Married by Accident | hajeongwoo [ ✓ ]

15

Last night

"Argh, capek banget ..."

Bungsu Nalendra yang baru saja dipapah menuju sofa langsung meregangkan tubuh. Menggeliat kecil sembari meluruskan kaki-kakinya yang terasa pegal.

Sedang Andra, lelaki itu nampak memijat pelan pinggangnya sembari sesekali mendesis. Memangku temannya dari parkiran hingga ke unit tidaklah semudah yang ia bayangkan.

"Gue berat yah, Ru? Sini-sini, gue pijetin." Alen melambai-lambaikan tangannya, membuat yang lebih tua langsung berpindah ke sisi ia berada.

"Engga berat kok, gue lagi capek aja ssshh ..." Andra meringgis saat Nalendra menekan satu titik di pinggang rampingnya.

"Kayanya uratnya tegang gitu, coba di lemari ambil krim buat pegel deh? Waktu itu gue beli kok."

Andra lantas melepas hoodie yang ia kenakan, mulai bangkit dari kursi namun menatap pada yang lebih muda sebelum melangkah pergi. "Gue sambil siapin washlap buat lo bebersih yah?"

Namun Alen langsung menggeleng tanda tak setuju, "Nggak apa-apa nggak usah, gue mau mandi aja."

›:‹

Jarum jam sudah menunjuk ke angka sebelas dan malam ini kedua anak adam tersebut masih nampak anteng menonton televisi di ruang tengah.

Selepas aktivitas mandinya, rasa kantuk mulai menguasai Alen. Namun lelaki itu enggan untuk pergi ke kamar, ia hanya ingin bersama yang lebih tua sekarang.

Sesekali Andra sapu anak rambut Alen yang menutupi sebagian wajah. Wajah yang sedari tadi menatap ke layar televisi dengan mata menyanyu. Berkedip dengan tempo yang melambat, walau susah payah Nalendra cegah.

Entah karena efek obat atau kepalang lelahnya, lelaki manis Nalendra akhirnya mendengkur kecil dan tertidur di atas pangkuan yang lebih tua.

"Heh, si bocil tidur?" ucap Andara setengah berbisik.

Ia pun terkekeh, sempat membidik jahil Alen yang tertidur pulas sebelum akhirnya kembali mengusap helaian rambut lelaki itu sambil sesekali menyentuh pipi gembulnya.

"Lo tuh ..." katanya sembari menjepit pipi kanan kiri tersebut dengan jemari, membuat mulut Alen mengerucut kecil menghasilkan wajah yang terlihat lucu. "... lo tuh manis banget, Alen."

Jantungnya berdegup, memindahkan jemari pada garis rahang yang lebih muda, membuat Alen menggeliat dan mengarahkan wajahnya ke posisi lain.

Lagi-lagi Andra terkekeh, kembali mengusap rambut Nalendra. Sesekali terdengar juga senandung darinya menenangkan.

"Lo ada rasa nggak sih sama gue?" gumamnya pelan, sedang jemarinya sibuk memisahkan antara helaian satu dengan yang lainnya. "Karena, kayanya gue mulai suka sama lo, Len."