"Dah deh, gue mau sepedaan aja,"

"Kemana?"

Andra bertanya saat Lira berdiri, membuat dia ikutan berdiri.

"Kemana aja asal gue tau jalan pulang,"

"Yakin hapal jalan pulang?"

Lira berhenti melangkah, dia berbalik lagi.

Iya juga, tadi dia tidak memperhatikan sekitarnya saat berangkat tadi.

"Ya kalo gak hapal gue balik lagi kesini, pulang sama kak Neo." katanya lalu bergerak pergi menuju sepedanya.

Melihat itu Andra bergegas menuju sepedanya. Lalu menghampiri Lira yang baru saja sampai di tempat sepedanya terparkir.

"Ayo sama gue." ujarnya.

Lira melirik sinis. "Gak mau, gue mau sendiri."

"Ntar lo nyasar gak tau jalan pulang."

"Bisa tanya orang,"

"Gue gak percaya,"

"Cuma nanya jalan--"

"Bukan gitu, takutnya lo di kasih arahan jalan yang salah." potong Andra.

Lira memicing menatap Andra curiga. "Bilang aja mau deket gue!"

Bukannya mengiyakan yang memang itu benar, Andra justru menampilkan ekspresi mengernyit tak terima.

"Apasih? Orang gue juga mau olahraga." sangkalnya.

Mengayuh sepedanya terlebih dahulu, meninggalkan Lira yang menatapnya sinis.

"Bilang aja iya! Susah banget." gumamnya sebal.

.
.
.

"Yah..yah...kok gini sih,"

Lira turun dari sepeda, berjongkok memeriksa keadaan ban sepedanya. Dan benar saja, ban sepedanya bocor.

Gadis itu menghembuskan napas kencang. Lalu berdecak kala Andra sudah tidak terlihat di depan sana, padahal tadi baru saja mendahuluinya.

"Pake bocor segala sih?! Gue gimana dong?"

Lira duduk di pinggir jalan, untung di jalan kompleks, bukan jalan dalam gang kayak tadi. Masih ada beberapa orang yang berlalu didepannya.

Gadis itu menekuk wajahnya kesal, bibirnya mengerucut, mengucapkan sumpah serapah yang entah untuk siapa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu menekuk wajahnya kesal, bibirnya mengerucut, mengucapkan sumpah serapah yang entah untuk siapa. Dia kesal sediri.

"Di tungguin malah duduk disini, niat olahraga gak sih?"

Lira mendongak saat mendengar suara itu, lalu melempar tatapan sinis pada Andra yang kini menghampirinya.

Tidak tahu aja ban sepedanya bocor.

"Kenapa?"

"Ya lo liat sepeda gue!"

Andra menurut, memeriksa keadaan sepeda gadis itu yang ternyata ban depannya bocor.

My Boy FriendWhere stories live. Discover now