PART X

164 43 3
                                    

    "Yang mana?" bingung Jinwoo memeriksa pastry yang tersisa.

     Hanya ada tiga pilihan pastry tersisa di rak etalase kaca transparan. Sakura Tart, Grean Tea Chuox Tart dan Chease Mint Tart. 

    "Kau mau pilih yang mana?" Jinwoo menaikkan pandangan menatap Joonwoo. Namun Joonwoo sudah menghilang dari sampingnya. "Aigoya ... Kemana lagi perginya itu anak?" kesal Jinwoo.

    "Bisa tolong bungkus pastry ini," pinta seorang wanita di samping Jinwoo.

    Suaranya terdengar tak asing bagi Jinwoo, lalu ia memeriksa siapa di sebelahnya. "Hyunji?" Jinwoo mengembangkan senyum malu pada Hyunji. "Hehe," cetus Jinwoo mengusap tengkuknya.

    "Kebetulan sekali kita bertemu disini," sapa Hyunji memaksakan balasan dengan tersenyum. Kemudian mengamati sekitarnya. "Kau tidak bersama Joonwoo?"

    "Tadinya," terang Jinwoo. "Tapi, anak itu sekarang pergi entah kemana." Mata Jinwoo mencari-cari Joonwoo yang tidak berada di lantai yang sama dengan mereka, kemudian beralih pada pastry yang dibeli Hyunji.

    Hyunji mengangguk paham. "Kenapa?" Hyunji mengangkat satu alisnya menatap heran Jinwoo. "Kau juga menginginkan ini?"

    "Ani," sanggah Jinwoo. "Kau bisa membelinya. Aku tidak bermaksud begitu, kok"

    "Ckk, dasar. Ada-ada saja kau."

    "Hmm." Jinwoo menyapu tengkuknya yang berkeringat, kemudian memindahkan tatapan pada bungkusan pastry yang terletak di atas etalase. "Bukannya kau sedang diet, Hyunji? Setahuku ketika sedang diet jangan memakan sesuatu yang manis."

    "Aniya, Ini bukan untukku. Aku membelinya untuk keponakanku," kelit Hyunji lalu mendekatkan wajahnya pada Jinwoo. "Kau puas?" Hyunji mendengus pelan.

    Jinwoo terdiam kaget mendengar balasan Hyunji. Lalu sekilas Jinwoo mendapati Joonwoo turun dari lantai dengan sesuatu di tanggannya. "Ya! Joonwoo-ya, apa yang kau bawa itu?"

     "Hyung, kau sudah membeli yang kuminta, kan? Kau pergi saja duluan, aku akan ke toko sebelah," urai Joonwoo.

    Hyunji menjauhkan wajahnya. "Joonwoo? Kenapa dengannya?"

    "Entahlah, anak itu aneh sejak tadi," sahut Jinwoo kemudian memesan yang diminta Joonwoo.

@@@

     Joonwoo menaiki tangga yang bisa mengantarkan menuju lantai berikutnya. Sama seperti lantai pertama, lengang menyelimuti lantai atas. Tidak ada satu orang pun menjadi penghuni lantai ini.

    Namun, Joonwoo masih mengitari tempat ini dan mencari satu tempat.

    "HmmI?" Mata Joonwoo semakin membuka. "Benda apa disana?" heran Joonwoo menemukan sebuah benda berwarna bone tergelak di atas meja. Kemudian Joonwoo membawa langkah perlahan mendekati meja kayu tersebut.

    Meja bertuliskan 8B dan terdapat rincian menu menjadi teman di sebelahnya. Bahkan, gelas americano yang tadinya diminum Karina masih berada di meja.

    "Bukannya ini  gelas americano yang kuberikan tadi?" Tangan Joonwoo meraih gelas kosong itu dan mengalihkan pandangan pada tas yang terjatuh di bawah kursi. "Jadi, apa ini juga tas miliknya? Kenapa dia meninggalkan tasnya disini?" Joonwoo membolak-balikkan tas milik Karina. Lalu memutar tubuhnya dan berlari meninggalkan meja yang pernah Karina duduki ini.

    Setiap pijakan anak tangga di lalui kaki Joonwoo dan akhirnya ia berada di lantai yang sama dengan Jinwoo.

    "Ya! Joonwoo-ya, apa yang kau bawa itu?"

Part Time Cafe'Onde histórias criam vida. Descubra agora