Daripada penasaran, ayo langsung baca ....
Sebagai seorang yang menyukai Negeri Ginseng, Karina pastinya juga ingin merasakan menapaki tempat tersebut. Beruntung bagi Karina, dirinya berhasil mengunjungi South Korea. Namun, kejadian selanjutnya...
"Mianhae, Karina-ssi. Tasmu juga tidak ada di sana," beber Bu Kim yang kembali menghampiri mereka. "Apa tasmu itu hilang?"
"Ne," jawab Karina merekahkan senyum yang langsung menguncup. "Ka─ kalau begitu saya pergi mencari di tempat yang lain. Gomapsemnida." Karina membungkukkan sedikit badan untuk pamit, kemudian segera berlari menjauhi mereka. Kali ini, Karina berpikiran bahwa tasnya mungkin berada di kafe yang tadi ia datangi.
Bu Kim dan Youngwoo menatap seiring berjalannya Karina tersebut. Berbeda dengan Youngjae yang tak mau mengurusi Karina, dirinya bahkan tak mengetahui Karina pergi.
"Kau tidak berniat membantunya, Youngwoo-ya?"
"Untuk apa?" tolak Youngwoo.
Tangisan langit menjelma besar. Cuaca yang tadinya hanya tetesan gerimis berubah menjadi titikan air hujan. Bahkan kini angin lembut mengubah dirinya menjadi lebih tak bersahabat.
"Youngwoo,ya. Kau yakin tidak akan menolongnya?" Bu Kim kembali meyakinkan Youngwoo.
Youngwoo mengalihkan tatapannya pada Bu Kim yang juga turut menatap seraya memiringkan sedikit kepalannya. Lalu, Youngwoo berpaling menatap jalan yang Karina lalui dan memikirkan apa yang harus dilakukannya.
@@@
"Joonwoo-ya!" panggil Jinwoo "Cepat sini, kenapa kau diam disana? Kau pasti akan mendapat masalah jika wartawan juga ada di sekitaran sini." Jinwoo menarik lengan Joonwoo dan mengajaknya pergi menuju mobil.
"Nam gisanim menelponku tadi, katanya kau mengejar seorang perempuan yang hampir tertabrak," jelas Jinwoo sembari kembali menarik lengan Joonwoo. "Sekarang lebih baik kita masuk ke mobil dulu. Ini pakai masker dan topi." Jinwoo menyerahkan masker dan topi yang memiliki warna senada yaitu hitam.
Joonwoo menatap kedua barang di tangan Jinwoo, kemudian mengambil sembari mengenakannya.
"Ayo!" ajak Jinwoo sembari mendahului menuju mobil.
"Hyung," cegah Joonwoo. "Apa sebelum pergi kita bisa mampir ke kafe waktu itu terlebih dulu?"
"Kafe di Yonnam-dong itu?"
"Benar." Joonwoo menambahkan satu anggukan kepala.
"Baiklah," terima Jinwoo. "Tapi kau cepat masuk mobil dulu." Jinwoo segera menarik lengan Joonwoo setelah melihat seseorang di belakang Joonwoo mendekati mereka. Kemudian, membawa Joonwoo menjauhi tempat itu.
@@@
Awan yang tadinya kelabu semakin menghitam, ditambah angin juga mempercepat hembusannya. Tetesan gerimis membasahi kaca van yang dinaiki Joonwoo dan managernya.
"Joonwoo-ya, jadi apa perempuan yang kau selamatkan tadi tidak terluka?" tanya Jinwoo di sebelahnya menatap Joonwoo yang memandangi kaca mobil yang basah.
"Ne," sahut Joonwoo tanpa memindahkan pandangannya. Jemarinya mencoba menuliskan hangeul di kaca van ini.
"Sebenarnya siapa perempuan yang kau selamatkan itu?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu," sahut Joonwoo sembari meniup udara hangat pada kaca dan membuatnya berembun.
"Astaga! Ini anak," kesal Jinwoo. "Kau sedang apa di sana? Aku sedang bicara denganmu, Joonwoo-ya" Jinwoo memaksa Joonwoo untuk mengubah posisinya menghadap dirinya.
"Hyung!" gerutu Joonwoo lesu.
"Joonwoo-ya!" geram Jinwoo. "Kau seharian ini kenapa? Kau ada masalah? Bahkan Hyunji juga ikut mencemaskanmu."
"Tidak ada, kok," sahut Joonwoo singkat, kemudian kembali menuju tulisan yang dibuatnya tadi.
Jinwoo menggelengkan kepala heran dengan sikap Joonwoo kali ini. Tidak biasanya Joonwoo lesu seperti ini, biasanya Joonwoo paling bersemangat di bandingkan yang lain.
Mobil terhenti di depan kafe yang diminta Joonwoo. Namun, langit membuang seluruh pemberatnya. Gerimis menjelma menjadi hujan yang cukup deras.
"Jinwoo hyung dimana payungnya?"
"Tidak perlu, aku yang akan membelikannya untukmu. Kau mau beli apa?"
"Biar aku saja yang beli sendiri," tolak Joonwoo. "Payungnya dimana?"
"Kalau begitu, aku akan menemanimu," syarat Jinwoo.
"Hyung!"
"Kau itu public figure, Joonwoo"
"Ya sudah," pasrah Joonwoo.
"Jangan lupa kau pakai maskermu," pesan Jinwoo seraya mengambil dua payung hitam di belakang kursi yang ia duduki. Lalu menyerahkan salah satunya pada Joonwoo
"Hm ... Araseoyo," Joonwoo membuka pintu di sebelahnya dengan payung siap membuka begitu ia keluar dari mobil.
"Joonwoo-ya, tunggu," panggil Jinwoo sembari berlari kecil menghampiri Joonwoo.
Namun, Joonwoo tetap menjalankan dirinya di bawah payung yang menghalangi hujan membasahi tubuhnya.
Kring!
Bel berdencing setiap ada yang memasuki kafe. Pengunjung tak banyak memenuhi tempat ini, sore yang hujan menjadi penyebabnya. Menu juga tidak sebanyak tadi.
"Hmm." Joonwoo berpikir sebentar lalu memerhatikan tangga menuju lantai berikutnya. "Hyung, kau pesankan saja pastry yang tersisa," minta Joonwoo, lalu segera menuju tangga.
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Lee Young-Jae
Notes:
Terima kasih para readers yang terus memberikan vote-nya setiap kali update part baru. Neomu-neomu gamsahaeyo yeorabun ^_^
Bantu juga dengan share story ini ke teman-teman kamu atau di wall pribadi kamu. Biar makin rame dan viral, hehe.
Oh, iya. Kira-kira siapa yang paling cocok meranin:
Park Joon-Woo
Kang Ye-Ri
Park Jin-Woo
Choi Hyun-Ji
Sebenarnya aku udah ada cast-nya masing-masing. Tapi, siapa tau ada yang lebih cocok nantinya. Silakan kasih tau cast pilihan kamu dengan komen pada nama di atas, ya.