19

293 42 30
                                    

"Apa kau gila Snape! Kau menghamili anak orang yang kini sedang menjadi buronan tuan mu!"

"Maafkan aku Chris, aku mengakui semua ini kesalahan yang ku perbuat padanya"

"Kau sudah melukainya berkali kali Snape! Dan kau menghancurkan hidupnya lagi sekarang! Bajingan kau Snape!!"

"Aku akan bertanggung jawab atas semua ini."

"Termasuk menjaga Matilda dan anaknya sepenuhnya."

"Aku berjanji." Christina tak dapat menahan pelupuknya yang berair, derai itu telah melintasi pipinya tanpa memperdulikan pria menyebalkan itu di hadapannya. "Lakukanlah sumpah tak terlanggar dengan ku!"

"Di depan Matilda, aku akan melakukannya." Keduanya kembali ke dalam ruangan di mana Matilda sedang menatap langit-langit penuh pandangan kosong, tanpa harapan hidup yang jelas. Severus berjalan mendekati wanita itu tengah terbaring saat ini, ia duduk di sisi tubuh wanitanya. "Matilda.."

Panggilnya lembut, mengusap tangan wanita itu dengan mendekap halus permukaan tangan tersebut. "Maafkan aku ya, membuat kau berada dalam keadaan seperti ini" Severus mengusap lembut perut wanita itu. "Tidak, itu bukanlah salah mu, aku lah ibunya. Aku yang harus bertanggung jawab atas kehidupan anakku nantinya."

"Marilda, kedatangan ku kemari adalah untuk menyelamatkan mu.. Lucius mencarimu kemana mana untuk mengirim mu kepada The Dark Lord"

"Bukan kah aku sudah menulis di selarik kertas itu untuk dirimu tak perlu mencariku lagi Severus!"

"Aku membutuhkanmu, Matilda.."

"Untuk.."

"Bertahan bersamaku!" Pandangannya penuh arti menatap Matilda dengan keyakinannya yang tulus. "Aku mencintaimu Severus, tapi aku tak ingin kau kembali terluka karena ku, dan aku tak ingin terluka karena kesalahanku sendiri membuatmu terluka." Matanya berair, bagaimanapun ia harus mengingat perkataan sahabatnya itu untuk merelakan Severus pergi dari kehidupannya. "Jangan pergi! Aku tak memintamu pergi Matilda, aku tau kau tak sebodoh yang ku kira.. dan kau tau aku mampu-"

"Membaca isi pikiranku" timpal Matilda, ia membanting hadap wajahnya melihat seorang wanita seusianya berada di depan ambang pintu menatapnya haru.

Christina kembali tersadar bahwa Matilda memang bukanlah wanita yang rapuh dan butuh bantuan orang lain bersama dengannya. Baginya Matilda adalah wanita paling tangguh dan mandiri yang ia ketahui.

Menyadari kenyataan yang ada, Matilda tengah berada di ambang kelemahannya. Membutuhkan perlindungan dari seseorang yang berniat tulus menjaganya, Ia tau bahwa Severus bukanlah pria yang sepenuhnya jahat meskipun penampilannya mendukung pernyataan itu.

Ia tau kecintaannya kepada Lily benar benar dalam dan tak berdasar. Ia sangat setia terhadap ketetapan hatinya sejak itu. Christina tak menyangka jika sahabatnya bisa mencintai pria dingin dan menyebalkan yang pernah ia temui selama dirinya hidup. "Aku mencintaimu Matilda, aku sayang padamu.. hiduplah bersamaku, aku akan melindungimu dengan segenap jiwa dan ragaku!"

"Christina.." panggil Matilda tak kuasa.

"Ikuti kemana arah hatimu terpanggil, Matilda." Bagaimanapun juga, ia tak dapat memaksakan keputusan yang akan di ambil oleh wanita yang masih terkapar menatapnya penuh harap.

"Aku memintamu, Matilda.. Terimalah kehadiran ku sekali lagi, izinkan aku menebus dosa dan kesalahanku padamu!"

"Izinkan aku melindunginya, dan menjadi ayah dari anakmu di sana"

∆∆∆

Kondisi Matilda kini sudah berangsur-angsur pulih. Ia di izinkan kembali oleh dokter dengan syarat tidak boleh banyak melakukan aktivitas dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan emosional nya.

Endless LoveWhere stories live. Discover now