7: Pengen Dimanja

26 16 36
                                    

Assalamualaikum, semuanya. Apa kabar?

Maaf kalau ada kesalahan penulisan, yaa.

Selamat membaca. 🙌🏻

"Sebaik apapun pasanganmu, akan sia-sia bila tidak mendapatkan restu dari keluarga."

***

Ramai dengan pejalan kaki adalah hal yang biasa di kota Bandung. Apalagi saat malam hari. Namun, malam ini tidak seramai hari libur, hanya kendaraan yang berlalu lalang sehabis kerja. Sesuai janji, seseorang akan mengajak pacarnya ke suatu tempat.

Galang mengendarai motor menuju jalan Braga. Ia menghentikan motornya di pinggir jalan yang sepi. Semakin malam semakin banyak kendaraan beroda dua dan empat. Begitu pula dengan pejalan kaki. Saat ini, suasana hatinya tengah berbunga-bunga. Sebab, malam ini Galang akan menemui pacarnya—Alisa. Entahlah, apakah kali ini ia akan serius dengan cewek itu atau tidak. Semoga saja bukan korban buaya Galang yang berikutnya.

Kedekatan Galang dan Alisa bisa dibilang cukup lama. Berawal dari bertemu di supermarket dengan hal yang tidak terduga. Galang tidak sengaja menabrak Alisa sehingga membuat barang yang gadis itu pegang jatuh ke mana-mana, lalu berakhir dengan bertukar pesan. Jujur, gadis itu sangat manis. Ia berpenampilan sederhana, hanya memakai piyama bercorak kartun pororo. Sepertinya itu yang ia sukai. Tatapan matanya begitu menenangkan. Ah, apa setiap pertemuan yang tidak sengaja akan mendatangkan kebahagiaan? Tidak tahu, deh.

Akibat dari rasa tidak sabarnya ingin bertemu sang pacar, Galang mengeluarkan ponsel pintarnya dari saku jaket bagian dalam. Mencari kontak Alisa, mengetik beberapa pesan, lalu menunggu balasan darinya. Namun, sebuah pesan berisi balasan dari Alisa membuatnya menghela napas berat—tampak kecewa.

Sang Pacar : Maaf sayang. Tiba-tiba aku diajak kerja kelompok sekaligus nginep di rumah Jihan. Mainnya kapan-kapan aja ya sayang. Love you.

Beginilah masalahnya. Karena tidak satu sekolah dengan Alisa, ia tidak tahu keseharian Alisa, dan dengan siapa ia dekat. Galang hanya mengembuskan napas berat. Sedikit tidak rela dengan keputusan Alisa yang tiba-tiba membatalkan. Tidak apa-apa, mungkin di lain waktu ia akan berdua dan saling memberi asupan cinta.

Untuk menghilangkan frustasinya. Ia mengunjungi sebuah kafe yang terkenal di Bandung—namanya Jurnalrisa Coffee.

Siapa yang tidak tahu dengan kafe yang satu ini. Dari namanya juga sudah terdengar familiar. Ini adalah kafe terbaru milik Risa Saraswati, penulis sekaligus YouTuber channel “Jurnalrisa”. Jika kalian memasuki tempat tersebut, dijamin seratus persen akan tercengang kagum. Sebab, kafe ini memiliki desain ekterior dengan lampu biru muda. Bisa dibilang bahwa kafe ini terlihat mencolok dari kafe lainnya.

Dari luar saja sudah terlihat ramai pengunjung. Lelaki itu langsung disabut oleh waiter untuk menyebutkan pesanan di sebelah kiri. Pelayan memberikan buku menu, dan Galang memilih untuk memesan choco frappe ukuran jumbo.
Semua pekerja sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Galang cukup menikmati suasana ini. Ditambah dengan dekorasi kafe yang cukup menawan untuk spot foto, kalau kata mereka, gak afdol kalau gak selfie di sini.

Setelah pesanannya datang, Ia merogoh saku jaketnya untuk mengambil ponsel pintar miliknya. Membuka aplikasi kamera, lalu memastikan angle yang tepat untuk hasil foto yang memuaskan. Galang mengabaikan pesan grup yang masuk berkali-kali. Ia membuka aplikasi instagram dan memposting hasil jepretannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang