🎀SEPULUH : HARI TERAKHIR OSPEK🎀

Начните с самого начала
                                    

"Semua laki – laki pasti bisa berbohong, kan? Yang sebelumnya dia bilang gak punya pacar tapi nyatanya punya pacar pasti dia bisa aja bilang seperti itu kan?" Jawabannya membuat Kanaya sedikit kebingungan. Kanaya mencoba mencerna sampai akhirnya dia paham maksud dari orang ini apa.

Yang Kanaya tangkap dari ucapan orang tersebut pasti Galuh telah memiliki pacar. Karena tidak mungkin kalau Galuh tidak punya pacar, orang tersebut tidak akan berkata seperti itu.

Raut wajah Kanaya seketika langsung menunjukkan rasa kecewa yang teramat besar. Hati nya merasa seperti ada yang menggoreskannya dengan pisau. Sakit namun tidak berdarah. Tidak salah kalau seharusnya dia memang sudah melupakan lelaki itu.

"Kita sampai disini aja," ucapnya berhenti berjalan. Didepan sana sudah ada lapangan tempat mereka berkumpul.

"Kamu semangat OSPEK nya. Jangan pikirkan tentang Galuh dulu. Kalau ngerasa sakit atau ada apa – apa langsung angkat tangan saja dan panggil P3K."

Kanaya langsung mengangkat tangannya tapi tatapanya ke bawah tanah.

"Kamu sakit?" tanya nya sedikit menunduk melihat Kanaya.

Kanaya menggeleng pelan lalu mendongkak. Dia melemparkan senyumannya pada orang disampingnya. "Saya cuma ngukur arah mata angin doang, Kak," jawab Kanaya tertawa kecil. Orang yang disamping Kanaya pun ikut tertawa kecil melihat Kanaya yang tertawa. Bisa - bisanya perempuan yang ada disampingnya ini bercandainnya padahal dia serius.

"Yaudah, sekarang kamu masuk kesana," perintahnya, lepas itu dia melangkah pergi.

Sebelum masuk kedalam lingkaran titik kumpul sana, Kanaya bergumam dulu didalam hati nya. Dia mengulang pertanyaan orang tersebut barusan. "Kamu sakit? Iya, sakitnya disini," gumam Kanaya menepuk – nepuk pelan dada nya menggunakan jari telunjuknya karena yang sakit adalah hatinya.

Setelah itu Kanaya melangkahkan kakinya berjalan ke titik kumpul sana.

Dari kejauhan, Kanaya melihat kalau Galuh sedang melihat kearahnya. Tatapannya begitu datar dan dingin. Dengan rasa yang tidak acuh, Kanaya memasukki lapangan dan berpura – pura tidak mengenal Galuh. Hal itu sama yang dilakukan Galuh waktu hari pertama OSPEK.

OSPEK hari ketiga dimulai

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

OSPEK hari ketiga dimulai. Kegiatan pagi untuk awal ini adalah bermain games. Semua MABA disuruh menuliskan tulisan yang mau mereka tulis disebuah kertas kecil. Nantinya, tulisan tersebut akan mereka bacakan di depan semua orang. Untuk tema penulisannya bebas jadi mereka terserah mau nulis tentang apa.

Mereka semua diberikan waktu 15 menit untuk menulis. Setelah 15 menit berlalu seluruh panitia menyuruh untuk anak – anak berhenti menulis dan angkat tangannya.

"Angkat tangannya semuanya!" Semua anak – anak mengangkat tangannya ke atas.

Cynthia yang ada disebelah Kanaya melirik kertas yang ditulis oleh sahabatnya itu. "Gue tahu lo nulis apaan, Nay." Liriknya ke kertas tulisan Kanaya.

5 TAHUN UNTUK GALUHМесто, где живут истории. Откройте их для себя