05. The Game is ON

125 31 2
                                    




- Happy Reading -





" When history repeats itself, who will win? "

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

" When history repeats itself, who will win? "









2 jam berlalu, dan tak kunjung di temukan sosok Jian dan Haechan memasuki kediaman Rolf Laycan. Sehun mulai bosan menunggu mereka di ambang pintu, begitu juga dengan Jeno. Sementara sang kakak Suho mulai kesal sampai tangannya refleks menggenggam erat garpu dan pisau di tangan. Menancapkan alat m6akan itu ke meja sampai meninggalkan bekas lubang.

Suho tidak peduli makanan yang mereka buat untuk makan malam ini dingin. Yang ada di pikirannya sekarang adalah, dimana kakak beradik itu? Apa Lucine Vangs mencegah mereka datang kemari?

Pertanyaan - pertanyaan itu menghantuinya. Sampai dia tidak sadar, kedua adiknya masuk ke dalam ruang makan dan duduk di kursi masing - masing. Mulai menyantap makan malam yang dingin itu.

" Sialan, kemana mereka. " gumam Suho.

Sehun menoleh, menunjukkan tatapan malasnya. Sambil mengunyah dia menyahut, " Pasti ini.ulah Jungkook. Laki itu pasti menahan Jian untuk datang kemari. "

" Benarkah itu Jeno? " Suho menoleh kearah Jeno.

Sebelum di perintah pun laki - laki berambut biru itu sudah menjalankan tugasnya.

" Aku tidak bisa menemukan Jian. " jawabnya, " Tapi aku bisa mendengar suara Haechan sedang mengobrol dengan ayahnya. "

" Berarti Jian tidak ada di rumah. Dimana dia? " Sehun bertanya.

Jeno mencoba menelusuri lebih dalam. Tapi sayang, dia sudah mencapai batas. Jeno tidak punya cukup energi untuk menggunakan kekuatannya. Kalau terlalu di paksa bisa - bisa dia mimisan.

" Maafkan aku saudaraku. Aku tidak bisa menemukannya. " nafas Jeno tersenggal - senggal, buliran keringat membasahi keningnya.

Suho menuangkan segelas air putih ke gelas sang adik, membantunya untuk menenangkan diri, " Sudah jangan di paksakan, terima kasih Jeno. "

" Saudaraku, sepertinya aku tahu dimana Jian sekarang. " Sehun mengelus dagunya, seakan - akan dia seorang professor yang berjanggut. Mencoba memecahkan rumus di papan tulis miliknya.

" Dimana? "

Laki itu menoleh sambil menyeringai, " Dimana lagi kalau bukan Gunung Natala. "

Gunung Natala, tempat kediaman clan Lucine Vangs itu terletak di bagian barat negeri Neyhomer, bersebalahan dengan Desa Arkala.

" Aku juga punya firasat Jian ada disana saudaraku. " tambah Jeno.

Clan Rolf Laycan jarang, hampir tidak pernah mengunjungi gunung Natala. Karena mereka was - was dengan benteng atau kekuatan magis yang Jeffrey siapkan untuk melindungi kediamannya dari serangan. Warga desa pun juga takut memasuki gunung itu. Konon dulu terjadi banyak hal - hal misitis di tempat itu, sekali mereka masuk tidak ada jalan keluar.

Blue Moon [✔️]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora