dua pemuda yang berasal dari kota yang berbeda harus berbagi tempat tinggal saat haruto andara melanjutkan pendidikan di kota bandung.
meski hampir setahun tinggal dalam satu atap, akur bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan keduanya.
keadaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
›:‹
Matahari sudah terik menyinari lorong hotel yang Nalendra lalui. Ia baru saja kembali mengambil obat yang dipesan melalui aplikasi online—apalagi jika bukan aspirin untuk sang suami.
Kacau, adalah kata pertama yang menggambarkan sosok Andra saat ini. Ia kembali ke hotel dalam keadaan yang amat parah, bahkan semenjak mereka tinggal bersama Haruto tidak pernah pulang dalam keadaan seberantakan ini hingga temannya harus mengantarkan lelaki itu padanya.
Inipasti karena lonyeseludahnikah sama gue?
"Ru, mau bangun gak?" Nalendra menepuk pundaknya perlahan.
Pria yang masih anteng tidur menelungkup itu kemudian mengerang pelan. "Jam berapa?"
Pemuda Andara mencoba bangkit dari tidur, kemudian mencari kaos untuk dikenakan akibat udara dingin yang tiba-tiba menyapa tubuhnya.
"Nih …" Nalendra memberikan sebuah baju yang masih terlipat kehadapannya. "Kaos lo udah gue masukin ke tas laundry."
"Sorry yah Len, dan makasih banyak."
Pria Nalendra kemudian mengangguk dan melangkahkan kaki menuju koper kecilnya di sudut lain kamar. Ia nampak sedikit berkutat, membereskan barang-barangnya sampai semua terlihat rapih.
"Ruto, makanan sama obat lo ada di meja makan. Ehm … gue pulang yah?"
Mendengar perkataan yang lebih muda membuat Haruto terburu mengenakan kaos, meneguk aspirinnya dan berjalan agak sempoyongan ke arah Alen yang tengah bersiap pergi. "Kenapa pulang?"
Ia menggenggam tangan Nalendra yang sontak membuat pria itu berjengit, mundur beberapa langkah untuk menjauhi. "Sorry …" ujarnya pelan.
"Engga apa-apa, Ru. Biar lo enak istirahatnya?" jawabnya seperti mencari pembenaran agar ia bisa segera pergi dari kamar ini.
"Di sini aja, kan kita staynya bareng."
"Gue literally udah disini semaleman, sekarang tinggal waktu lo nikmatin aja. Anggap staycation, Ru."
Ada keheningan yang hadir setelah ucapan jujur dari Nalendra keluar. Andra mengusap tangannya sendiri seperti hendak menyuarakan apa yang membelenggu fikirannya.