Part24

136 30 135
                                    

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!
JANGAN LUPA COMENT!

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA!JANGAN LUPA COMENT!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

※※

Sebelum berangkat sekolah tadi, Raffa memberitahu Jessyca bahwa Raffa akan mendatangi kelas Jessyca nanti saat pulang sekolah tiba, tetapi berhubung kelas jessyca sudah bubar lebih awal dari kelas Raffa maka Jessyca pun berinisiatif untuk mendatangi kelas Raffa lebih dulu.

Senyum bahagia terpampang jelas pada wajah Jessyca disepanjang langkah nya. Bagaimana tidak, hari pertamannya di sekolah baru saja ia sudah mendapatkan teman-teman yang dapat menerimannya sebagai teman baik.

Jessyca bukanlah tipikal cewek yang pandai bergaul dengan orang baru serta lingkungan yang baru baginya. Terasa begitu sangat asing jika harus memulai adaptasi baru untuk kembali memulainya.

Namun berbeda dengan suasana lingkungan di SMA nya saat ini, ia terlihat seperti sudah sangat lama berteman dengan Aqilla dan juga yang lainnya meskipun hari ini adalah hari pertama mereka kenal. Walau Jessyca tak memiliki teman dekat di kelasnya, paling tidak ia dapat terus bersama dengan Devira, Aqilla maupun Luna.

Kebahagiaan jessyca juga tak jauh dari hal itu, melainkan ia juga sangat tidak sabar untuk segera bertemu dengan kekasih nya yang sebelumnya sudah membuat janji untuk jalan bersama sepulang sekolah.

BRUGGGG!!!

Di tengah perjalanan saat Jessyca hampir sampai di kelaas Raffa, tiba-tiba ia malah tak sengaja menabrak Ghina yang sedang memainkan ponselnya sambil berjalan. Ponsel milik cewek itu hampir terjatuh, untung saja tak sampai mengenai lantai karena Ghina menggenggam ponsel miliknya dengan kuat.

Tubuh Ghina sedikit menyamping akibat tak sengaja tertabrak oleh tubuh Jessyca. "Awww." Rintis-nya, ia menatap Jessyca dengan tatapan sinis.

"LO KALO JALAN LIAT-LIAT DONG!"

"Lo gak papa?" Tanya Jessyca memegangi bahu yang tadi tak sengaja ia tabrak, untuk memastikan keadaannya.

"Gak usah pegang-pegang! Gue jijik sama tangan Lo yang banyak kumannya itu. Iuhh!!" Sewotnya, menepis lengan Jessyca.

"Sorry, gue gak sengaja." Ucap Jessyca kembali meminta maaf.

"Sorry? Udah gitu doang?" Tanya Ghina.

Jessyca hanya mengagguk, karena bingung harus berbicara dan berbuat apa lagi.

"Berlutut di kaki gue!" Pinta Ghina.

Jessyca melebarkan kedua bola matanya. Apa ia tak salah dengar? Hanya karena tak sengaja menabrak nya, Jessyca harus berlutut? Tentu Jessyca tak akan mau! Memang nya dia siapa sampai memintanya melakukan hal bodoh itu.

RAFILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang