37

4.2K 690 162
                                    

Selama seminggu ini, Jayden, kedua temannya, serta Daniel tengah menyusun rencana untuk penangkapan Keira. Selama itu juga Jayden menjadi satu-satunya pihak yang kalut karena kebetulan orangtua Keira tengah di Tokyo. Itu artinya, Keira juga di sana. Jayden tahu jika kota itu sangat luas, tapi ia sangat mengkhawatirkan Noelle.

Saking khawatirnya, Jayden selalu menelpon istrinya itu selama puluhan kali sehari, tidak lupa juga untuk melakukan video call. Noelle jadi kesal sendiri, karena jujur saja itu sedikit berlebihan juga mengganggu. Pernah suatu hari Noelle memblokir nomor dan semua sosmed Jayden karena dirinya ingin menikmati quality time. Namun, mami mertuanya memberi kabar jika Jayden sangat kalut waktu itu. Ia bahkan sampai melewatkan waktu makan. Jadilah Noelle mau tidak mau harus mengangkat setiap panggilan dari Jayden.

"Gue udah kirim beberapa anak buah papi gue buat ke Tokyo. Sekarang giliran lo buat nanyain dimana keberadaan Keira." ucap Jayden pada Daniel. Malam ini mereka tengah berkumpul di kediaman Jayden sekaligus menginap di sana. Jayden yang meminta mereka bertiga menginap karena untuk memudahkan rencana. Sebenarnya itu hanya akal-akalan Jayden saja, karena ia kesepian.

"Gue punya rencana bagus." ucap Daniel.

"Jay, gue sama Shaka mau ke kantor polisi dulu ya. Ini dua preman yang mukulin Haris udah ketangkep." Jake bangkit diikuti oleh Shaka.

"Oke. Nanti infoin kita kalo ada petunjuk."ucap Jayden sebelum kedua temannya pergi dari sana.

"Jadi apa rencana lo, Bang?" 

"Gue bakal kasih nomer Keira ke suruhan lo. Nanti kita pancing dia."

"Emangnya Keira bakal percaya?"

"Pasti. Gue kenal sama Keira. She is little bit dumb." Jayden tertawa ngakak mendengar perkataan Daniel. Dia terlalu jujur menurutnya.

"Beneran, njir. Kalo dia pinter, pasti dibriefing lah tuh preman targetnya yang mana. Bukannya cuma ngasih perintah buat bunuh orang yang bawa tuh gantungan. Emang anak goblok." lanjut Daniel yang diam-diam disetujui oleh Jayden.

"Iya juga ya. Gue sampai sekarang masih sedih tau, bang. Haris gak salah malah jadi korban."

"Wajar lah lo sedih, karena dia temen lo. Gue yang gak kenal Haris aja marah banget. Dia gak pantes dapetin ini semua. Gak adil, Jay."

"Karena itu gue pengen banget nangkep Keira. Biar semuanya adil buat Haris."

"Kalo gitu, rencana lo apa?" tanya Daniel dengan nada serius.

"Gue bakal pancing Keira pakai Noelle."

"Wow, such a simple plan tapi gue percaya bakal berhasil. Keira will completely fall in your trap, apalagi keadaannya lagi kalut sekarang. Gue setuju."

"Tapi, Jay. Kita mau nangkap buronan di negara asing loh. Apa prosedurnya gak susah?" Daniel penasaran sedari kemarin karena Jayden dengan sangat mudah menjadwalkan penangkapan Keira di Jepang.

"Tenang aja, Bang. Semuanya udah diatur. Jadi, orang-orang bokap gue udah diskusi juga sama kepolisian di sana. Pokoknya aman lah. Lo tenang aja." Daniel hanya geleng-geleng kepala. Sebuah keuntungan menjadi orang kaya dan memiliki kuasa karena semua urusan menjadi mudah.

"Oke. Tomorrow is the day. Lets bring her to the jail." Daniel menampilkan smirknya.

"Btw, Bang. Gue mau tanya sesuatu sama lo."Jayden tiba-tiba memulai percakapan.

"Apa?"

"Lo gak punya temen ya?"

"Sialan. Orang ganteng begini dibilang gak punya temen. Temen gue banyak lah."Daniel melempar bantal sofa ke arah Jayden. Jayden tidak habis pikir, ternyata tingkat percaya diri Daniel sangat tinggi.

Oh My Jay (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang