Daripada penasaran, ayo langsung baca ....
Sebagai seorang yang menyukai Negeri Ginseng, Karina pastinya juga ingin merasakan menapaki tempat tersebut. Beruntung bagi Karina, dirinya berhasil mengunjungi South Korea. Namun, kejadian selanjutnya...
Karina berbalik menghadap Joonwoo dan segera meraih tas yang memang miliknya itu. "Gamsaham ... Tunggu dulu, kenapa tas ini ada padamu?" Karina mulai menyipitkan matanya. Apa jangan-jangan dia yang menyembunyikannya?
"Tadi kutemukan di bawah kursi dan ingin mengembalikannya padamu," terang Joonwoo seraya mengembangkan senyum malu sembari mengusap belakang kepalanya.
Ternyata bukan Karina menggeleng cepat. "Syukurlah," lega Karina seraya memeluk tasnya. Kemudian mengulang kata yang sempat terpotong, "Gamsahamnida. Aku kira tas ini menghilang entah kemana. Jinjja gamsahaeyo"
"Joonwoo-ya, apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Youngwoo.
"Seperti yang hyung lihat. Aku ingin mengembalikan tas miliknya. Youngwoo hyung juga, kenapa disini."
Youngwoo mengalihkan pandangan matanya bingung apa yang akan ia sampaikan. "I, itu ..." Kalimat yang ingin disampaikannya tiba-tiba terputus. "Karina-ssi, apa kau sudah memeriksa isi tasmu itu? Apa barang-barangnya masih ada?" kilah Youngwoo memutar topik.
@@@
««Flasback
"Kau yakin Youngwoo-ya?" ulang Bu Kim kembali meyakinkan Youngwoo yang masih menatap jalan kosong. Lalu, Bu Kim memasuki kembali apoteknya untuk mengambil payung.
"Ini." Bu Kim kembali lagi dengan sebuah payung di tangannya dan mengulurkannya pada Youngwoo.
Yoongwoo menghela nafasnya lalu mengambil payung yang diberikan Bu Kim. "Aishh! Baiklah," terima Youngwoo kemudian membuka payung tersebut dan berlari mengejar Karina. Air yang menggenangi sebagian jalan ikut menciprat karena hentakkan yang dibuat oleh kaki Youngwoo.
Permainan game Youngjae berakhir, lalu ia melepas earphone yang menggantung di telinganya dan mulai menatap langit yang hujan. "Euh? Sekarang hujan, ya?" tutur Youngjae tidak menyadari hujan turun sedari tadi. Kemudian ia memeriksa sekitarnya.
Bu Kim merekahkan senyum cerah menatap Youngwoo yang berlari.
"Kim uisanim kenapa kau tersenyum seperti itu?" heran Youngjae. "Dimana Youngwoo hyung?" Youngjae kembali mencari kakaknya, namun masih belum bisa ditemukannya.
Bu Kim memalingkan wajahnya yang masih tersenyum menghadap Youngjae. "Disana, kakakmu sudah pergi," terang Bu Kim sembari menunjuk jalanan yang sudah mengabur akibat derasnya hujan.
"Apa perempuan aneh itu lagi?"
"Geurae ...."
"YOUNGWOO HYUNG!!" jerit Youngjae beriringian dengan suara derasnya hujan.
Bu Kim tertawa kecil mendapati Youngjae yang kesal pada kakaknya. "Ayo! Kau masuk dulu," ajak Bu Kim.
@@@
"Karina-ssi, apa kau sudah memeriksa isi tasmu?"
"Benar juga." Karina tersadar dan membuka tas di tangannya. Matanya semakin membuka setelah menemukan isi tas tersebut sudah lenyap. " Heh!? Kenapa kosong?" bingung Karina.
"Kosong?" sahut Joonwoo dan Youngwoo bersamaan lalu lebih mendekati Karina untuk memeriksa tas tersebut. Membuat payung yang mereka gunakan saling berbenturan dan menyebabkan air hujan membasahi Karina.
"Jeogiyo ... Bagaimana kalau kita gunakan satu payung saja? Boleh, kan?" saran Karina seraya menyapu wajahnya yang basah. "Apa diantara kalian tidak ada yang mau mengalah salah satunya?" Karina bolak-balik menampilkan senyum pada dua orang di sampingnya.
@@@
Akhirnya, mereka bertiga memutuskan untuk berteduh di toko, tempat tadi Joonwoo menunggu Karina.
"Bagaimana ini? Uangku, ponselku, semuanya tadi di sana. Barang-barang saudari kembar itu juga belum sempat kubeli. Apa yang akan mereka lakukan nantinya? Tidak-tidak, jangan sampai, " cemas Karina menutup wajah dengan sepuluh jemarinya. Kemudian kembali membukanya dan menatap Joonwoo yang berada di sampingnya. "Apa jangan-jangan kau yang mengambilnya?" Karina menyipitkan matanya.
"Aku?" heran Joonwoo.
"Benar, kan?"
"Tidak mungkin dia," bantah Youngwoo. "Untuk apa juga seorang penyanyi sepertinya mencuri dompetmu. Lagi pula dia itu juga punya uang."
Karina terdiam menatap Joonwoo. Penyanyi?
Joonwoo balik menatap Karina sembari membuat senyum dengan bibirnya.
Segera Karina memindahkan pandangannya. "Lalu, kemana hilangnya isi tasku itu?" Tangan Karina mulai mengacak-acak rambutnya.
"Pasti ada yang telah mengambilnya," sahut Youngwoo. "Kau coba laporkan saja pada polisi."
"JOONWOO OPPA!" Suara seseorang perempuan terdengar jelas di balik derasnya hujan yang turun. "YOUNGWOO OPPA!" lanjutnya memanggil.
Payung berwarna biru mulai terlihat mendekati tiga orang di toko ini. Di bawahnya terlihat seorang perempuan mengenakan kacamata bundar dan rambut terkepang membagi dua. Tangannya membawa barang belanjaan dari supermarket.
Joonwoo dan Youngwoo saling menatap satu sama lain. Sedangkan Karina masih kebingungan mengamati siapa sebenarnya perempuan itu.