Mimpi Buruk 🔞

1K 65 3
                                    

***

"Kamu mau bawa aku kemana?"

"Udah ikut aja. Hari ini kan aku mau ngasih hadiah ke kamu."

"Iya, deh. Tapi, tempat apa ini?"

New tidak buta ketika melihat banner besar bertulis 'Gay Bar'. Kenapa kekasihnya membawa ia ke sini?

Tangan Mond masih menarik New untuk mengikuti langkahnya. Musik, bau alkohol, dan pemandangan tidak senonoh tersebar di setiap sudut Bar ini.

Ya! New dan Mond berpacaran. Keduanya terkenal sebagai couple goals di sekolah. Walau hubungan mereka terkesan tabu namun hal itu banyak mendapat dukungan dari teman sekolah bahkan kedua orang tua mereka.

Mond adalah pria manis dan romantis. Mond mampu membuat New berkali-kali jatuh cinta. Perhatian dan ucapan Mond selalu membuat New merasa istimewa dan berharga.

"Duduk sini!" Mond menyentak pegangan tangan mereka. New meringis merasakan kuatnya tangan Mond tadi mencengkeramnya hingga membekas.

"Buka bajumu, New."

"Hah? Kenapa? Di sini banyak orang Mond. Kamu kenapa kayak gini?" New menolak mentah-mentah ide gila kekasihnya itu.

"Kamu tuh! Semua yang kamu dan orang tuamu mau selalu aku turuti. Kamu cuma tinggal nurut doang aja susah banget!" Mond baru kali ini membentak New.

Tangan kekar Mond dengan kasar menarik paksa kaos yang New kenakan hingga terlepas. Bagaimanapun usaha New untuk memberontak, tenaga Mond 2 kali lipat lebih besar di banding dirinya.

Kini ia dan Mond bertarung untuk mempertahankan posisi celana New. Mond terlalu geram melihat New yang melawan. Tangan Mond melayang menampar New.

New kaget. Pegangannya terlepas dan Mond berhasil melepaskan celananya. Kini New tak ayal pria di sudut bar yang melakukan hal tidak senonoh.

"ARGHKK!!" New berteriak kesakitan. Mond dengan kasar membalik tubuhnya dan menghujam area selatannya tanpa persiapan.

Kedua tubuhnya terasa hampir robek. Air mata mengalir di pipinya sederas mungkin. Bibir New terus berteriak kesakitan. Mond nampaknya biasa saja dan bergerak dengan kasar memaju-mundurkan pinggulnya.

"ARGH! SAKIT! TOLONG!" New memberontak. Ia berusaha melepaskan diri. Ini terlalu menyakitkan.

Dimana Mond kekasihnya yang lembut dan penyayang? Kenapa Mond berubah menjadi monster dan menyakitinya seperti ini.

"TOLONG!" New menatap gadis yang bertugas mengantar minuman pada pengunjung Bar. Berharap gadis itu mau menolongnya.

"TOLONG! ARGH! SAKIT!" New terus bergerak seperti cacing kepanasan untuk lepas dari Mond.

"HUHUHU! TOLONG!" New tak peduli lagi jika image pria pada dirinya luntur karena berteriak dengan keras seperti bocah. Namun, perlakuan Mond mampu membuat New gila. Ini buka seks. Ini pemerkosaan.

"TOLONG!" Suara New mulai parau. Matanya memandang sofa yang berisi lima pemuda seusianya. Wajah mereka tidak terlalu jelas karena remang lampu di Bar. Namun, New yakin kelima pemuda itu tengah menatap mereka.

"TOLONG! KUMOHON TOLONG AKU! TOLONG!" New mengulurkan tangannya. Berharap salah satu dari kelima pemuda itu mampu menariknya dari kekasihnya. Bukan! New bahkan sudah menanam benih benci pada Mond.

"Tolong ...." New kehabisan tenaga. Ia sudah klimaks berkali-kali. Mata tidak dapat memproduksi air mata lagi. Dan kini New dapat mencium bau anyir darah.

Our Memory | TayNew Story [✓]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें