24

195 35 5
                                    

Madame Pince mendapatkan pengarahan dari Umbridge yang tiba tiba datang dan menanyainya dengan kalimat kalimat yang menyebalkan. Ia sudah tak kuat hati mendengarkan tataran wanita pink tersebut.

Matilda datang tepat di waktu yang salah, sebab ia berpapasan langsung dengan wanita itu ketika ia akan masuk ke perpustakaan. "Ms. Snape"

"Aku belum menjadi istrinya Ms. Umbridge"

"Bisakah kita menepi sebentar? Ada beberapa hal yang ingin ku pertanyakan kepadamu Ms. Reyes"

Dolores membawa wanita itu ke koridor sepi, hanya berisikan mereka berdua. Matilda berusaha tetap tenang meskipun ia menyadari bahwa pertemuannya dengan wanita tersebut adalah pertanda tidak baik. "Kenapa seluruh orang di kastil ini justru tak pernah mendengar namamu Ms. Reyes, mereka mengenalmu dengan sebutan Ms. Gaunt.. Matilda Gaunt"

"Atau mereka sering menjuluki mu Ms. Snape, lebih kepada para murid sebenarnya."

"Bukan kah kau adalah anggota Kementrian yang sudah beberapa lama ini hilang tanpa jejak Gaunt?"

"Indeed, madam"

"Kenapa kau hilang begitu saja?" Matilda terdiam, lidahnya membeku ia tak lagi dapat berucap. Entah mengapa rasanya seluruh tubuh terasa kaku, seakan seluruh tenaganya terhisap oleh sesuatu didekatnya. "Kenapa kau hilang tanpa alasan, Ms. Gaunt?"

"Cepat jawab aku!!" Bentaknya.

"Kalung siapa yang kau pakai, Miss?!!" Darahnya berdesir, rupanya kalung milik leluhurnya yang hilang itu berada di tangan wanita menyebalkan tak pantas mengenakan benda sakral tersebut. "Aku tak memakai apapun, jangan mengalihkan pembicaraan, Ms. Gaunt!"

Kalimat tak jelas terucap dari mulut gadis berpenampilan serba hitam itu, rapalkan bahasa yang tak dapat di mengerti oleh Umbridge kala ia mendengarnya. "Hentikan! Kau membuatku pusing!"

Kalung tersebut keluar dengan sendiri, melayang setelah mendengar suara panggilan yang hanya dapat dirapalkan oleh keturunan murni Salazar yang agung.
Matilda menggerakkan jemari tanggannya, membuat kalung itu membelit leher wanita itu. Membuatnya tercekat dan berusaha melepaskan jeratan tersebut meskipun berhasil nihil.

"Kalung itu milikku, aku tuan nya!"

"Argh.. NO!"

Matilda berusaha membuat kalung tersebut mengeluarkan kekuatan semulanya, kekuatan yang tersisa di dalam kalung itu seperti dongeng leluhurnya. Kalung tersebut memiliki sebagian kekuatan Salazar yang murni, dan hanya dapat mengikuti perintah tuan nya yang memiliki darah Salazar sepenuhnya.

Tubuhnya terasa terbelit oleh ular besar yang membuat udara tak akan lagi memasuki rongga parunya. "Yes, I'm the last Salazar! Your lord, it's nothing!"

"Give me that necklace Umbridge!" Wanita itu menggeleng. Matilda melelapkan rapalkan sihirnya. Membuat wanita itu terjatuh dilantai dan bernafas penuh usaha dengan tubuhnya yang lemas tak berdaya. "Bring that necklace to me!"

"Tak akan! Kalung ini tetap milikku! Kau memakai sihir hitam Ms. Gaunt, aku akan melaporkan mu kepada Kementerian." Kesalnya Matilda ia langsung menangkup wajah wanita itu dengan tangan kanannya menjepit. Membuatnya mendongkak dan menatap wajahnya lekat lekat. "Ku beri kau satu kali kesempatan untuk hidup. Jika kau melaporkan ku ke kementerian, akan ku bunuh kau dengan kalung itu atau mungkin tanganku sendiri, bajingan merah muda!"

Dengan menampakkan wajah jijik ia melempar kepala wanita itu dan memutuskan untuk menemui Professor Dumbledore di ruangannya.

Snape melihat kejadian itu, ia mengejar Matilda hingga mendapati kekasihnya dapat menjaga dirinya sendiri bahkan menyiksa wanita menyebalkan itu dengan rapalan matra tak jelas, ia menggunakan parseltongue untuk mengaktifkan kalung berlambang ular tersebut.

Endless LoveWhere stories live. Discover now