49. Kalah

33.2K 2.3K 2.2K
                                    

halooo! siapa yang kangen?😃
udah siap belum baca part ini?😲

sebelum lanjut baca, wajib hukum nya buat ninggalin vote dan komen kalian di part ini!😡❤

pastikan kalian udah nekan tombol bintang sebelum baca ini yaa!😻

terima kasih yang sudah menghargai karya aku dengan meninggalkan jejak, it's means a lot to me! wufyuu frenn!❤🍭

*jgn lupa buat setel lagu yg udah aku sediain di mulmed ya fren<3!❤

ramein tiap paragraf yaa?❤

🌱 - Dia sudah menambatkan pusat hidup nya, pada pusaran yang Kyra sendiri menjadi garis akhirnya. - 🌱

Sekala menahan diri nya untuk tidak mengeluarkan ringisan pada setiap sudut sakit yang ia terima. Satria menghajar nya habis habisan, tidak perduli bahwa satu tangan nya sedang di baluti dengan gips.

Starla mendiami Sekala, bahkan tak urung wanita itu menangis setiap mengingat perlakuan sang putra kepada Kyra. Starla mengetahui alasan kuat Sekala menyakiti Kyra, juga Sekala yang bercerita jujur tentang apa saja yang ia lakukan kepada Kyra.

"Kamu udah cari gara gara dengan Naka, Sekala!" bentak Satria murka.

Sekala terbatuk pelan, dada nya terasa sangat nyeri, pelipis laki laki itu berdarah berkat hujaman kuat yang di berikan Satria.

Satria menyentak kerah baju Sekala, memaksa anak itu untuk bangun dan berdiri tegap menghadapnya.

"Naka Samudera Sanjaya, gak bisa kamu anggap remeh, ayah kenal dia dengan baik, pembunuh berdarah dingin yang gak segan ngebunuh siapapun yang menyakiti orang yang dia sayangi," ujar Satria dingin.

Sekala meringis pelan, Satria semakin mengeratkan cengkraman nya, "Naka bukan tandingan kamu, Sekala." kecam Satria.

"Sekarang, jauhi Kyra." tekan Satria.

Sekala menatap Satria tak kalah dingin, "Enggak bisa," jawab Sekala.

"Naka bakal murka kalau tahu kamu masih ada di sekitar putri nya!" sentak Satria.

"Demi Kyra, aku gak perduli," ucap Sekala tegas.

Satria terkekeh geram, ia kembali melayangkan pukulan keras nya pada wajah Sekala, membuat cowok itu tersungkur.

"Sekarang liat hasil perbuatan kamu? Ayah udah bilang buat enggak main main dengan perasaan kamu sendiri! Bajingan kaya kamu gak boleh ada di hidup perempuan rapuh seperti Kyra!" sentak Satria murka.

Perkataan Satria menampar Sekala dengan kuat, menyadari pria itu bahwa memang ia tidak pantas bersanding dengan perempuan setulus Kyra.

"Tanya sama diri kamu sendiri, kamu memang butuh Kyra atau karena ego kamu yang terluka karena dia memilih pergi?"

"Aku butuh Kyra!" sentak Sekala.

Sekala berdiri, memegangi dada nya yang terasa begitu nyeri, menghujam bola mata Satria dengan tatapan putus asa dan marah.

"Aku merasa hidup karena Kyra, aku merasa berharga karena Kyra, aku merasa lebih manusia sejak bersama Kyra." ujar Sekala tegas dan lirih bersamaan.

SEKALAWhere stories live. Discover now