Awal Bahagia

685 64 2
                                    

"Kita berhasil."

"Aku bangga padamu." Bright menggengam kuat tangan New. Air matanya menggenang ia tak mampu menutupi senyumnya saat wajah manis pria itu kini lebih cerah.

Hakim telah mengetuk palu dan Mond telah ditetapkan sebagai tersangka. Pria itu dipenjara selama 12 tahun. Rektor juga segera mengeluarkan Mond dari kampus. Bahkan Ayah dan Ibu Mond bersujud meminta maaf pada New karena kelakukan anaknya.

Kayavine bersama Krist dan Off maju sebagai saksi. Sekarang semua lebih baik. Bright tak henti-hentinya menggenggam tangan New dan terus memeriksa pria manis itu.

***

Ujian semester sudah berakhir. Mild dan Jan bersorak kegirangan sambil melompat-lompat. Kelihatan sekali kedua wanita itu yang paling stress menghadapi ujian.

Luka pada wajah Off dan Krist sudah pulih dan hanya meninggalkan bekas luka yang akan mengingatkan mereka atas kenangan lalu.

Semua selalu memiliki akhir indah di setiap perjalanan. Melihat bagaimana tangan Off dengan lembut menggenggam jemari mungil Gun. Dan Krist yang sibuk berdebat dengan pria tampan mantan wakil ketua Hazer.

Tak ayal dengan TayNew yang selalu menempel di setiap saat. Kedua tangan itu selalu bertaut dan saling melempar senyum. New sadar kehadiran Tay selalu menjadi positif vibes baginya. Pria tampan berkulit cokelat itu selalu tau cara membuat New bahagia.

"Liburan kali ini aku mau minta restu sama Mae dan Win. Boleh?" ucap Tay saat mereka menunggu hidangan tersaji.

Untuk melepas penat saat ujian. Mild mentraktir mereka ke salah satu restoran China favoritnya bersama keluarga.

"Boleh kok. Iyakan Bright?" Yang ditanya mengangguk saja.

"Sebentar lagi sebar undangan, nih," goda Off.

"Ya kayaknya seperti itu," balas Tay dan disambut gelak tawa mereka.

"Tolong pas liburan ya. Soalnya Phi sibuk kerja," timpal Singto.

"Siap, Phi. Secepatnya menghalalkan bidadariku," sahut Tay.

Mild dan Sing berakting muntah. New hanya mampu tersipu.

"Off sama Gun gak pengen nyusul?" tanya Toptap.

"Gak usah nunjuk-nunjuk. Mike kapan ngelamar kamu nunggu brewoknya panjang?" sarkas Gun berhasil membuat Mike malu.

"Ayo makan aja sampai kenyang!" ucap Gunsmile.

*
*
*

Bright keluar dari kamar dan bertemu New juga Gun. Ketiganya tanpa suara menuju lift dan saling diam hingga lift menuju lobi. Di sana Tay dan Off menunggu dambaan hati mereka dan membantu membawa koper New dan Gun.

"Aku pulang sendiri nih ke Chiang Mai?" tanya Bright pada New.

"Ya ayo sama-sama. Kamu gimana sih? Kita sama-sama ke Bangkok ya berarti pulang juga harus sama-sama," omel New.

"Ya kamu sih! Gak biasanya diam aja. Biasanya kamu selalu nanya 'Bright baju yang ini bawa gak?' 'Bawa baju ini gak?' Atau apa kek? Sekarang enggak. Aku gak penting ya?" tanya Bright.

Rasanya ingin sekali New memukul kepala pria jakung itu dengan koper. "Ya ampun. Kemarin kamu sendiri yang ngomong kalo kamu bisa packing sendiri. Kamu gimana sih!"

"Hah?! Masa sih aku ngomong begitu?" Kali ini Tay dan Off yang ingin memukul kepala Bright. Mereka semua ingat New mengatakan itu saat makan di restoran.

"Udah ah nanti ketinggalan pesawat lagi," ajak Tay seraya membawa tangan New ke dalam genggamannya.

*
*
*

Our Memory | TayNew Story [✓]Where stories live. Discover now