Healer 8

494 53 11
                                    

Selamat membaca!

Gaun pesanan Choon-Hee, beserta dengan baju-baju milik anak dan keluarganya sudah selesai. Vio sudah menghubungi sang calon pengantin dan wanita itu meminta agar gaun dan baju-baju lainnya di antarkan saja ke rumahnya, karena dia dan calon suaminya tidak bisa mengambilnya ke butik.

Hari ini mobil Vio sedang berada di bengkel untuk service rutin, sehingga wanita itu meminta asistennya untuk menemaninya pergi ke rumah klien mereka.

Sebenarnya Vio bisa meminta pekerjanya yang memang bertugas unuk mengantarkan pakaian-pakaian pesanan pelanggan ke rumahnya, hanya saja karena klien satunya ini minta di tangani secara khusus oleh dirinya sendiri, jadi Vio merasa bertanggung jawab untuk mengantarkan pakaian ini sampai kepada pemiliknya.

"Wah! Ini bagus banget, Vi, sesuai sama yang di gambar kamu waktu itu. Tante suka, makasih banyak ya cantik"

Salah satu kebahagiaan Violet adalah ketika dia bisa melihat kepuasan dan pancaran sinar di mata kliennya atas kerja keras yang telah dia lakukan.

"Sama-sama tante, aku juga happy lihat tante puas dengan hasil akhirnya"

Choon-Hee terus menatap tubuhnya yang terbalut gaun putih berbahan satin yang membentuk pas tubuhnya dengan memamerkan bagian leher hingga ke tulang selangkanya. Terima kasih kepada dirinya karena selalu menjaga pola makan dan juga olahraga rutin, sehingga jika melihat penampilannya, orang-orang tidak akan percaya bahwa umurnya sudah lebih dari setengah abad.

"Sha, bantu lepasin gaunnya" perintah Vio setelah Choon-Hee merasa cukup melihat dirinya dengan gaun pengantin yang panjangnya menyapu lantai.

Choon-Hee meminta kepada Violet dan Sasha untuk tinggal sebentar di rumahnya sebelum pulang. Jadilah mereka disini, duduk di ruang tamu sambil mengobrol dengan ditemani minuman juga cemilan.

Di tengah-tengah percakapan, ponsel Sasha berdering. Wanita itu menatap tidak enak kepada Choon-Hee dan juga Violet.

Choon-Hee menangkap raut gelisah wanita muda itu lalu berkata, "ngga apa mbak Sasha, angkat aja teleponnya, siapa tahu penting" ucap perempuan setengah baya itu memaklumi.

Setelah mendapatkan izin, Sasha segera menjauh dari ruang tamu agar percakapan dia di telepon tidak mengganggu bosnya dan juga Choon-Hee yang sedang mengobrol.

Setelah Sasha Kembali, Vio melihat wajah asistennya itu tampak panik dan juga seperti menahan tangis, spontan dia bertanya. "Kenapa Sha?"

"Ayah saya masuk rumah sakit, bu. Jatuh di kamar mandi"

"Ya ampun! Yaudah kalo gitu kamu ke rumah sakit sekarang!"

"Tapi nanti bu bos pulangnya gimana?"

"Itu urusan saya, Sha, ngga usah kamu pikirin. Yang penting sekarang kamu lihat kondisi ayah kamu aja dulu"

Saran yang langsung di setujui oleh Choon-Hee, pasalnya dia juga sudah merasakan menjadi orang tua. Jika dia dalam keadaan seperti ini, pastinya dia juga ingin agar anak-anaknya segera mendatangi dirinya yang berada di rumah sakit.

Sasha segera pamitan kepada bosnya dan juga Choon-Hee sebagai pemilik rumah. Dia tergesa-gesa ingin cepat sampai ke rumah sakit untuk melihat bagaimana keadaaan ayahnya, tapi juga masih mengendarai mobilnya dengan tenang, karena tadi sebelum berangkat bosnya sudah lebih dulu memperingati untuk mengendarai mobil dengan hati-hati.

"Tante, saya pamit pulang ya, udah malam" pamit Violet kepada Choon-Hee setelah mereka berbincang-bincang selama beberapa saat.

"Aduh, anak-anak tante belum ada yang pulang. Kamu tunggu sebentar lagi aja ya? Biar bisa di antar pulangnya"

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang