BAD HUSBAND: Stay or Go?

65.2K 3.9K 27
                                    


Happy Reading! Enjoy!!

*****


"Pak, pesan bakso 2 porsi ya." Ucap zera kepada penjual bakso yang ada di pinggir jalan.

"Eh, pak yang satu jangan pake mie." Zera menatap Fiera yang ada di sampingnya, mereka berdua mampir untuk mengisi perut mereka.

"Tumben Lo gak pake mie?"

"Lagi diet gue," jawab Fiera.

"Badan Lo tuh udah kecil ngapain pake diet segala?"

"Kalo gak diet nanti melar badan gue ze."

"Gue makan banyak tapi gak melar nih badan?"

"Ya, itu Lo. Eh, Lo tau gak yang namanya Radeva anak fakultas manajemen?" Tanya Fiera.

"Gak tau gue," Zera menjawab pertanyaan itu dengan menatap jalanan yang dimana kendaraan berlalu lalang.

"Ah, masa gak tau? Dia romantis banget, masa dia lamar si Raya di pantai? Terus acara bagus banget. Cuman yang bikin gue kesel tuh kenapa si Raya gak undang gue padahal gue sama dia waktu SMP deket tau Ze."

"Gue udah tau sebelum Lo Ra," gumam Zera kecil.

"Ze, Lo dengerin gue ngomong gak sih?" Kesal Fiera.

"Gak," sarkas Zera.

Fiera memukul lengan zera, "Nyebelin Lo!"

"Ini pesanannya." Zera mengambil bakso Fiera dan bakso miliknya.

"Nih makan, gak usah manyun tuh bibir nanti di cium sama orang gila di sebrang sana." Ucap Zera dan menunjuk kerah orang gila yang sedang bernyanyi dengan percaya diri yang amat tinggi.

"Lo kali yang di cium sama tuh orang gila."

"Gue udah punya suami kali," Zera refleks menutup mulutnya.

"Apa suami? Kapan Lo nikah Julaeha?!"

"Maksud gue suami haluan gue yang ada di negara Korea Selatan."

"Ye! Halu Lo!"

"Gapapa halu yang penting buat gue bahagia sendiri!"

"Udah ah, gue mau makan bakso. Dari tadi Lo ajak ngomong gue Mulu jadi dingin nih bakso kaya sikap doi gue."

"Ye! Malah curhat!"

Fiera mengabaikan ucapan Zera dan lebih memilih menghabiskan bakso miliknya karena cacing di perutnya sudah berdemo.

Zera mengenal Fiera ketika masuk universitas, dan kebetulan Zera satu kelompok dengan Fiera ketika Maba. Dan sampai sekarang mereka berteman, Zera juga nyaman dengan Fiera karena Fiera memiliki sifat yang ceplas-ceplos dan jika Fiera tidak suka dengan suatu hal Fiera akan dengan terang-terangan menolak.

****

Deva duduk bersebrangan dengan Edwin, Setelah kuliah Deva mendapat telepon dari Edwin dan ayahnya itu meminta dirinya datang ke rumah kedua orangtuanya.

"Ada apa Pah?" Tanya Deva cepat.

Edwin menutup berkas dan menatap anak satu-satunya, "Ambil jabatan maneger di perusahaan cabang, jika kamu berhasil mengelola perusahaan cabang. Papah akan menyerahkan jabatan perusahaan pusat kepada kamu." Ucap Edwin.

Deva tersenyum senang, "Papah serius?"

"Ya, tetapi jika kamu menyakiti Zera dengan terpaksa Papah akan mencabut jabatan itu."

BAD HUSBAND [Selesai]Where stories live. Discover now