9.Putus

17 6 52
                                    

*Pengen rasanya di bom vote sama kalian.

3 minggu berlalu tampaknya Zellin dan Giran sudah semakin akrab. Tak jarang pula Giran mampir ke rumah Zellin walaupun hanya sekedar untuk belajar bersama dan tentunya Giran juga sering berinteraksi dengan Dian mama Zellin .

Bahkan Dian menyimpan nomer telpon milik Giran hanya untuk menanyakan keadaan Zellin. Bisa disimpulkan saja bahwa Giran sudah menjadi orang kepercayaan Dian untuk menjaga Zellin saat dirinya tidak berada disamping putri semata wayang nya itu .

Bagaimana dengan Clarisa??
Hubungan Giran dengan Clarisa sedikit renggang.Tanpa alasan yang jelas Clarisa akhir-akhir ini selalu menjauh dari Giran. Dan saat cowok itu hendak mengajaknya jalan-jalan pasti Clarisa selalu menolak dengan berbagai alasan yang sama sekali tidak logis.

Malam ini udara sangat dingin,angin menyampu bersih dedaunan yang berserakan dipinggir jalan.Suara deru motor memenuhi padatnya jalan.

Sebuah motor berhenti tepat didepan pagar rumah milik Zellin.Cowok dengan outfit serba hitam turun dari motor kesayangnya.Membuka helm full face milik nya,sambil merapikan rambut hitam pekat nya yang sedikit acak karena helm yang ia gunakan lalu ia meletakkan helm nya di jok motor .Namun hal itu tidak memudarkan ketampanan seorang Giran Arka Bagaskara.

"Cari non Zellin?"tanya salah satu security. Giran mengangguk. "Silahkan masuk." Ujar Security itu mempersilahkan Giran masuk tetapi Giran menggeleng .

"Nunggu disini aja Pa, nanggung. Bentar lagi juga Zellin nya keluar."

Benar tidak lama setelah Giran mengucapkan itu Zellin mengampirinya dengan senyuman yang mampu meluluhkan hati Giran. Gadis itu menggunakan Dress berwarna putih dengan panjang yang hanya selutut dan membiarkan rambutnya yang lurus terurai bebas.

Giran membulatkan matanya menatap takjub,ia masih tidak menyangka malam ini Zellin terlihat sangat imut seperti anak TK yang minta diajak membeli ice cream.

"Hai," Sapa Zellin. "Sudah lama disini? kenapa kamu nggak masuk ke dalam aja?Apa mereka tidak memperbolehkan teman ku masuk kerumahku?"

Teman? Giran terkejut saat Zellin memanggilnya teman ,Sekian lama kata Teman akhirnya keluar dari mulut cewek itu.

Semakin lama Giran mengenal Zellin,cowok itu sedikit demi sedikit melihat sifat asli Zellin.Cewek yang sangat pendiam disekolah. Namun, saat bersama Giran cewek itu akan menjadi sangat cerewet. Tapi justru hal itu makin membuat Giran tertarik dengan cewek  yang mempunyai topeng diwajah nya .

"Nggak ,baru aja gue nyampe dan emang gue aja yang pengen disini. Yaudah yu berangkat udah jam 8 malam nanti ke maleman," ajak Giran

Giran memang sudah bersiap sedia membawa dua helm untuk berjaga jaga. Dirinya sudah berpikir kalau seorang Zellin pasti tidak mempunyai Helm dan tentu saja pemikiraannya itu sangat lah benar.

Giran memasangkan Helm untuk Zellin.Kemudian memasukkan anak rambut Zellin kedalam helm itu.

"Cantik,"puji Giran sambil tersenyum menatap Wajah imut nan cantik milik Zellin

"Terimakasih." Wajah Zellin memerah karena pujian dari Giran.

Sebernarnya Zellin juga sangat ingin mengatakan kalau malam ini Giran terlihat dua kali lebih tampan dari sebelumnya.Namun dirinya tidak berani mengucapkan hal itu.

Giran menghidupkan motornya dan entah kapan Zellin sudah diatas motor. Zellin mencari posisi yang nyaman untuk berpegangan dan ia tidak sengaja memegang pinggang Giran.

"Ekhmm." Giran berguman.

Zellin yang tersadar pun dengan cepat menjauhkan tangannya namun Giran lebih dulu mengarahkan tangan Zellin agar melingkar di pinggang Giran .

ZELGIRAN [HIATUS]Where stories live. Discover now