Epilog

1.2K 127 6
                                    

Heyo! Aku kembali eperybadi! Ini part pamungkas untuk cerita, Tea.



Happy Reading😭😭😭

Beberapa tahun kemudian ....

"Wow! Amazing." Karisa berdecak kagum ketika dirinya melihat nilai kakak keduanya, Altas yang benar-benar sempurna. "Kok bisa sampe kayak gini, Kak?"

"Belajar!" jawab Daffa dan Dalfi serempak.

"Tapi kalian nilainya jelek," jawab Karisa.

"Assalamu'alaikum!"

Karisa langsung melebarkan senyumnya ketika Papanya pulang sembari menarik koper di tangannya.

"Papa! I miss you so much!"

Karisa merentangkan tangannya, dan langsung digendong oleh Rafa. "Miss you so much, honey!"

Rafa mencium pipi Karisa gemas. Gadis kecil itu benar-benar memiliki pipi menggembung seperti bakpao. "Mama di mana?"

"Tadi katanya di rumah nenek, Pa," jawab Altas.

"Gimana nilainya?" tanya Rafa sambil berjalan ke arah kelima putranya yang berkumpul di ruang keluarga.

"Bagus!" jawab Altas dan Nando serempak.

"Daffa bagus, Pa. Dalfi yang jelek."

"Enak aja kalo ngomong! Lo yang jelek!" jawab Dalfi tak terima.

"I think you both have bad grades."

Karisa mengerjapkan matanya ketika saudara kembarnya sangat-sangat fasih melafalkan bahasa Inggris.

"Kamu ... kok nggak ajarin Karisa! Nilai bahasa Inggris Karisa jelek!"

"Abang yang ajarin," jawab Dafin santai.

"Abang pilih kasih!"

"Kamu yang diajarin selalu ngelak gitu," jawab Altas. "Itulah, inilah. Ngantuk, udah malem, susah capek. Pusing kita dengerinnya."

"Pa ...." Karisa merengek ke Rafa. Memang wajah Aretha dan Karisa berbeda, tetapi sifat keduanya benar-benar mirip.

"Nanti ikut bimbel."

"Nggak mau!" jawab Daffa, Dalfi, dan Daffin serempak.

"Kalian, ya!"

Karisa langsung merosot dari gendongan Rafa, kemudian memukuli saudaranya dengan membabi buta.

"Apa, Ca?! Kamu cuman satu, setengah bahkan. Kita bertiga. Kalah pasti. Iya nggak, Fa?" tanya Dalfi.

"Iyalah!"

Laki-laki itu balas mengeroyok adiknya hingga gadis tersebut terjatuh di lantai. Tangis gadis kecil itu langsung pecah, membuat Rafa langsung menatap tajam ketiga putranya.

"Cengeng!"

"Aku bilangin Mama nanti," ucap Karisa dengan terisak.

"Dasar anak Mama!"

"Biarin!"

—oOo—

"Om Satria, Om Rio! Duo D dateng nih!"

Semua orang yang sedang menyiapkannya acara tasyakuran langsung menggelengkan kepalanya ketika sang pembuat masalah itu berteriak dengan keras.

"Mama ...."

Karisa langsung menangis ketika melihat ibunya yang berjalan menghampirinya. "Loh? Kenapa?"

"Drama di mulai," ucap Daffa dan Dalfi serempak.

Trust Me Aretha (Republish)Where stories live. Discover now