i n k a . 2

2.3K 243 62
                                    

•••🦋•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••🦋•••

H a p p y R e a d i n g

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

H a p p y R e a d i n g

Seperti hari-hari sebelumnya sewaktu pagi menjelang Davian, kakaknya itu sudah tak terlihat batang hidungnya. Inka tak tau kapan cowok itu keluar dari kamar miliknya. Sudahlah jangan memikirkan cowok itu, sekarang yang harus ia pikirkan bagaimana cara menghilangkan bekas gigitan nyamuk di leher ini hingga menimbulkan warna kemerahan yang kentara sekali. Mengambil bedak padat di meja riasnya, Inka menyapukan bedak itu ke lehernya. Tapi entah mengapa bekasnya tak hilang-hilang.

Tak memusingkan itu Inka melepaskan ikat rambutnya dan menata rambut itu hingga menutupi leher jenjangnya. Merasa sudah cukup berdandan Inka turun ke bawah. Sepi. Keadaan rumah besar ini sepi sekali. Rumah sebesar ini hanya ada Mahesa, Davian, dirinya, Bi Ijah, dan Pak Ilham.

"Bi, Kak Davi udah berangkat?"tanya Inka kepada Bi Ijah yang sedang menyiapkan roti isi kesukaannya saat pagi.

"Iya Non, Den Davi teh katanya mau rapat sama Tuan Hesa."

Selalu seperti ini dirinya di tinggal sendirian, ayah dan kakaknya itu emang gila kerja. Walaupun ayahnya selalu mengatur dirinya, tapi Inka tetap juga merasa kesepian saat tak ada yang menemani. Enggan bersedih saat pagi, Inka cepat-cepat menyelesaikan sarapannya dan berangkat sekolah.

Ting.

Kak Davian : Berangkat sama Pak Ilham jangan sama Alanjing!

Inka mendengus kasar, lagi-lagi dirinya tak diperbolehkan berangkat bersama Alan. Davi terlalu posesif membuat ia sebal dengan cowok itu. Malas membalas Inka hanya membacanya saja.

Ting.

Kak Davian : INKA BALAS IYA SEKARANG JANGAN BANTAH!

Dengan malas Inka menjawab 'iya' agar Davi tak meneror dirinya sepagi ini dengan pesan menyebalkan hingga membuat paginya suram. Sekali-kali Inka ingin membantah perintah dari kakaknya itu. Hari ini ia ingin sekali berangkat dengan Alan-pacarnya. Toh, Davi di kantor dan tak akan tau kalau ternyata ia berangkat bersama Alan.

"Bi, Inka berangkat dulu ya,"pamitnya yang ditanggapi ucapan semangat oleh Bi Ijah.

Melihat majikannya keluar gerbang supir pribadi keluarga Mahesa itu menegur Inka. "Eh, Non Inka mau kemana atuh? Hayuk, bapak anterin!"

"Ah, nggak usah Pak. Inka di jemput temen kok." tolak Inka berlalu ke luar gerbang menghampiri Alan yang sudah menunggu dirinya.

"Pagi! Udah lama?" sapanya ceria.

"Nggak sih, nih pakai," Alan menyondorkan helm khusus milik Inka.

"Nggak di pakaiin nih?"goda Inka memancing Alan.

"Idih males, udah jangan sok romantis masih pagi."

"Iya deh iya."pasrah Inka mengenakan helm dan naik ke motor Alan.

"Tumben si Davianjing nggak nglarang kita bareng?"tanya Alan dengan nada menyindir.

"Nggak di rumah jadi gue sedikit bebas lah. Napa lo mau kalo kita dilarang?"

"Ya nggak juga sih,"cengengesan Alan dan mendapat tamplengan di helmnya dari Inka.

"Bego. Udah fokus nyetir! Gue nggak mau mati muda!"perintah Inka yang di iyakan oleh Alan.

•••

"Alan kok mau sih sama Inka?"

Hadeh baru juga masuk koridor udah ada aja cewek gosip sepagi ini lagi. Kuker banget deh. Inka hanya memutar bola matanya malas. Sudah biasa bagi dirinya di gosipin kek gini. "Fans lo noh!"

Alan yang sedang menatap ponsel menoleh ke arah Inka yang acuh tak acuh. "Udahlah biarin kek nggak tau kelakuan anak sini aja lo,"sahutnya tak ambil pusing.

Jangan heran kalau mereka berdua pacaran tapi tetap ngomong santai gini. Nih dua anak manusia nggak suka romantis apalagi drama menye-menye. Sama pacarnya aja mereka julid kek musuh. "Hmm."

Deheman Inka membuat Alan heran sendiri. "PMS ya lo?!"tunding Alan jahil. Menepuk jidatnya sendiri ia baru ingat kalau hari ini memang waktu menstruasi Inka.

"Belom."

Alan yang kadang peka gini membuat Inka makin suka walupun kadang nyebelin tingkat dewa. "Mau es krim?"tawarnya mau mengembalikan mood ceweknya dengan minuman manis dan dingin itu.

Tanpa menjawab Inka menyeret lengan cowoknya menuju kantin sebelum bel masuk. Alamat deh kalo nih cewek PMS bisa bangkrut Alan. Tapi nggak papa selagi Inka senang Alan nggak masalah.

🍒🍒🍒

# I N K A #

See you ♡

☘LUKA YANG BERAKHIR DUKA☘

INKAWhere stories live. Discover now