Masa Orientasi

944 79 8
                                    

Mereka kembali duduk di posisi awal tapi dengan tambahan 2 personil baru. Shaggy dan Scobby.

"Kok lo jahat peng gak bilang ke New kalo lo Romeonya?" protes Off. Ia kasihan melihat keringat yang membanjiri kening New.

"Biar olahraga sekalian, Off," sahut New.

"Kan tetap aja! Kalo memang sudah tau kasih tau dong, Tay," tambah Krist.

Bright mangut-mangut setuju dan mengelap keringat New dengan bajunya. "Minum mau?" tawar Bright.

"Mau! Beli air dingin." Gun menyerahkan selembar uang pada Bright.

"New bukan lo!" Gun menendang Bright. "Ampun! Sini uangnya! Bapak mau juga? Biar Pinokio traktir. New kayak biasa, kan?"

Krist dan New mengangguk. Bright segera berlari menuju kantin di belakang gedung.

"Jadi mau bikin pertunjukan apa nih?" tanya Krist. "Aku sama Bright sudah punya ide untuk nyanyi aja. Soalnya aku bisa nge-drum dan dia bisa main gitar."

Yang lain tercenung memikirkan bakat terpendam yang mereka punya.

"Aku bisa ngelawak doang," keluh Sing. Jan memutar matanya bosan.

"Aku juga bisa ngelawak! Ayo buat opera tawa," ajak Off.

"Pasanganmu itu aku! Aku mana bisa ngelawak," protes Gun.

"Yah, apa dong?" tanya Off kecewa. "New punya bakat apa?"

"Aku bisa nyanyi. Tapi, standar manusia normal. Bagus enggak jelek juga enggak," sahut New.

"Nge-dance gimana?" Semua orang menoleh kearah pria yang datang bersama pasangannya.

"Jasmine, ini Aladdinku," ucap pria itu mengulurkan tangannya pada New.

"Juliet." New menyambut tangan pria itu.

"Aku Mike. Ini Toptap. Kami pengen nunjukin dance tapi malu cuma berdua," sahut pria dengan brewok di belakang Jasmine.

Gun bergidik jijik. Ia benci melihat rambut tidak terurus di wajah pria. Gun bahkan meyakinkan New kalau ia bebas bulu. Bahkan untuk ad-- lupakan!

"Bagus dong! Aku cuma bisa dance robot," jawab Off sambil menunjukkan tarian robot yang mirip gerakan Bright saat menjadi boneka.

"Wuih! Banyak orang! Ini minumannya." Bright menyerahkan milkshake cokelat pada New bahkan menusukkan sedotannya.

Sedangkan yang lain mandiri mengambil dan menusukkan sendiri. New berterima kasih dan menyedot air dingin itu menuju kerongkongannya.

"Random banget minuman ini," protes Gun. Ia minum jus rasa alpukat, walaupun harus diakui ia suka alpukat.

"Tapi, enak kok. Bright peramal, ya?" tanya Krist yang meminum susu pink.

"Ehehe ... semuanya aku beli sesuai selera New aja," sahut Bright.

Tay menatap jus melon yang ia minum. Off asyik saja dengan jus semangkanya.

"Bapak udah ngasih tau New tentang rencana kita?" tanya Bright. Krist mengangguk. "New ikut, ya? Kan, New sering nemanin aku karaoke di rumah. Kita juga sering gitaran bareng."

New pura-pura akan menendang Bright agar pria itu tutup mulut. Namun, Off sudah memuncratkan minumannya.

"New bisa nyanyi?! Katanya gak bisa?"

"Biasa merendah untuk meroket," sahut Gun dengan senyum miring.

New hanya salah tingkah dan menatap tajam Bright.

Our Memory | TayNew Story [✓]Where stories live. Discover now