FOL : Chapter 5

59 18 56
                                    


Happy Reading!

Suara kicauan burung terdengar nyaring,
Mentari juga ikut masuk menyusup lewat jendela, seolah ingin pamer bahwa pagi datang menghampiri, siap menemani makhluk tuhan beraksi hingga nanti malam menjelang lagi.

Pagi yang cerah.

Pukul delapan di pagi hari, ketiga anak manusia itu masih asik dengan lelapnya mimpi. Tak berniat bangun apalagi mengakhiri. Eh wait!

Kruk-kruk

"Hoaam-, guys bangun gue laper!" Alesha bersuara ditengah keheningan, ia beranjak bangun dari tempat tidur lalu melangkah berjalan membuka jendela, sembari melakukan peregangan otot.

Alesha menghirup udara sejuk yang dapat memberikan kedamaian itu. Ditambah dengan view pantai yang dibumbui tumbuhan hijau rindang mengelilingi resort. Tidak menghiraukan suara cacing di perutnya yang mendemo ingin segera diberi jatah.

"Hmm i love it!" Ujar Alesha menghembuskan nafas dengan mata yang tertutup, sangat menikmati.

Tanpa tau ada sepasang mata yang tengah menyaksikan, dan juga ikut memuja keindahan ciptaan Tuhan.
"So beautiful." gumamnya dari kejauhan.

"Ayo dongg bangun! Gue laper banget."akhirnya ia memutuskan untuk membangunkan Clara dan Audrey, tak tahan lagi dikeroyok sang cacing.

"GUYS!" Alesha berteriak sembari menggoyahkan kedua lengan sahabatnya berharap sadar dari dalamnya mimpi.

Masih belum ada reaksi atau bahkan tidak ada pergerakan sedikitpun. Kesal karena tidak ada yang merespon ia memutuskan bergegas menuju kamar mandi, cuci muka, sikat gigi, kini ia terlihat sedikit segar.

Byurrr

"Whaaa tolong kebakaran!!!" teriak audrey yang masih belum final dengan mimpinya.

"Uhuk uhuk" Clara terperanjat dan terbatuk tersedak air.

Serentak keduanya Bangun setelah mendapat segayung guyuran air yang berharga dari Alesha.

"Al apa-apaan sih Lo!" tanya Clara tak terima.

"Tau tuh kurang ajar banget deh! Mana gue lagi mimpi gudang tas branded gue kebakaran lagi, eh tapi makasi juga Al udah bangunin, kalo Lo ga bangunin mungkin sekarang gue udah gila. Huaaa,- makasih Tuhan untung cuma mimpi." sahut Audrey dramatis.

"Rasain tuh! Kenapa ga sekalian aja Lo gila. Salah sendiri sih, daritadi gue bangunin baik-baik gaada yang bangun yaudah gue guyur aja pake air dan yeah Lo berdua bangun dengan cepat. Best solution!" Alesha menjentikkan jarinya, mengingat dan menyimpan baik-baik cara terampuh untuk membangunkan dua sahabat kebonya itu.

"Mestinya kan daritadi aja gue guyur, jadi ga cape-cape gue bangunin kebo." Tambahnya lagi yang langsung dihadiahkan geplakan mesra dari Clara.

"Aww,-" Alesha meringis menatap berang kepada Clara dan Audrey yang tengah berlari menuju kamar mandi.

Krek

Suara putaran kunci.

"LO BERDUA PULANG JALAN KAKI!" pungkas Alesha murka.

****

"Al jangan gitu dong! Terus gue harus pulang pake apa?" Protes Clara

Mereka sudah selesai berkemas, karena hari ini hari terakhir liburan, mereka akan pulang hari ini.

"Iya Al masa jalan kaki kan jauh ntar kaki gue lecet, terus kulit gue kena efek buruk sinar ultraviolet, ntar jaringan kulit gue jadi rusak terus kusam, huaaaaa gue gamau Al, masa Lo tega sih hiks!" Sahut Audrey dramatis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIRST OF LAST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang