31. The Truth Untold pt.1

54 14 1
                                    



- Happy Reading - 


Chapter ini kita akan kembali ke masa Irene, Jeffrey, dan Jin. Bagaimana semuanya dimulai, semua pertanyaan, semua keraguan, satu per satu bakal terungkap. 


Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.







[Irene POV] 

" Irene! " suara maskulin dari atas pohon memanggil namaku dengan penuh semangat. Tawaku langsung lolos saat menemukan dirinya menggelantung di atas batang pohon seperti monyet, lalu lompat dan berdiri tegak di hadapanku dengan tangan kanan di belakang. 

" Dasar, kamu ini sebenarnya vampire atau monyet? " heranku, mengusak rambutnya sambil menghilangkan daun - daun yang menempel disana. 

Pria itu tergelak rendah, mendekatkan wajahnya ke wajahku. Menunjukkan senyum manis yang di hiasi lesung pipi, " I have something for you. " 

" Apa itu? " 

Tangannya yang ada di belakang berpindah ke depan, " A flower. " 

Di tangannya ia membawa sebuket bunga Violet yang sangat indah. Kelopak - kelopak kecilnya sangat menggemaskan, aromanya juga wangi-mengingatkanku akan aroma di malam hari saat aku bersamanya. 

" Jeffrey ... " panggilku. Tangan kekarnya langsung menyerang pinggulku, memutus jarak kita dengan pelukan erat. 

" Aku merindukanmu Irene. " ucapnya lembut, menyapu indra pendengarku, dan menurun ke hati. Memberi kehangatan tersendiri. 

" Aku juga. " tanganku ikut melingkar tubuhnya, membalas pelukannya sama - sama erat. 

Kedatangan Jeffrey membuat tugas mencuciku di sungai makin ramai, dia mengajakku mengobrol, bercerita, sesekali membantu cucian bajuku yang menumpuk di dalam keranjang. Dan saat aku lelah, Jeffrey bakal memijat kedua tanganku telaten, lalu memberinya kecupan. Yang katanya itu adalah obat paling ampuh. 

" Setelah ini, ikut aku jalan - jalan ya. " Jeffrey menatapku yang sedang menjemur baju. 

Dari balik kain yang di jemur, aku menggeleng paksa, " Maaf, aku tidak bisa. " 

Raut muka Jeffrey langsung berubah. Dia tidak marah, tapi kecewa, " Kenapa? " 

" Karena ... sebentar lagi Jin bakal ke rumah. " ucapku lesu. 

" Pria itu lagi? Kenapa dia sering sekali bertamu ke rumahmu? " Jeffrey menghentakkan kaki mendekat, kedua tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya. 

Blue Moon [✔️]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant