FOL : Chapter 3

46 22 45
                                    


Holla!

Sorry updatenya lama hhe

Di maklumi toh Masi amatir, sibuk dengan kegiatan real life.

Plus kemarin juga lagi fokus ujian.

Hoppefully alurnya ga amburadul wkwk

Happy Reading! ❤️

🌻🌻🌻

"Guten Morgen Momma!" Kecupnya di pipi sang ibu.

"Pagi sayang!" Balas Hanum memeluk putri semata wayangnya.

"Ayo duduk sarapan dulu, mama masak banyak loh hari ini!" Kata Hanum sembari mengambilkan nasi untuk putrinya.

"Loh tumben ma, pagi-pagi masaknya banyak banget emang ada acara apaan?" Tanya Alesha.

"Loh kemarin kan mama Uda bilang kalo kak,-"

"Gue ga dicium nih?" Sergah suara maskulin yang tetiba muncul dari dapur.

Alesha terperanjat mendengar suara yang tak lagi asing ditelinganya. Tak menunggu lama ia langsung berbalik dan berdiri dari duduknya.

"kaakk Ion whaaaaaa!!!!" Alesha lari menuju pria itu dan langsung saja dipeluknya erat.

Pelukan hangat yang sangat ia rindukan, dibalas dengan kecupan kening tulus oleh pria itu.

"Bocil gue tambah tinggi ya sekarang!" Ejeknya sambil mengacak-acak rambut Alesha.

"Iyaa dongg! Gimana ga tinggi everyday, everynight disuruh makan sama minum aneh-aneh sama mommy." Rengek Alesha mengadu, mengerucutkan bibirnya bak batita yang ingin dibelikan mainan.

"Ohhhh kasiaaannya anak mama.. sini-sini makan dulu ntar aja dilanjutin manja-manja sama acara mengadu-nya ya!" suruh Hanum kepada anak-anaknya.

Ya, Arion Putra Anderson.

Putra sulung Hanum dan Reynand, ia memutuskan pulang setelah 7 tahun menempuh pendidikan di negeri Paman Sam, Amerika serikat.

Dia menyelesaikan pendidikannya di salah satu universitas ternama. disana, Arion sudah menemui jati dirinya.
Menjadi seorang pengusaha sukses, di usianya yang masih terbilang muda.
Ia berhasil menjabat sebagai direktur utama di salah satu perusahaan terkenal dinegeri Paman Sam itu.

Cerdas, mandiri, dewasa, bertanggung jawab, penyayang dan juga tampangnya bak pahatan patung dewa. Nyaris sempurna.

"Lo pulangnya ga ngabarin gue sih kak?" Tanya Alesha setelah menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya, terlihat sedikit kesal.

"Sengaja, surprise! " Jawab Arion.

"Yaakan seharusnya ngabarin kek, bisa tuh gue suruh pak abdi jemput Lo." timpal Alesha.

"Sengaja banget nyuruh gue kabarin Lo terus Lo suruh pak abdi jemput gue?" Tanya Arion tak percaya dengan perkataan adiknya.

"Iyaa kak, biar ada yang tungguin dibandara." Sahut Alesha enteng asyik menikmati makanannya tak peduli dengan plototan tak percaya dari Arion"

"Sorry! Gue ga miskin. Sampe bandara gue langsung dijemput bodyguard dan temen-temen gue." Gue juga beli mobil baru tadi, Cash!" Cerocos Arion panjang lebar kesal dengan Alesha, yang menyuruh pak abdi si satpam rumah untuk menjemputnya.
Arion kira Alesha sendiri yang ingin menjemputnya jika ia diberitahu.

FIRST OF LAST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang