Complicated

579 61 1
                                    

Sudah seminggu sejak acara minum di rumah Toptap. Sejak itu Gun merasa aneh dengan kemunculan Kayavine diantara mereka. Pria itu selalu ada dan akan selalu ada bersama mereka. Bahkan, Gun pernah mengusir pria itu secara terang-terangan. Bukannya pergi Kayavine lebih aktif sekarang.

Gun tengah mencuci tangannya di wastafel toilet fakultasnya. Jadwal kuliah lagi sibuk-sibuknya. Teman-temannya yang berbeda jurusan membuat mereka jarang bertemu. Bahkan untuk bertemu Jan dan Mild yang satu fakultas saja susah sekali.

"Kenapa?" Krist keluar dari salah satu bilik toilet. Gun baru ingat ia pergi ke sini bersama maniak ayam ini.

"Kamu ngerasa aneh gak sih sama Kayavine?" Krist mengangkat alisnya bingung.

"Dia kan beda fakultas dan jurusan sama kita, tapi dia 24 jam ada di sekitar kita. Aku muak," ucap Gun.

"Iya, sih. Aneh aja karena jarak fakultas Teknik ke Seni, jauh banget," sahut Krist sambil ikut mencuci tangan.

"Aku punya firasat dia ada maksud dan tujuan terselubung untuk dekat sama kita," tambah Gun.

"Kamu, mah, ndak boleh suudzon sama orang," tegur Krist.

"Kamu tuh yang positif thinking terus," omel Gun.

"Lah salah?"

"Udah, ah! Ayo balik kasihan New sendirian. Nanti diapa-apain lagi sama Kay," ucap Gun. Krist hanya menggeleng maklum melihat ke-posesif-an Gun pada New.

Krist maklum. Semua orang sangat menyayangi New, tidak mereka saling menyayangi satu sama lain. Bahkan, Mild berasa ibu bagi mereka. Namun, sebisa mungkin mereka mengutamakan New. Entah kenapa itu seperti naluri untuk melindungi pria manis itu.

*

Gun duduk di samping New dan kembali menyantap makan siangnya yang tertunda. Krist duduk di depan Gun dan di samping Off. Jangan lupakan pria jakung itu satu jurusan dengan mereka walaupun beda kelas.

"Sibuk banget kamu Jumpol," tegur Krist pada Off yang mengetik di laptopnya.

"Biasa mahasiswa baru tugas lagi numpuk-numpuknya," jawab Off tanya menoleh.

"Kerjain aja, nanti lama-lama habis," sahut Gun. Off tersenyum kecil pada pria mungil itu kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Masih di sini aja kamu Kay?" tanya Gun ketus. Ia benar-benar muak.

"Hehehe ... iya, Gun. Tugasku dikit, kok, banyak waktu luang," jawab Kayavine.

"Gak ada yang nanya," batin Gun.

"Tumben anak Teknik tugasnya dikit?" tanya Off.

"Ya gak tau," jawab Kayavine sambil menggaruk tengkuknya.

"Newwiee~" Suara mendayu terdengar. Mereka menoleh ke sumber suara. Namtarn bersama Singto dan Arm berjalan kearah mereka.

"Kangen." Namtarn duduk di samping New dan terpaksa membuat Kayavine pindah. Wanita cantik itu terlihat lelah, bahkan kantung hitam di matanya terlihat jelas.

"Phi Namtarn apa kabar?" tanya New pada wanita yang bergelayut di lengannya.

"Baik. Baik banget malah setelah ketemu kamu. Phi kangen," ucap Namtarn memeluk erat New.

"New juga kangen Phi Namtarn kok," balas New sambil terkekeh.

"Yang punya hutang aku yang ngambil Namtarn," ucap Arm yang duduk di samping Kayavine.

"Hutang?" tanya Singto di samping Namtarn.

"Iya. New punya hutang belum peluk aku, soalnya waktu OutBond dia cuma meluk Tay," jawab Arm.

Our Memory | TayNew Story [✓]Where stories live. Discover now