20.

4.9K 758 66
                                    

Hari ini merupakan hari kelulusan untuk kelas dua belas. Proses wisuda dilaksanakan di aula I-land High School. Semua undangan sudah memenuhi aula karena proses wisuda memang akan dimulai lima menit lagi. Begitu juga dengan para murid yang mengisi pertunjukan sudah stand by di belakang panggung.

Noelle dan Feli memilih duduk di posisi paling depan agar bisa melihat penampilan dengan jelas.

"La, lihat noh lo jadi pusat perhatian. Cantik banget sih." bisik Feli membuat Noelle mengedarkan pandangannya. Ia merasa yang dikatakan Feli memang benar.

"Padahal semua orang juga cantik." ucap Noelle santai.

"Tapi cantik lo tuh another level, La. Glamour banget anjir. Ini juga dress lo pasti mahal kan."

Noelle hanya membalasnya dengan senyuman, tidak tahu harus menanggapi apa. Proses kelulusan pun dimulai. Diawali oleh sambutan dari kepala sekolah lalu beberapa perwakilan guru, lalu beberapa donatur sekolah termasuk papa Noelle dan Jayden.

Kini hadirin disuguhkan oleh penampilan atlet skating dari SMA I-Land, Shaka. Noelle tidak bisa mengalihkan atensinya dari gerakan Shaka yang menurutnya sangat indah.

"Gila, dia berbakat banget ya." ucap Noelle tanpa berkedip.

"Heem. Ini gak di area es padahal, but he served amazing performance." balas Feli.

Seisi ruangan langsung berdiri dan memberi tepuk tangan yang meriah untuk penampilan Shaka.

Selanjutnya, ada berbagai pertunjukkan mulai modern dance, menyanyi, hingga sampailah pada proses kelulusan yang menjadi inti acara.

"Inilah wisudawati terbaik peraih nilai ujian tertinggi dan penerima beasiswa full di Tokyo University, Noelle Artajaya."

Semua orang segera berdiri dan bertepuk tangan. Mengiringi Noelle yang sedang berjalan menuju panggung. Di sana, ditunjukkan berbagai piala yang sudah Noelle dapatkan selama tiga tahun bersekolah.

"Selamat, Noelle. Kamu sudah lulus sekarang." Pak Namjoon mengalungkan medali untuk Noelle. Dilanjutkan dengan menyalami para guru.

"Noelle, terima kasih banyak sudah mengharumkan nama sekolah selama ini." puji Bu Irene.

Para tamu undangan mulai membicarakan Noelle. Mereka ikut menyalurkan rasa bangganya terhadap prestasi Noelle.

"Ini Noelle, buat kamu." Noelle menerima bucket bunga dari pak Yogi. Padahal pak Yogi tipe orang yang dingin, ternyata bisa manis juga.

Noelle pun kembali ke tempat duduknya. Sekarang sudah sampai di penghujung acara, yang artinya pertunjukkan drama akan segera dimulai.

"Eh ini Jayden kan pemeran utamanya? La lo gak cemburu kan?" tanya Feli.

"Ngapain gue cemburu. Cuma drama doang." Noelle mencoba tidak peduli, namun ada sedikit keganjalan di hatinya.

"La, lo pernah dicium sama Jayden?"

"Kenapa lo tanya gitu?"

"Kepo aja hehe."

"Omongan lo vulgar banget tahu gak."

Lalu sebelum acara drama dimulai, ternyata anggota osis sempat membagikan camilan yang sudah ditempeli nama masing-masing siswa.

Drama pun dimulai. Lampu Aula dimatikan, menyisakan panggung yang masih menyala.

Musik orchestra terdengar mengiringi jalannya cerita. Noelle melihat di sana, Jayden dengan setelan baju pangeran. Noelle akui, Jayden sangat tampan. Tidak kalah tampan dengan anggota boyband Korea yang diidolakan Feli.

Di tengah cerita, Noelle merasa kehausan. Ia meminum sirup yang diberikan oleh anggota osis tadi. Ia meminumnya hingga tandas. Sebenarnya Noelle merasakan sirupnya sedikit aneh, namun ia tidak memedulikannya.

Noelle kembali menikmati drama yang ditampilkan. Ia terhanyut dalam cerita yang berdurasi lebih dari lima belas menit itu. Hingga inilah yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Adegan di akhir drama, dimana Jayden akan mencium si pemeran utama wanita. Tidak mencium juga, hanya berpura-pura.

Namun, ketika pemeran utama sudah berbaring. Jayden belum juga mendekatkan wajahnya ke arah sang princess. Semua penonton mendadak ricuh karena tidak sabar menunggu adegan itu.

Namun, semuanya dibuat bingung ketika melihat Jayden justru turun dari panggung dan berjalan menuju bangku dimana kelas dua belas duduk. Lebih tepatnya, ia berjalan ke arah Noelle. Semua orang semakin bingung dengan apa yang akan dilakukan Jayden selanjutnya. Beberapa guru juga sudah berteriak memperingatkan Jayden, namun diabaikan.

Di sisi lain, Noelle merasakan tenggorokannya tercekat. Ia terbatuk-batuk lalu matanya melotot ketika ada darah yang keluar dari mulutnya.

Sungguh ia merasakan sakit yang luar biasa di area tenggorokannya. Namun, Noelle harus menahannya karena tidak mau membuat keributan. Untung saja lampu dimatikan, jadi orang-orang tidak akan mengetahuinya.

Noelle terkejut ketika menemukan Jayden yang sudah berdiri di depannya. Ia mendongak dengan raut menahan sakit, mungkin matanya sudah berkaca-kaca saat ini. Tiba-tiba saja, Jayden menariknya untuk berdiri.

Semua orang sudah memperhatikan mereka berdua. Noelle masih diam dengan wajah pucat. Sungguh, ia merasa tubuhnya sangat lemas saat ini.

Noelle hanya bisa diam. Bahkan ia tidak memedulikan apa yang Jayden lakukan selanjutnya. Padahal itu merupakan hal yang menurutnya sangat memalukan. Apa Jayden tidak punya urat malu.

Ya, Jayden menciumnya. Terdengar seisi aula menyoraki mereka berdua.

Namun, Jayden segera melepaskan lumatannya ketika merasakan anyir darah menyentuh permukaan bibirnya. Matanya melotot ketika menemukan Noelle sudah memejamkan mata dengan mulut mengeluarkan banyak darah.

"KAK." Jayden langsung sigap menahan pinggang Noelle ketika tubuh Noelle tiba-tiba ambruk ke arahnya. Noelle terus mengeluarkan banyak darah dari mulutnya, bahkan pakaian Jayden sudah pasti terkena darahnya.

Lampu aula kembali menyala ketika mendengar suara teriakan Jayden. Dilihatnya Jayden yang sudah membopong Noelle berlari keluar dari aula. Orangtua mereka berdua beserta teman-teman Noelle ikut panik dan segera menyusulnya.

"Oh, obatnya udah bekerja ya. Ini baru permulaan, Noelle. Masih banyak kejutan yang gue siapin buat lo." batin sang pemeran utama yang tengah berbaring di pusat panggung.

.

Oh My Jay (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang