Part20

152 41 247
                                    

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!
JANGAN LUPA COMENT!

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!JANGAN LUPA COMENT!

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

※※※

Raffa mengantarkan Aqilla pulang ke tempat dimana Aqilla tinggal, tentunya setelah ban motor milik Raffa sudah selesai di perbaiki.

Setelah menelusuri jalan dengan selamat, mereka berdua sampai di depan rumah Aqilla.

Raffa mematikan mesin motornya terlebih dulu. "Bilang apa?" Ucapnya saat Aqilla turun dari motor milik Raffa yang cukup tinggi.

"Apa"

"Coba bilang apa?

"Apa"

"Ya apa?" Geram Raffa.

"Barusan gue bilang apa." Sahut Aqilla, santai.

Raffa menampilkan ekspresi wajah datar menatap Aqilla.

Aqilla membatin senang, akhirnya ia berhasil membalaskan dendamnya untuk membuat Raffa kesal, sama seperti yang di lakukan Raffa pada Aqilla saat di bengkel tadi.

Raffa menarik dan membuang nafasnya kasar. "Maksud gue, kalo orang yang udah di tolongin mesti ngucapin apaan!?" Kata Raffa dengan kesal.

"Oh itu, ngomong dong dari tadi." Balas Aqilla tanpa merasa bersalah.

Raffa bermenye-menye mengulangi ucapan yang baru saja Aqilla katakan.

"Makasih." Kata Aqilla dengan suara pelan.

"Ulang! ulang! Gue gak denger!" Pinta Raffa

"Makasih." Ulangnya dengan suara yang mungkin dapat Raffa dengar.

"Kurang keras!" Seru Raffa.

"Dih masih muda udah budeg." Aqilla mendumal dengan suara yang kecil, namun masih dapat didengar oleh Raffa.

Raffa menatap sinis Aqilla. "Gue masih bisa denger barusan lo ngomong apa!"

Aqilla tersentak dan hanya menampilkan deretan giginya saja membalas ucapan Raffa.

"Cepetan ngomong makasih sekali lagi ke gue!" Titah Raffa.

"Makasih ya Raffa Mahesaz." Ucap Aqilla sedikit berteriak dan sesabar mungkin menghadapi cowok yang sedang bersamanya ini. Aqilla benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran cowok seperti Raffa.

RAFILLAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz