. Nanti kau juga akan terkena masalah."

    Terpaksa Youngwoo mengikuti Joonwoo karena dirinya juga mengkhawatirkan masalah yang akan terjadi.

    "Tunggu dulu," cegah Karina. "Kalian berdua akan kemana? Bagaiman dengan tasku?"

    "Maafkan kami, kami harus segera pergi dari sini," sahut Joonwoo memalingkan sedikit wajahnya sembari tetap berlari menuju mobil van yang sudah membuka. "Kau bisa melaporkannya pada polisi distrik sini."

    "Kau bisa kembali ke apotek Kim uisanim. Gunakan payung itu saja," saran Youngwoo sembari menunjuk payung yang ia tinggalkan.

    "Tapi ...," urai Karina. Namun belum sempat Karina melanjutkan kalimatnya, mereka berdua sudah menutup pintu mobil. ... Aku bukan dari negara ini.

    Perempuan dengan payung biru tadi semakin mendekat dan harus terhenti setelah mobil yang dinaiki Youngwoo dan Joonwoo telah menjauh. Nyaris saja, dirinya berhasil menemui mereka.

    "Sial," kesal perempuan berkacamata ini. "Hampir saja aku bertemu dengan oppa kesayanganku itu." Langkah kakinya kembali melanjut dan kini kembali terhenti setelah menemukan Karina yang baru saja idolanya temui. Ekspresi perempuan ini berubah menatap Karina seraya mendekatinya.

    Karina turut menatap kebingungan perempuan tersebut. "Euhh, kenapa dengannya? Ada apa juga dengan dua orang tadi? Apa mereka ada hubungannya, ya?"

    Semakin dekat perempuan berkacama itu pada Karina. Namun, harus terhenti karena ponsel di saku celana olahraga yang ia kenakan mengeluarkan suara.

    "PARK CHOON HAE!!" murka ibu Choon Hae melalui sambungan telepon. "Kenapa kau belum kembali juga? Cepat pulang sekarang!"

    "Astaga Bu," keluh Choon Hae. "Baiklah, aku akan segera pulang."

    "Baguslah. Cepat pulang sekarang!"

    "Bu, apa ibu tahu? Aku tadi bertemu dengan oppa kesayanganku itu," beber Choon Hae melanjutkan berjalan menjauhi Karina sembari menaikkan bibir gembira.

    "Ckk, kau gila, ya? Aku tidak mau tahu, pokoknya kau segera pulang," pungkas Ibu Choon Hae menutup telepon.

    Choon Hae menguncupkan senyumnya lalu berpaling singkat untuk kembali menatap Karina. "Awas kau," timpal Choon Hae pelan. Kemudian berpaling lagi sembari menari-nari dengan payungnya.

    "Sebenarnya ada apa dengan mereka, sih?" Karina masih mengiringi perempuan tadi dengan tatapannya. Kemudian berpindah pada payung yang ditinggalkan Youngwoo. "Kantor polisi? Kim uisanim?" ragu Karina untuk memutuskan.

@@@

    "Yeri-ssi," mulai Pak Han bicara. "Sebelumnya ... Aku ingin minta maaf padamu."

    Ruang studio tadi terlalu bising. Jadinya Pak Han memutuskan untuk mengajak bicara Yeri di depan ruangan tersebut. Ada hal penting yang harus disampaikan Pak Han berhubungan dengan kontrak Yeri dengan brand milik Pak Han.

    "Kenapa Anda meminta maaf?" bingung Yeri menatap Pak Han di depannya.

    "Yeri-ssi, jadi, begini ... Bagaimana caraku mengatakannya, ya? Ini masalah kontrakmu dengan brand kami."

Part Time Cafe'Where stories live. Discover now