11

388 57 12
                                    

Author ga bisa tidur seharian ini!! Helpp!!

__________________________________

Menemui Bartemius di ruangannya memberikan hasil dari tugas-tugas yang sebelumnya dan memberikan miniatur stadion pertandingan membuat Bartemius salut dengan hasil kerja Matilda. Ia sangat ulet dan cekatan.

Kembali ke ruangannya, kembali berkutat dengan dokumen dan juga mesin ketik untuk menyelesaikan tugas divisi Kementerian milik Lucius yang diberikan untuknya.

Matilda yang bekerja di divisi departemen 7 memang sering dijadikan sebagai asisten para pemegang divisi utama, pasalnya ia memiliki waktu cukup luang hanya dengan mengurusi tugas di bidangnya.

Lucius memang sudah terpikat pada sosok Matilda sejak lima tahun lalu ia bekerja di Kementerian Sihir dan tepat di tahun ketiga ia bekerja di sana Lucius memutuskan untuk memilih Matilda untuk menjadi asisten nya karena kemampuan wanita itu yang kompeten. Tentunya Matilda mendapatkan tambahan galleon dari pria kaya berdarah murni tersebut.

Matilda sudah berjanji kepada Draco untuk membantunya menyelesaikan tugas rune kuno yang belum ia selesaikan sebelum makan siang, sedangkan dateline dokumennya kepada Lucius harus dikumpulkan siang itu sebelum makan siang.

" Haii.. darling " bisik Lucius tepat di telinga wanita cantik itu, Matilda hanya memalingkan wajahnya pria itu masih bersikeras meniupkan sedikit angin di telinga dan lehernya dari belakang. " Mr. Malfoy jangan
lakukan itu, di ruangan ini kita tidak sendirian "

" Ruangan ini kosong, hanya ada kita berdua Matilda " Kursinya terputar, ternyata memang benar perkataan Lucius. Kini hanya ada mereka berdua di sana.

Lucius menarik wanita itu bangkit dari sana berhadapan sangat dekat dengannya, ia memegang punggung bawah wanita itu. Keduanya saling berpandangan. " Sudah waktunya makan siang, ayo makan siang bersamaku sayang "

" Aku tidak bisa Mr. Malfoy, aku harus melanjutkan tugasku ini dan harus kembali ke Hogwarts untuk mengajarkan tugas Draco yang belum selesai! "

" Apa!! Draco memintamu seenaknya? Berani beraninya dia! Akan ku perintah dia untuk mengerjakan tugasnya sendiri! "

" Tidak apa Mr. Malfoy, Draco sudah menganggap ku seperti kakaknya sendiri " Lucius memang sering kali mengajak asistennya itu untuk datang makan bersama di istana keluarganya, karena itulah Matilda menjadi sangat dekat dengan keluarga Malfoy.

" Tidak! Dia harus tau bahwa kau milikku! Kau kekasihku Matilda! "

" Tidak Mr. Malfoy, itu tidak benar!! " Seketika ciuman mendarat pada bibirnya, Lucius berusaha sekuat yang ia bisa membuat wanita itu terbuai dengan gigitan dan lumayan yang lembut hingga akhirnya wanita itu terbuai dan kedua lidah tersebut saling beradu. " Jika saja kau seperti ini dari dulu Matilda, kau tak akan pernah kesulitan mendapatkan banyak hal yang kau inginkan! "

" Tidak Mr. Malfoy!! Seharusnya hal  tadi tidak terjadi!! Maafkan aku! "

" Jangan menolak! Puluhan wanita bisa mengantre di luar sana untuk mendapatkan ciuman dan sentuhan dariku, sedangkan aku yang mau  menjadikan mu sebagai pilihannya! "

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Kembali ke Hogwarts dan mengajari Draco mengenai pelajaran yang paling ia benci itu membuat Draco tak menyangka bahwa wanita yang menjadi asisten ayahnya itu sangat memikat. Ia terlihat mengerikan dengan penampilan nya justru ia sangat berbanding terbalik dengan wujud dan tampang depannya. Ia sangat telaten dan perhatian padanya.

Draco dapat memastikan betul bahwa Matilda persis seperti ibunya yang penyayang, perhatian dan penuh kasih. " Okey Draco tugasmu sudah kita selesaikan bersama, kau paham kan? "

" Paham kak "

" Baguslah kalau begitu, sekarang saatnya kita bersiap untuk pesta!! " Matilda menjadi ceria, ia sangat menyayangi Draco tanpa alasan yang pasti, hingga ia mengusap rambutnya dan mengecup keningnya. " Terimakasih kak Matilda "

" Not at all, love " balas Matilda dengan memeluknya hangat, " Kau tau aku selalu ingin mempunyai putra setampan dirimu "

" Tapi kau saja belum memiliki calon suami sebelumnya? "

" Bye, Draco!! " Matilda meninggalkan bocah itu yang tengah terbinggung melihat kepala asramanya berada di depan pintu masuk common room Slytherin. Matilda langsung menarik tangan pria itu dan mengajaknya pergi meninggalkan ruangan itu.
" Apa maksudmu menanyakan hal itu di depan Draco!! "

" Hanya bertanya kepada mu, apa salahnya " Matilda mengepung tubuh Severus dengan kedua pergelangan tangannya. " Jangan pernah tanyakan hal itu lagi Severus! "

" So, you want to have a kid without a husband tho? "

" Fuck you Sev!! " Matilda mengacungkan jari tengah nya kepada pria itu dan meninggalkan pria itu begitu saja menuju ruangannya.

Severus hanya bisa bergeleng dan terkekeh samar sesekali. Wanita itu menyebalkan.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Memutuskan untuk terlentang sejenak membuat Matilda justru melanjutkan nya ke alam mimpi, ia melupakan pestanya.

Tok... Tok..

" Matilda!! Kau ikut pesta atau tidak!! "

" Matilda "

" Matilda!! Apa kau ada di dalam? "

Severus tak seperti biasanya, menjadi pria yang selalu bodo amat. Kini ia berpikir kedepan jika saja perempuan menyebalkan di dalam ruangan itu tidak berada di dalam lantai pesta pasti ia akan kena omel Dumbledore dan McGonagall. Dengan berat hatinya ia berusaha masuk ke dalam dan melihat kondisi wanita tersebut.

Severus tak menyangka bahwa tumpukan berkas semakin tebal di meja pendek depan sofa tempat duduknya. Ia juga tampak pucat dengan kondisi nya yang terlelap, sungguh ia tak niat hati membangunkan tidurnya.

Severus tersadar kembali jika Matilda meninggalkan hal penting yang terjadi ia akan selalu mengomel setelahnya. Masih sama seperti dirinya yang dulu ketika menjadi siswa bangunan tua tersebut.

Pria muda itu menggoncang tubuh Matilda perlahan dengan berbisik di samping wajahnya " Matilda, Bangun kau tak ingin meninggalkan pestanya kan? "

" Sayang, bangunlah! Kau harus datang ke pestanya.. Matilda " Severus mulai kesal, wanita itu benar benar seperti kerbau. Tak bisa dibangunkan dari tidurnya. " Erghh.. Severus darling "

Matanya terbuka, ia melihat Severus tepat di depan wajahnya. Ia mengusap wajah pria itu dengan lembut dan mulai meracau. " Seandainya kau mau menerimaku dari dulu, mungkin aku sudah punya putra atau putri kecil darimu "

" Matilda.. bangun lah kau tak akan meninggalkan pesta kan? "

" Iya iya aku bangun!! " Wajah Severus semu memerah, ia tau bahwa Matilda adalah orang yang sangat berterus terang. Persis seperti nya, Namun Severus tidak begitu pada perasaannya. " Kau suka rambutku terikat atau tergerai "

" Tergerai " Matilda berbalik dan mengerutkan dahinya. " Good "

Kembali menatap wajahnya di cermin memberikan sapuan perona pipi dengan pewarna bibirnya. Dengan menambahkan kesan bold dan elegan ditambahkan pada bibir indahnya menjadikan merah mempesona.
" Look, are you like it? "

Severus hanya tersenyum tipis melihat gadis itu dari ujung kaki hingga kepala. " Kau tak memakai dress or baju yang lain "

" Untuk apa? Jika tak ada satupun pria yang akan mengajakku berdansa " Balasan Matilda dengan memutarkan bola matanya, malas.

Matilda menyisir rambut Severus dengan jari jemarinya dan menggulung kan poni panjang pria itu menjadi terlihat ikal. " Perfect!! "

" Maukah kau pergi bersamaku, nona " Severus rentangkan lengan kanan tangannya, Matilda hanya tersenyum dan mengaitkan pergelangan tangannya pula kepada pria itu.








































TBC

BAKAL COUPLE AN GA NIHHH

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang