PART XIX

106 34 1
                                    

     "Ne... Kenapa? Aku sedang di rumah Youngwoo. Tadi apa yang ingin kau sampaikan? Nanti akan kuberitahukan pada Youngwoo."

    Joonwoo terdiam lama tak ingin melanjutkan yang ingin ia sampaikan.

    Yu Bin yang bingung dengan sikap Joonwoo bertanya, "Joonwoo-ya! Ada apa? Apa Youngwoo setuju?"

    "Bukan itu hyung," bisik Joonwoo. "Yang menjawab teleponku ini bukan Youngwoo ."

    "Maksudmu?"

    "Ini Yeri nuna."

    "Eh!? Kenapa ponsel Youngwoo ada pada Yeri?" heran Hyunji.

    "Katanya, Yeri nuna sedang di rumah Youngwoo hyung."

    "Jinjaya!? Bagaimana mungkin? Bukannya Yeri tidak tahu tempat tinggal Youngwoo?" cetus Jinwoo.

    "Majayo. Youngwoo, kan sudah pindah dan hanya kita yang tahu dimana dia tinggal sekarang. Bagaimana Yeri bisa menemukan tempatnya?" tutur Yu Bin.

    "Joonwoo-ya! Kau masih di sana? Apa yang ingin kau sampaikan tadi? Sampaikan saja padaku. Nanti pasti kusampaikan pada Youngwoo, kok."

    Joonwoo masih belum menjawab. Dirinya masih berdiskusi dengan ketiga orang di depannya. Apakah akan memberitahu Yeri tentang hal itu.

««Flashback««

    Petang semakin mendekati malam. Namun, kota Seoul terguyur hujan deras hingga membuat petang ini lebih gelap dari biasanya.

    Yeri yang amarah belum juga memudar karena posisinya digantikan oleh Shin Ye, saat ini sedang mengemudikan sendiri mobil miliknya. Wiper kaca mobil mondar-mandir menyapu air yang menghalangi kaca depan.

    "Aishh! Dasar perempuan ****," umpat Yeri. "Bisa-bisanya dia mengambil posisiku itu. Baru jadi pendatang baru saja, sudah berani-beraninya cari muka di depan Ji Hyun-nim"

    Kilatan petir menyala.

    "JUNG SHIN YE! PEREMPUAN ****!" maki Yeri beriringan dengan suara guntur yang menyusul kilatan kamera alam barusan.

    TIIT!

    Yeri menekan kuat klakson mobilnya penuh kesal karena harus terhenti. Padahal memang seharusnya para pengendara berhenti dikarenakan lampu lalu lintas menyala merah.

    "Lampu sialan!! Lebih baik kau ***" Lagi-lagi mulut Yeri melontarkan umpatan. Kemudian Yeri mencoba mengeluarkan nafasnya kasar karena harus menunggu lampu berganti.

    Hujan memburamkan pandangan di jalanan saat itu. Semua mobil harus menyalakan lampu kabut agar tidak mengakibatkan kecelakaan besar.

    Nyala lampu mobil dari belakang mendekati mobil yang Yeri kemudikan dan terhenti tepat di samping mobilnya.

    Yeri sekilas memutar pandangan memeriksa mobil di sampingnya. Samar-samar mata Yeri mengamati orang yang berada di dalam mobil itu dikarena hujan dan ditambah lagi kaca mobil yang gelap.

    "Joonwoo?" ucap Yeri ragu. "Bukannya itu Youngwoo yang bersamanya?"

    Lampu telah berganti memperbolehkan semua pengendara melaluinya. Pemilik mobil di samping Yeri tadi pun turut melajukan mobilnya.

    Karena penasaran, Yeri malah membuntuti mobil tersebut dan bukannya langsung pulang. Setiap belokan dan putaran, Yeri terus mengiring mereka.

    Hingga mobil itu memasuki sebuah jalan yang cukup kecil dan terhenti di depan sebuah rumah. Mobil yang dikemudikan Yeri pun ikut berhenti.

    Tak berselang lama, pintu mobil yang dibuntuti Yeri mulai menggeser. Payung hitam membuka dan meneduhi seseorang yang keluar dari mobil itu. Tapi, masih belum jelas Yeri mengetahui orang tersebut karena masih tertutupi oleh payungnya. Orang itu berbincang lama dengan orang yang masih ada di dalam mobil.

Part Time Cafe'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang