" Tunggu di sini. Gue mau siapin mobil." Ketus Gio seraya beranjak keluar kamar.

Selepas kepergian laki-laki tersebut, Rai menatap sekeliling kamar lalu menghembuskan nafas panjang. Siapa yang tidak betah berada dalam rumah sebesar ini! Rumah layaknya istana sudah pasti membuat semua orang akan betah.

Pintu kamar terbuka menampilkan seorang gadis seumuran Rai sedang bersandar di daun pintu, ia menatap Rai seperti menantang saja.
" Gimana? Enak balasan atas kelakuan Lo?"

Rai mengernyit bingung lantas bertanya. " Maksudnya?"

" Ck, tadi siang Lo udah ngadu sama Gio tentang kelakuan mommy gue. Trus mommy kena amukan Gio karna aduan gak masuk akal Lo itu. Sekarang Lo udah terima pembalasannya kan?" Kata joselyn puas.

Rai yang memang merasa tertantang pun mendekat ke arah joselyn.
" Lo gak malu udah numpang di rumah suami gue?"

Tatapan joselyn yang semula merasa kesenangan kini berubah menjadi tersinggung. " Bukan gue yang udah numpang, Tapi Lo si perempuan murahan yang rela jual diri ke Gio trus pura-pura hamil biar Gio tanggungjawab. Berapa sih harga Lo satu malam_"

Bugh.

Rai tanpa aba-aba mendorong joselyn hingga jatuh terpental ke lantai. Perasaan ibu hamil itu memang sudah sensitif dan kini joselyn malah memanas-manasi hingga kesabarannya hilang. Ia lantas menduduki perut joselyn lalu menjambak rambut dan membentur-benturkan kepala joselyn ke lantai.

" Mati Lo babiiiii....."

" Lepasin... bangsat..."

" Lo yang murahan... Bukan, bukan gue..."

" Mati loo,..... Anjing Lo.."

Kegaduhan mereka terdengar sehingga Aryo dan Karina segera berlari melihat pertengkaran mereka. Karina lantas berteriak refleks melihat keadaan putri dan menantu itu.

" Joselyn, Rai."

Aryo mendekat lalu menarik Rai yang masih brutal memukuli joselyn hingga ia menjauh.

Karina yang semula memasang wajah marah pada menantunya tiba-tiba tersenyum licik lalu mendekati Rai.
" Kamu gak apa-apa sayang? Ada yang sakit? Hem?" Ia memeriksa tubuh Rai seolah-olah khawatir.

Setelah itu Karina menatap joselyn marah. " Kamu pasti mulai duluan kan elyn, dengan memancing emosi kakak ipar kamu duluan kan?" Bentak Karina.

Joselyn yang memang tau rencana busuk ibunya berakting nangis. Ia memegangi rambut dan jidatnya sebagai korban kebrutalan bumil tersebut.

Rai juga tau kebusukan Karina sehingga ia yang masih dalam mode emosi menyentak sekaligus mendorong Karina kasar.

" RAISYA." tubuh Rai seketika menegang mendengar bentakan ayah mertuanya.

Aryo menatap Rai tajam memperingati. " Sadar dirilah bahwa kau orang baru di rumah ini."

Karina dan joselyn tersenyum samar mendengar hal barusan, rencana mereka berhasil semua.

Berbeda dengan Rai, dia malah semakin tegang lalu hendak pergi dari sana tapi tidak bisa karena kembali mendengar bentakan Aryo.

" APA KAU DENGAR YANG KUKATAKAN BARUSAN? APA ORANG TUA MU TIDAK PERNAH MENGAJARKAN MU SOPAN SANTUN KEPADA YANG LEBIH TUA?"

Rai kini menangis menatap sekeliling. Ia membutuhkan suaminya, ia takut di situasi ini sendirian.

" Minta maaf kepada mereka berdua." Perintah Aryo.

Rai menggigit bibir bawah semakin gelisah, ia tidak salah dan ia tidak akan mau minta maaf.

" RAISYA." bentak Aryo kesekian kali.

Gionatan ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now