Latihan

738 71 15
                                    

Mike memeriksa kembali satu-persatu kabel penghubung alat musik mereka. Toptap mengetes keyboardnya. Bright memetik gitar akustiknya. Mike dengan bassnya. Krist dengan drumnya. Tay dan New dengan mic di tangan mereka.

"Kami nyanyi berdua?" tanya New. Pipinya sudah panas sejak Tay menawarkan jaket dan sekarang harus menyanyi berdua.

"Ya mau kayak apalagi? Suaraku jelek," ucap Bright disetujui yang lain.

"Ya udah, deh. Lagian gampang juga. Tinggal cari lagu yang sering dipake buat duet," ucap Off.

"Betul, tuh!" timpal Sing.

"Inggris atau Thailand ya bagusnya?" tanya Jan.

"Inggris, deh, biar terkesan gitu," sahut Gun. Pria mungil itu tersenyum penuh makna ke arah New.

"Dah gila kamu, Gun?" tanya New.

"Ya mungkin? Aku atau ehem," jawab Gun segera berlalu. "Ayo, ambil makanan ke bawah Mild, Jan."

Mereka bertiga segera pergi. New bingung dan menatap kepergian Gun dengan curiga.

"Lanjot!" teriak Off.

"Jadi? Lagu apa?" tanya Bright. "Jangan susah-susah, petikanku masih payah."

"Payah? Tapi, main guitar hero 5," singgung New. Bright cuma nyengir.

"Apa itu guitar hero 5? Woi! Daritadi aku nanya gak ada yang jawab! Siapa itu Joker? Siapa itu Harley Quinn? Sekarang apa itu guitar hero 5?!" teriak Off frustasi.

"Kamu tinggal di gua, ya? Masa hal-hal viral kek gitu gak tau?" tanya Sing bingung.

"Ya mana aku tau."

"Udah! Aku dah tau mau nyanyi lagu apa!" Semua orang menatap Toptap cemas.

"Rewrite the Stars by Anne Marie featuring James Arthur!"

"Lagu macam apa itu?" tanya Off.

"Hush! Brisik!" Sing menegur Off yang banyak tanya.

"Mudah," sahut Krist. Ia mulai mencari kunci drum untuk lagu itu dan mencobanya.

Mike juga ikut mencari kunci bass dan melatihnya. Bright mengikuti dan Toptap berusaha menyamakan irama mereka.

"Oke! Mereka beres kita beres!" ucap Gunsmile.

"Latihan yok!" Sing menarik Off pergi ke sisi rooftop yang lain.

New bingung. Mesin pencariannya di hp menunjukkan lagu itu dibawakan pria dan wanita. Suaranya New mana bisa setinggi itu. Tangan dingin menyentuh tangannya. New kaget dan melihat Tay yang tersenyum.

"Kenapa? Kamu kedinginan?" tanya New bersiap membuka jaketnya-- eh! Jaket Tay yang ia pakai.

"Enggak! Kalo misalnya nada ceweknya susah biar aku aja," ucap Tay menenangkan. New menyeritkan dahinya. Ada yang salah dengan pria di hadapannya. Ia terlalu perhatian? Melebihi Bright selaku saudara jauhnya.

"Jangan memaksakan diri. Kami bisa ngikutin kalian kok," ucap Mike.

"Coba mulai," pinta Toptap.

"You know i want you.
It's not a secret i try to hide."
Tay mulai menyanyi. Toptap tersenyum puas.

"You know you want me.
So don't keep saying our hands are tied."
New menyanyi dengan cemas. Tangan Tay tiba-tiba menggenggam tangannya. Toptap hampir menjerit jika Krist tidak menyadarkannya.

"Kamu bisa," ucap Tay tanpa suara. Pipi New panas.

You claim it's not in the cards
And fate is pulling you miles away
And out of a reach from me
But you're hearing my heart
So who can stop me if i decide it's on my destiny?

Our Memory | TayNew Story [✓]Where stories live. Discover now