9.

394 53 21
                                    

Menelusuri puluhan toko, dan masuk kedalam salah satu butik di sana. Minerva mengajak Matilda untuk membeli gaun dan jubah untuk pesta malam Natal. Matilda hanya berpura pura memilih saja, dan sesekali memilihkan gaun untuk wanita yang mengajaknya pergi bersama tadi.
" Matilda, gaun ini sangat cocok denganmu " Minerva mengepaskan gaun tersebut ke tubuh Matilda seakan-akan ia mengenakannya. " Tidak, Professor McGonagall.. aku rasa itu terlalu mencolok untukku " Tolaknya perlahan.

" Ini justru sangat indah untukmu yang cantik, aku akan membayarkannya untukmu nak.. "

" Oh.. no, no.. tak perlu repot-repot Professor McGonagall, aku tak akan berdansa dengan siapapun besok malam, jadi itu tidak perlu " Matilda berusaha menolak habis habisan, meskipun ia tau gaun tersebut sangat indah dengan kesederhanaannya.
" Kau harus memakainya!! "

" Untuk apa Professor? "

" Untuk Severus, Matilda!! Ia akan menyukaimu jika kau mengenakan ini!! "

D e g h

Wanita yang satu ini, sangat terus terang sekali.. bagaimana ia bisa tau bahwa ia ingin menarik perhatian pria dingin itu, tapi aku tak ingin terkesan sangat menginginkan nya. Batin Matilda selagi berpikir.

" Aku rasa itu akan menjadi sebuah kesia-siaan Professor McGonagall, aku yakin Severus tidak akan memperdulikan ku, terlebih ia akan tetap memakai kemeja hitamnya yang membosankan itu " balasnya dengan sedikit cemberut. " Well, kau harus membuatnya tertarik padamu agar ia tak mengenakan kemeja itu saja! "

" Tidak perlu professor, aku jauh lebih nyaman mengenakan dress hitam kerjaku ini saja. "

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Kembalinya dari Diagon Alley, wanita tua itu membicarakan banyak hal mengenai kebiasaan Severus kepadanya, seakan akan ia akan mengurusi Severus nanti dan kedepannya. Dengan alasan lain, Minerva tak ingin membuat Matilda terkejut dengan tingkah menyebalkan pria itu.

Berjalan menelusuri koridor setelah kembali dari perapian ruangan Professor McGonagall, Matilda masuk kedalam ruangan nya tanpa memperdulikan apa yang sedang terjadi di ruangan pria itu yang bersebrangan dengan ruangan miliknya. Melafalkan mantra membuat pintu tersebut terbuka, mengambil korek kayu lalu menyalakan lentera.

Matilda di kejutkan oleh sosok pria bertubuh tinggi dengan rambut panjang pirang silver sedang berdiri. Tepat di depan kasurnya. " Mr. Malfoy!! Bagaimana anda bisa ada diruangan saya!! "

" Itu adalah hal mudah, Matilda " ucapnya lembut dengan desah nya menggoda. " Sebaiknya kau pergi dari sini, Mr. Malfoy! Aku pastikan seluruh tugasmu yang kau berikan padaku akan selesai besok pagi!! " Matilda melepaskan sepatu heels hitam dari kakinya. Kini tubuhnya jauh lebih pendek dari semulanya.

Pria itu beralih dari sana. Berjalan mendekati wanita itu hingga Matilda terkepung pada dinding usang nan dingin bangunan itu. " Aku tak membutuhkan tugas tugasmu itu, Matilda " ia mengacungkan tongat sihirnya dari kening menuju hidung, beralih ke bibir gadis itu dan beralih turun hingga menuju belahan dada wanita itu yang semulanya tertutup oleh kancing dari kemeja hitamnya.
" Aku membutuhkanmu, menjadi wanitaku seutuhnya! "

Matilda berbalik menatap manik abu abu pria itu dengan tatapan tajamnya. " Aku tak akan menyerahkan diriku kepadamu Malfoy!! Aku menghormati mu hanya karena kau adalah atasanku!! Dan tak lebih dari itu! "

" Aku menginginkan mu Matilda, Aku mencintaimu! " Wanita itu beralih darinya, ia melepaskan jubahnya dan meletakkannya di tiang penggantung mantel dan jubah. Ia berusaha mengabaikan pria itu. " Bukankah istrimu sudah mencukupi semua kebutuhan mu!! Ia mencintaimu, memberikan mu putra, dan ia istri yang baik!! Untuk apa kau datang kemari! "

Endless LoveWhere stories live. Discover now