Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]

33

Nama Andara berasal dari permata Indian yang berartikan cahaya kecantikan serta kesempurnaan. Sedang Nalendra, dalam sansekerta memiliki arti batu biru safir nan terang.

Kedua nama itu begitu indah terdengar saat ikrar janji suci pernikahan diucap. Menyandingkan nama keduanya membuat siapapun merinding dibuatnya.

Tidak ada yang pernah menyangka bahwa Alen dan Andra akan menikah di usia yang masih begitu muda. Tidak ada yang mengira pula bahwa kemelut rumah tangga yang mereka hadapi akan lebih rumit dari apa yang pernah terbayangkan.

Tidak sampai perasaan ikut hadir di antara keduanya.

Pada awalnya, baik Andra maupun Alen menjalani hari-hari seperti biasa. Seperti saat mereka masih tinggal di hunian yang sama namun bukan dalam ikatan pernikahan. Tapi apa mau dikata, perasaan itu muncul begitu saja. Bahkah sebelum mereka sepenuhnya menyadari, mungkin rasa di antara keduanya telah lebih dahulu tumbuh dan bersarang di sana.

Mereka tak terlalu bodoh untuk menyadari bahwa itu adalah cinta. Tapi ego yang menguasai membuat mereka enggan untuk mengakui. Keduanya lebih memilih menyimpan dalam perasaan hanya karena takut melewati batas semu yang sudah kokoh dibuat bahkan sejak pertama.

Satu demi satu masalah mulai berdatangan. Bahkan dari hal terkecil sekalipun berbuah jadi hal besar.

Mereka berjuang, lagi, berusaha memperbaiki dan menjalani hari-hari seperti biasa. Berharap semua akan kembali lebih baik. Namun mereka tak sadar, bahwa pernikahan tak hanya melibatkan keduanya. Ada orang tua dan keluarga yang lantas tersakiti karena balutan kebohongan. Ada orang terkasih yang turut menangis saat kenyataan tak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

Dan di saat itulah, nama Andara juga Nalendra dipertanyakan keabsahannya untuk bersandingan pada satu lembar kertas berarti yang disebut akta pernikahan.

“Surat panggilan pengadilan?” Andara membolak-balik amplop cokelat yang sudah ada di tangannya. Ada namanya yang tertera di sana, dan seingatnya ia tidak pernah mengajukan apa-apa pada Pengadilan Negeri sebelumnya.

"Diharapkan kepada Haruto Andara untuk hadir—atas gugatan cerai yang diajukan suami saudara bernama Jeongwoo Nalendra..." Andara membelalakkan mata seketika, meletakkan kertas itu kemudian berlari ke kamar untuk mengambil ponselnya.

Dibukanya menu kontak panggilan guna menelepon Alen, namun sayang sejak kelulusannya lelaki itu seperti sulit untuk dihubungi. Meski beberapa hari yang lalu Andara sempat menyusul Alen ke Jakarta, lelaki itu pun kesulitan untuk berjumpa dengannya. Ucapnya kala itu, si manis tidak diperkenankan bertemu dengan Andara oleh keluarganya.

Lelaki jangkung menghembuskan napas frustasi, mematikan sambungan tersebut dan beralih untuk menghubungi orang tuanya. Dan saat Mamah Wendy mengangkat, wanita itu sudah terdengar selayak orang yang telah menangis terisak.