11. The Apocalypses (1)

67 16 2
                                    







- Happy Reading -

*Double update*






" After this, their hearts are only filled with revenge and anger to kill each other

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" After this, their hearts are only filled with revenge and anger to kill each other. Destruction is in sight. "














" Jian dan Suho ... mereka akan menikah. "

Kalimat itu terus mengiang di kepala Jungkook, dirinya tidak lagi peduli dengan ocehan dan amukan anggota Lucine Vangs dan keluarga Ludwig. Setelah apa yang terjadi kemarin malam, Haechan tentunya tidak bisa diam dan memberi tahu kepada sang ayah soal saudarinya-Jian. Jin tentunya shock berat, ia sempat pingsan setelah mendengar cerita Haechan. Di tambah penjelasan - penjelasan lain yang belum dia ketahui, mulai dari sosok Lucine Vangs yang ternyata vampire, Rolf Laycan yang werewolf–manusia serigala, dan putrinya yang kerasukan sosok iblis bernama Succubus. Yang tahu - tahunya dialah dalang dari ancaman pembunuhan berantai di desa tempo hari.

Jin tidak menyangka, itu pasti. Marena sebagai seorang ayah, dan juga orang tua tunggal. Jin Ludwig mengenal baik sosok putrinya Jian Amaris ini. Dia gadis yang baik, polos, cerdas, dan cantik. Jin tidak pernah membayangkan gadis kecilnya itu ternyata seorang iblis.

" Ini mimpi, ini semua mimpi! " Jin menampar pipinya berkali - kali sampai meninggalkan bekas merah di sana.

Haechan sudah berusaha menghentikan aksi sang ayah, tapi Jin terus mengelak bahkan nekad mendorong Haechan dan lanjut memukuli dirinya sendiri. Jake juga, dia tidak bisa melakukan apa - apa. Karena setiap dia mendekat, Jin bakal berteriak histeris dan melayangkan pukulan asal. Jake takut melukai tuan Ludwig. Sementara Jungkook, pria itu galau sambil memandang luar jendela. Lebih tepatnya memandang hutan Velmerie dari kejauhan.

Jungkook mencoba mengaktifkan mata elangnya, menggunakan kekuatan vampirenya untuk memeriksa kediaman Rolf Laycan. Namun gagal. Karena ada sebuah sihir hitam yang melingkupi rumah itu dan membuat mata Jungkook perih seakan tertusuk - tusuk panah berapi. Dia yakin, sihir itu pasti milik Jian.

" Ayah berhenti tolong! " Haechan merengek, meneteskan air mata, memohon dan bersujud di hadapan Jin agar pria itu berhenti melukai dirinya sendiri.

Jujur, Jake sendiri tidak tega melihat Haechan seperti ini. Dia pun tidak tega melihat tuan Jin yang terus memukulinya seperti orang kesetanan.

Setelah melihat sekitar ruang keluarga, Jake meraih kursi kayu di ujung ruangan sekaligus tali milik sang kakak tertua-Jeffrey. Menggunakan dua benda itu untuk mendiamkan Jin dengan mengikat tubuhnya di kursi. Pria ini harus menenangkan diri kalau tidak, bisa - bisa dia mati di tangan sendiri.

Keributan di belakang tidak menarik perhatian Jungkook. Tapi bukan berarti dia tidak peduli, hanya saja, saat ini dia hanya ingin fokus kepada Jian. Atau mungkin, Succubus. Karena, mereka–Jungkook dan yang lain, tidak pernah tahu apa rencana iblis cantik nan menggoda ini.

Blue Moon [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang